Share

Kebingungan Raehan 1

“Terima kasih, Sayang. Kau sudah hadir dalam hidup, Papa.” Ah, manis sekali karena Jelita mulai memanggil Marc dengan sebutan papa. Marc merasakan kebahagiaan yang tiada terkira. Berulang kali dia mencium puncak kepala gadis kecil itu

***Meyyis***

Di belahan daerah lain, Raehan sedang menampar para kaki tangannya yang sudah melukai mantan istrinya. “Goblok! Gue tidak mau polisi sampai mencium semuanya. Enyah kalian dari kota ini.”  Raehan memberikan sejumloah uang untuk bekal mereka kabur dari kota itu setelah tahu bahwa Zahra telah terluka karena mereka menembaknya.

“Duh, kurang ajar mereka. Bagaimana bisa? Kalau ditelusuri akan jadi bencana ini.” Raehan menyesap kopi hitam yang sudah dibuatkan oleh istrinya. Dia menyemburkan ketika kopinya tersebut terasa asin.

“Zoya!” Wanita modis itu datang dengan gaya berlenggak-lenggok.

“Ada apa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status