Share

48) Pengecut

Maria masih mencoba mengatur deru napas dan detak jantungnya yang berdegup sangat keras, William sudah pergi beberapa menit lalu, namun kengerian yang diciptakan pria itu masih mengental di ruang tamu miliknya ini.

Maria bangkit dan berpindah tempat duduk, wanita itu menenggelamkan diri pada sofa tunggal yang empuk. Lalu memijit pelipisnya yang berdenyut, tidak menduga akan mengalami hal mengerikan seperti itu. Ini pertama kalinya Maria melihat sebuah pistol di todongkan langsung tepat di depan wajahnya.

Suara luncuran peluru yang memekakkan telinga itu masih terngiang di dalam kepala. Seluruh tubuh Maria merinding ketika mengingatnya. Maria sangat tidak menyangka tuan Hanum akan seberani itu untuk mengunci gerakannya. Bahkan mengancam dengan mengirimkan pria mengerikan itu. Siapa dia? Pembunuhan bayaran?

Pertanyaan-pertanyaan itu mencucuk dalam kepala Maria, lalu dia teringat dengan amplop coklat susu yang disebut sebagai hadiah dari William. Maria meraihnya dan memandang cukup lama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status