Share

Belajar Mandiri

last update Last Updated: 2022-02-15 19:18:46

Part 2

 Belajar mandiri

Aku pulang kerumah kontrakan dijemput mas Fandi, suamiku. 

"Dek.. Kenapa cepat sekali adek pulang? Emangnya adek udah beneran sembuh bekas cesar nya? Apa adek udah sanggup kerjain kerjaan rumah sendiri? "

Tanya mas Fandi ketika kami sampai dirumah. 

Aku tak sanggup lagi membendung air mata yang sudah membuncah, tiba tiba aku menangis di depan mas Fandi. Ia kaget dan terkejut, kenapa tiba tiba aku menangis. 

"Loh dek, kamu kenapa nangis? Ada apa? "

Tanya mas Fandi sambil merangkul tubuhku kepelukan nya. 

Aku memeluk suamiku sangat erat, aku menangis sejadi jadinya. Aku merasakan ketenangan ketika menangis di pelukan nya. Ada kehangatan yang mengalir kedalam relung hatiku. 

"Dek.. Apa ada masalah dirumah ibu? Coba cerita sama mas" 

Mas Fandi mulai curiga mengapa aku tiba tiba menangis tanpa sebab. 

"Mas... " Ucapku pelan sambil terisak, aku ingin cerita padanya, tapi aku tak takut dia akan marah. 

"Kenapa dek, bilang sama mas" Desaknua ingin tahu. 

"Mas... Adek sedih.. Huhuhu... " Air mataku kembali mengalir begitu saja. 

"Iya sedih kenapa sih? Bilang sama mas? "

Sambil menangis aku menceritakan apa yang aku alami dirumah ibu. Aku harus mencurahkan beban di hatiku, kalau tidak lama lama aku bisa gila jika aku pendam sendiri. 

Lama, mas Fandi mendengar keluh kesahku. Ada raut sedih di wajahnya. 

"Astagfirullah kenapa dia setega itu sama adeknya sendiri? Kamu itu baru saja melahirkan, operasi pula. Kok bisa dia menyakiti adiknya dengan kata katanya yang begitu kejam? " Ucap mas Fandi setelah mendengar keluh kesahku. 

"Aku gak tahu mas, setelah aku menikah dia jadi seperti itu. Selalu saja dia mencari kesalahanku, dia juga menjelekkan aku sama ibu, ibu dilarang menggendong bayi kita yang sedang nangis. Ibu dilarang bantu aku mencuci padahal luka cesar ku belum sembuh. Kalau aku banyak uang tak mungkin aku pulang kerumah ibu, pasti aku akan menyuruh orang lain untuk mencuci baju bayiku."

"Yang sabar dek, sekarang adek kan sudah pulang kesini, biar mas yang cuci, maafkan mas kemarin kemarin tidak bisa mencuci baju bayi kita, mas ambil lembur agar bisa beli ayunan sama gendongan bayi kita dek. Kan adek tahu sendiri, Gaji mas sebulan buat bayar kontrakan, bayar cicilan motor, listrik, belum lagi susu anak kita... "

"Iya mas, sari tahu. Sari ngerti mas udah kerja keras buat keluarga kita. Tapi sari sedih keluarga sari sendiri gak ngerti keadaan adiknya, sakit mas, sakit sekali rasanya."

"Yang sabar dek, mulai sekarang adek sudah jadi seorang ibu, adek harus kuat, adek harus tegar, kalau adek nangis terus bagaimana nanti anak kita. Dia butuh ibunya, dia butuh kita" Ucap mas Fandi sbil mengusap pundakku. 

Aku merasa sedikit berkurang beban dihatiku, aku merasa lebih baik setelah berkeluh kesah pada suamiku. saat ini suamiku lah satu satunya tempat yang paling tepat untuk berbagi suka dan duka. 

Mas Fandi mengusap air mata di wajahmu, sambil tersenyum dan mencium kening ku. 

"Adek harus kuat ya, ada mas disini yang selalu ada buat adek. Mas minta maaf belum bisa berikan harta dan rumah yang bagus untuk adek, tapi mas janji mas akan berusaha dan bekerja keras demi adek dan Azka, anak kita." Kata katanya bagaikan air yang menyirami padang pasir, ditengah keringnya hatiku kata katanya menjadi penawar duka lara. 

"Lihat lah sayang, anak kita sedang tertidur, betapa tampannya Azka kita. Azka askana, nama yang indah seindah wajahnya."

Aku memperhatikan bayi kecilku yang sedang terlelap, wajahnya begitu manis dan juga tampan. Kulit nya putih seperti susu, bibirnya yang merah, dan hidungnya yang mancung, perpaduan wajah ibu dan ayahnya. 

