Share

Berpikir

Di hotel, Minah merasa kebingungan dengan pertanyaan yang diajukan Agus. Dia menatap Rahman yang masih saja menggelengkan kepalanya. Apalagi Cinta dengan tatapan tajam terus menyorot Agus yang sama sekali tidak menganggap dia ada di hadapannya.

“Minah! Jawab!” bentak Agus sekali lagi.

“Aku … aku … ma-u …”

“Minah! Terima saja lamarannya!” Cinta dengan tiba-tiba mengatakan hal yang sangat mengejutkan semua orang terutama Agus. Dia berjalan ke depan Minah dan memegang pundaknya. “Cinta? Tapi …” Minah menggelengkan kepalanya. “Aku tidak mungkin menerima lamaran itu. Bagaimana dengan Rahman? Kami … kami saling mencintai.” Minah memeluk Rahman dengan erat.

“Mbak, ini tidak baik. Hatiku nanti pecah kayak piring yang terlempar di lantai. Mbak kudu mengerti,” sela Rahman terus meyakinkan Cinta.

“Cinta! Are you okey?” Ben segera menarik leng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status