Share

Cerita Tangga Lantai Dua

Fira membuka pintu ruang utamanya, dilihatnya keponakan tercintanya pulang saat hari mulai menjelang malam. Leo masuk ke rumah dengan tas yang hanya digendong disebelah kanannya.


  "Tumben kamu pulangnya agak sore banget?" tanya Fira.

  "Tadi main basket Bi" jawab Leo.

  "Oh, ya?" 

Bibi fira tersenyum kala mendengar jawaban Keponakannya itu.


Melihat mata bibinya berbinar, Leo keheranan dan bertanya, "Bibi kenapa?"

  "Nggak."

Bibinya duduk disofa kemudian menyambungkan perkataannya. "Bibi gak keberatan jika kamu pulang terlambat karena aktif dalam kegiatan sekolah."


Leo hanya diam menanggapi perkataan Bibinya. Kemudian seperti biasanya naik tangga menuju kamarnya. Saat ia sudah melangkahi beberapa anak tangga bibinya berkata lagi, "Lupakan saja tragedi itu, jangan terus mengurung diri. Sesekali kamu harus bergaul diluar sana dan ubahlah perilakumu itu."


Leo tetap diam mendengar perkataan Bibinya kemudian menunduk dan meneruskan langkahnya. Kemudian ia membuka pintu kamarnya dan masuk kedalamnya.


Di dalam kamarnya, Leo termenung sambil duduk diatas ranjangnya, kemudian menghela nafas panjang sambil memejamkan kedua matanya. Tak lama kemudian ia pun memperhatikan luaran jendela.


  "Aku belum bisa memaafkan Ayah, aku juga belum bisa menerima kematian Ibu dan Kakak. Hidupku seolah-olah hambar tanpa mereka," gumam Leo.


    ****


Bel istirahat berbunyi, membuat siswa-siswi bertebaran keluar dari kelasnya masing-masing. Namun, Berbeda dengan sosok Leo yang hanya diam di kelasnya. Seperti kebiasaannya yang termenung menghadap jendela, Kali ini justru tidak. Leo justru mengeluarkan buku jurnalisnya yang tak ada bedanya dengan sebuah diary.


Leo mulai mempersiapkan pulpen untuk menulis. Namun ada yang janggal, pulpen yang biasa menempel pada bukunya itu kini tidak ada. Mungkin pulpen jurnalisnya terjatuh, membuat dirinya harus mengambil pulpen baru. Namun pada saat ia melihat lembaran pertamanya, Leo keheranan dan merasa ada yang berbeda.


Dalam lembaran pertama buku itu terdapat kaligrafi huruf 'K' yang dibuat membentuk sebuah lambang. Alisnya agak mengkerut setelah melihat buku itu. Yang lebih mengejutkan lagi, cerita yang ada di buku itu jelas berbeda dengan yang selama ini ia tulis. Ditambah lagi tulisan-tulisan yang ada di buku itu bukanlah tulisannya.


Leo menyadari, buku yang ia ambil bukanlah bukunya melainkan buku orang lain. Ia juga teringat bahwa posisi buku yang ia ambil dan posisi buku yang ia simpan itu di meja yang berbeda. 


Ternyata ada orang yang memiliki buku seperti ini juga, batin Leo.


Leo menghela nafas mendapati hal ini, mengetahui bahwa buku yang ia ambil bukalah bukunya. Namun terlintas dalam pikirnya untuk melihat isi bukunya. Leo mengetahui bahwa membaca isinya itu suatu perbuatan yang tidak sopan. Tetapi, rasa penasarannya mengalahkan semuanya. Ia mulai berniat membaca isinya, lagi pula ia juga ingin tahu siapa pemilik buku yang sama dengan miliknya itu.


Leo memulai membuka lembar pertama. Kemudian, ia juga membuka lembaran berikutnya. Setelah dibukanya, terdapat karangan puisi yang sangat dalam maknanya.



Kilat Takdirku

Takdir yang datang dari Sang Ilahi

Tak bisa kau hindari

Bagaimana caramu menyikapi?

Mataku Buta Akan Ayahku

Telingaku tuli akan Ibuku

Hatiku besar akan mereka yang membesarkannku

Tertatih Terlatih setelah Terlantar

Meradang setelah banyak yang menghadang

Akulah pemenang setelah dulu aku pecundang

Sosok baru melambaikan tangan

Kasih sayang baru ku dapatkan

Jarum pembaharuan menjahit kesuraman

Sekali lagi takdir mengumumkan

Kasih sayang baru haruslah hilang

Tenggelam menemui kesunyian

Hatiku tergores dan kian terhunjam

Kau Maha Adil Sang Pencipta

Raga dan jiwaku kau wakilkan

Hingga kubisa tenang pada waktunya

Tunggulah aku semuanya

Susulanku segera kalian terima

Hingga waktu itu tiba

Leo terkesan dengan dengan sajak puisi yang telah ia baca tersebut. Ia yakin, puisi ini memiliki makna tersendiri dan bukan hanya sekedar karangan. Terpikir dalam pikirannya untuk mencari tahu siapa penulisnya. Maka dibukalah lagi lembaran berikutnya.

