Share

3. Hari yang Baru

.

.

.

Di dalam apartemen bernuansa kuning gading yang mewah dengan lantai terbuat dari batu marmer yang berkilauan, seorang wanita berkulit seputih batu pualam dengan rambut hitam panjangnya yang tergerai terlihat sedang memperhatikan bingkai-bingkai foto pernikahannya yang masih kosong.

Dahulu, ia sangat yakin bahwa suatu saat nanti ia akan berhasil mengisi bingkai-bingkai foto yang sengaja dipasangnya terlebih dahulu itu. Keyakinannya seakan sangat besar sehingga ombak lautpun rasanya tidak mampu untuk menyapunya. Sayangnya, pernikahan itu hanyalah sebuah lelucon dan tidak pernah ada. Bingkai yang kosong itu adalah bukti nyata dari kisah pernikahannya yang tidak pernah dirayakan maupun dipublikasikan sehingga tidak ada yang tahu selain orang-orang yang berada di lingkaran mereka, dan itu hanya segelintir orang saja. 

Meninggalkan bingkai itu, Shen Yiyi mengarahkan pandangannya pada seluruh hal yang berada di ruang tamu yang ada disana. Matanya menangkap seluruh furniture yang pernah dipakai Mu Shenan. Dia ingat, dahulu, dirinya memaksa tinggal di tempat ini pada malam pertama pernikahannya karena dia sangat ingin memiliki Mu Shenan. Tetapi sayangnya, pada malam itu juga, Mu Shenan rupanya memilih pergi ke negara A untuk mengurusi bisnis keluarga Mu yang ada di sana. Tentu saja itu adalah alasannya belaka untuk menghindarinya! Dengan sinis, Shen Yiyi terlihat tersenyum mengingat semua hal dihidupnya yang lama.

"Sungguh memalukan!", Shen Yiyi mengumpat dirinya sendiri yang tidak tahu malu dan sangat murahan. Ketika itu, ia telah merendahkan dirinya sendiri dengan memaksa tinggal di partemen Sky Garden milik Mu Shenan, tempat terkutuk yang telah menjauhkan dirinya dari orang-orang yang ia cintai.

Beranjak dari sana, mata Shen Yiyi tertuju pada kamar utama tempatnya selalu menangis dan menunggu yang terletak di lantai dua. Dengan langkah lambat, ia menuju kesana, memegang handle pada gagang pintu itu dan mendorongnya.

Sebuah kamar tidur berukuran besar seakan menyapa Shen Yiyi untuk masuk ke dalamnya. Setelah meletakkan sebuah tas souvenir berwarna pink yang didapatkannya dari rumah sakit itu ke atas meja, Shen Yiyi lalu membaringkan dirinya sejenak disebuah kasur empuk berukuran king size yang selalu menemaninya untuk tidur sendirian. Shen Yiyi merasa sakit hati, benar-benar sakit!

Setelah cukup beristirahat, ia segera bangkit menuju ke storage dressing room dimana seluruh pakaiannya berada. Ia mengambil beberapa koper dan hendak mengemasi seluruh barangnya untuk pergi dari tempat yang bukan miliknya, tempat yang seharusnya tidak pernah ia masuki. Dengan cepat Shen Yiyi mengambil baju-baju itu, namun sebelum ia sempat memasukkannya ke dalam koper, tiba-tiba ia mendengar suara getaran yang berasal dari dalam ponselnya.

"drrrt..drrrt...drrrt", itu adalah panggilan dari pengacara Su, pengacara Mu Shenan yang beberapa kali kerap datang untuk merayunya supaya menandatangani surat perceraian.

Shen Yiyi mengingat dari memorinya, jika tidak salah, dikehidupan sebelumnya, ini adalah saat di mana Mu Shenan mengajukan surat perceraian yang kedua kali padanya. Sambil tersenyum sinis, Shen Yiyi tanpa ragu mengangkat telepon yang dianggapnya tidak penting itu.

"Halo, pengacara Su!", katanya menyapa pria diseberang telepon dengan nada yang tegas dan suara yang terdengar tajam.

Mendengar lawan bicaranya sudah merespon, pengacara Su segera menjawabnya, "Maaf mengganggu Nyonya, bisakah kita bertemu hari ini?"

Pengacara Su adalah pengacara tua berambut putih, bertubuh pendek kepercayaan Mu Shenan yang selalu nampak serius, terlebih serius dalam mengurusi perceraian mereka. Shen Yiyi benar-benar membencinya!

"Apakah ini tentang perceraian?", tanya Shen Yiyi yang secara langsung menjurus pada inti permasalahan karena sekarang ia tidak mau membuang-buang waktunya lagi untuk hal-hal yang berkaitan dengan suami batunya itu!

"I..i..ya Nyo-", sebelum pengacara Su menyelesaikan kalimatnya, Shen Yiyi terdengar lebih dulu memotong perkataannya.

"Kalau begitu kita tidak perlu bertemu.", kata Shen Yiyi dengan nada begitu santai.

Mendengar bahwa Shen Yiyi tidak mau bertemu, seketika membuat hati pengacara Su merasa khawatir. Wanita itu pasti berencana menghindari perceraian lagi, batinnya. Bagaimanapun, pengacara Su akan memastikan bahwa wanita itu akan menemuinya.

"Nyoya, tapi.. Tuan pasti mara-", belum sempat melanjutkan kata-katanya lagi, perkataan pengacara itu telah dipotong kembali oleh Shen Yiyi.

"Aku akan menceraikannya.", suara Shen Yiyi terdengar tenang namun sama sekali tidak tersirat keraguan di dalamnya.

Apa? Benarkah wanita itu mau untuk bercerai?!, batinnya dengan sangat terkejut. Rasanya tidak mungkin wanita yang menjadi nyonyanya itu mau melepas CEO Mu begitu saja. Bukankah selama ini Shen Yiyi yang sangat jelek ini tidak mau diceraikan? Apakah ia sedang tidak salah dengar?!

Pengacara Su tercekat dan tidak tahu harus berbicara apa dengan begitu banyaknya pemikiran yang begejolak dipikirannya. Rasanya, Shen Yiyi yang sekarang terdengar sangat berbeda dari sebelumnya.

"Tapi dengan satu syarat.", suara Shen Yiyi yang tenang kembali terdengar begitu dingin dan dalam.

Belum sempat mengagumi perubahan yang terjadi pada Shen Yiyi, pengacara Su telah dikejutkan oleh pernyataan Shen Yiyi yang meminta syarat. Hah, ternyata wanita itu tidak berubah. Syarat itu pasti akan sulit dipenuhi, batinnya. Dasar wanita licik!

"Baik Nyonya, katakan syaratnya. Tuan Mu pasti memenuhinya", kata pengacara Su dengan seluruh keyakinannya. Jika wanita itu menginginkan rumah, vila, mobil, atau bahkan sebuah pulau pribadi, pasti Tuan Mu akan mengabulkannya. 

Dasar sombong!, batin Shen Yiyi di dalam hatinya. Apakah mereka mengira bahwa ia menginginkan sesuatu dari pria brengsek itu?!

"Aku tidak menginginkan apapun!", jawab Shen Yiyi kemudian.

Terdiam sejenak, iapun melanjutkan kata-katanya kembali. "Tolong sampaikan baik-baik padanya bahwa, BUKAN dia yang menceraikanku, tetapi.. AKU yang menceraikannya! Apakah kau mengerti pengacara Su?"

Pernyataan itu berhasil membuat pengacara Su terkejut, hampir-hampir jantungnya mau lepas kalau saja ia tidak memeganginya. Wanita itu sepertinya telah mengalami perubahan besar.

"Benarkah Nyonya?", tanya pengacara itu seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, sehingga iapun ingin memastikannya.

Sambil memainkan rambut panjangnya yang tergerai melewati bahunya, Shen Yiyi yang mendengar pertanyaan itupun tanpa ragu menjawab, "Benar! Terlebih, dia tidak perlu memberikan kompensasi apapun padaku, karena... akulah yang akan memberikan kompensasi padanya!"

Mendengar hal ini, pengacara Su lebih tercengang lagi dibuatnya! Apakah ia sedang bermimpi saat ini? Tidak! Pasti bumi sudah terbalik kali ini. Semua pembicaraan ini benar-benar berada di luar perkiraannya! Sambil terbata-bata pengacara Su kemudian menjawab Shen Yiyi, "Ba- ba- baik Nyonya. Saya akan menyampaikan semuanya kepada Tuan Mu."

Setelah menutup telponnya, Shen Yiyi merasa puas meskipun ada rasa perih direlung hatinya yang terdalam, karena bagaimanapun, rasa cinta itu sedikit membekas di dadanya. Tapi, dia tahu bahwa dirinya harus mengubur perasaan itu dalam-dalam, meninggalkan Mu Shenan dan hidup lebih bahagia mulai dari sekarang.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cata Leya
seru ni bkln
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status