"Berlarilah karena mimpimu, jangan dengarkan perkataan mereka tentang mimpimu, Biarkan mereka tidak tahu, siapa sebenarnya dirimu."

                 By : Key N Khansa





Key?


Leo terkejut karena mengetahui sang penulisnya. Mata Leo terbuka lebar karena terkejut saat melihat identitas si penulis.


Apakah Key yang dimaksud sama dengan Key yang diceritakan Reynal dan Aditia?

Apakah ia memang perempuan tomboy yang dingin itu?

Jika benar, inikah sisi lain dari perempuan itu?


Entahlah...



Leo mulai mencari tahu dengan membuka lembaran buku berikutnya.



Khansa Arima Iriana (Key)

16 y.o

XI MIA 3 SMA Aryabina



Ternyata benar, pemilik buku ini adalah Key yang dimaksud Reynal dan Aditia. Meskipun ia tidak pernah tahu apa-apa tentang Key sebelumnya, tetapi ia tahu Key karena perbincangan dari kedua sahabatnya.


Mungkin ini sisi lain dari Key si wanita yang konon katanya tomboy itu. Ia adalah penulis hebat dengan kiasan makna puisinya yang sangat dalam. Ingin rasanya ia mendalami makna dari puisi tersebut. Namun ia sadar, pasti si pemilik amat membutuhkannya dan pasti mencarinya. Sama halnya dengan dirinya yang merasa kurang tanpa adanya buku jurnalisnya itu.


Leo segera beranjak dari bangkunya dan keluar menuju perpustakaan. Ia harus menemukan bukunya dan mengembalikan buku yang ia pegamg pada si pemiliknya.


Leo mulai berjalan menyusuri tangga pertama kemudian dilanjut dengan tangga kedua . Namun, pada saat Leo hendak mengijakan kaki di tangga dua, ia mendapati seseorang yang membuatnya berhenti melangkah.


Muncul seorang perempuan berhijab yang dikedua tangannya memegang sebuah buku berwarna coklat kopi dengan perekat magnet. Sepertinya perempuan itu hendak turun dari lantai tiga. Baik perempuan itu maupun Leo berhenti melangkahkan kakinya dan saling pandang dari ujung ke ujung tangga dua itu.


Buku itu?


Leo bertanya-tanya di dalam benak hatinya. Setelah ia melihat buku yang ia pegang dan buku yang dipegang perempuan itu sama. Leo menyimpulkan bahwa buku mereka tertukar.


Mereka hanya saling pandang dan menatap satu sama lain dengan posisi Leo di ujung tangga bawah dan perempuan itu di ujung tangga atas.


Beberapa saat kemudian, Leo melangkahkan kakinya untuk naik tangga. Maka perempuan itu melangkahkan kakinya juga untuk turun tangga. Beberapa langkah kemudian mereka akhirnya berpapasan di pertengahan tangga dua.


Mereka pun akhirnya saling berhadapan namun saling diam.

Leo melihat buku yang dipegang perempuan itu dan sesekali melihat wajah perempuan itu. Begitupun perempuan itu melakukan hal yang sama kepada Leo.


Ya benarlah perempuan itu adalah Key.


Mereka hanya saling berhadapan di pertengahan tangga lantai dua dan saling diam. Karena mereka berdua diam saja, maka Leo memulai perbincangan antara mereka.


  "Kau punya buku seperti ini juga?"

Key hanya mengangguk, benarlah itu bukunya.

  "Sepertinya buku kita tertukar," ucap Leo sambil menyodorkan buku yang ia pegang.


Key menerima buku dari Leo begitu pun Key juga menyerahkan buku yang ia pegang pada Leo. Maka pada saat itu terjadi pertukaran buku di pertengahan tangga lantai dua.


  "Maafkan aku, sepertinya aku telah mengambil bukumu. Kukira yang ku ambil itu buku miliku, maaf," ucap key dengan wajah menunduk.


Key mulai turun tangga meninggalkan Leo. Namun setelah itu Leo mengatakan sesuatu yang membuat Key berhenti dari langkahnya untuk turun.


  "Puisimu mengesankan," aku Leo pada Key. Meski terdengar memuji, ekspresi Leo terkesan datar.


Mendengar hal itu, Key tertegun dan kembali menoleh ke belakang seraya membeliakan mata saking terkejutnya. Namun, Key langsung kembali menundukan kepalanya dan tersenyum kecil.


  "Terimakasih," ucap Key dengan malu-malu dan bergegas turun meninggalkan Leo yang masih tetap berdiri di pertengahan tangga lantai dua.


Sekilas mata Leo melirik gadis yang turun tangga meninggalkannya itu. Terbesit rasa penasaran Leo padanya. Namun ia enyahkan kembali rasa penasarannya itu dan kembali ke kelas untuk melanjutkan kegiatannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status