"Adek harus bersyukur, kita masih diberi kepercayaan sama Allah mempunyai seorang anak. Lihatlah di luar sana banyak pasangan yang sudah menikah berpuluh tahun, tapi belum diberi amanah ini. Adek beruntung meskipun kita harus menunggu selama dua tahun. Tapi sekarang kita sudah memiliki seorang anak yang akan menjadi penenrua kita nanti nya"

"Iya mas, sari bahagia bisa punya anak yanganis dan tampan seperti Azka. Tapi, kadang adek juga kepikiran, katanya sari manja gak bisa lahiran normal, sari bodoh gak becus urus anak, sari lemah gak bisa nyuci baju bayi padahal udah sebulan pasca cesar, orang lain tiga hari cesar udah nyuci sendiri. "

"Dek... Dengarkan mas. Jangan sama kan orang lain dengan kita, mungkin orang lain tiga hari udah bisa nyuci baju karena dia melahirkan cesar pakai biaya yang mahal, obat yang dikasih obat mahal, obat bagus, jadi cepat pulihnya, sedangkan adek melahirkan pakai BPJS, obat nya generik, mana bisa sama sama yang bayar. Pasti beda hasilnya." Balas mas Fandi sambil memegang tanganku. 

"Terus, kenapa memangnnya kalau lahiran cesar? Kan bidan sendiri yang rujuk, bidan kan sudah tau mana yang baik untuk pasiennya. Apalagi bidan tempat adek berobat bidan senior pasti sudah banyak pengalamannya. 

Dan kalaupun adek maksa harus melahirkan normal, kalau bayi kita kenapa kenapa gimana? Kan ada kasus bayi meninggal karena kelamaan didalam perut ibunya tertelan ketuban lalu meninggal. Terus ada juga ibu yang meninggal saat melahirkan karena pendarahan hebat gak berhenti henti. Ada juga kasus bayi kelilit tali pusat, ibunya maksa melahirkan normal, lama gak keluar keluar bayinya, pas waktu keluar eh udah meninggal sampai biru biru warna kulit nya, adek mau gitu? "

"Enggak mas"

"Lah makanya, jangan dengarkan kata kata orang, biarkan saja orang berkata apa yang merasakan dan menjalankan hidup kita ya kita, apa kalau terjadi apa apa sama bayi kita orang itu akan bertanggung jawab? "

"Enggak mas"

"Terus waktu adek lahiran, apakah mereka ada kasih uang untuk adek? "

"Enggak mas"

"Yaudah, mereka yang julid itu gak ada kontribusi dalam hidup adek, buat apa adek pikirkan. Mereka hanya bisa nyinyirin kehidupan orang lain karena tak sesuai dengan cara hidupnya. Tak usah adek pikirkan kata kata mereka, biarkan saja nyamuk diluar kelambu, hidup ini kita yang jalani, apa yang terjadi itulah yang terbaik untuk kita, ingat apa kata mas"

Kata kata mas Fandi ada benar nya juga, aku terlalu terbawa pikiran dengan nyinyiran orang. Padahal disaat aku sakit, disaat aku butuh uang tak ada yang peduli. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   berusaha

    Part 24Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 malam, Azka sudah tidur dipangkuanku. Aku tak tega membiarkan anakku tidur dengan kondisi begini. "Mas, Kita pulang saja yuk. Kasihan Azka susah ketiduran dari tadi""Yasudah ayok, kamu bilang dulu sama kakak dan Ibuk"Aku segera pamit pada kak Vika juga Ibuku, mereka masih menunggu didepan ruangan UGD. "Bu, kak, kami pamit dulu ya, Azka sudah ketiduran. ""Iya Sari kalian pulang saja, kami mungkin akan disini sampai Rudi dapat Kamar rawat inap" Jawab Ibu dengan nada sedih. Setelah berpamitan, aku dan Mas Fandi segera pulang kerumah dan istirahat. Keesokan harinya, Gawaiku berbunyi menandakan sebuah pesan masuk di aplikasi warna hijau. [Sari, Rudi sudah dipindahkan keruang rawat inap. Sekarang dia berada di kamarnya nomor 04 dilantai 2][Baik Bu]Setelah mendapat kabar dari Ibu, aku segera menuju kerumah sakit bersama Anakku. Sesampainya didepan ruangan Mas Rudi, aku mendengarkan isak tangis perempuan, 'Seperti suara kak Vika' pikirku. A

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Mas Rudi kecelakaan

    Part 23"Mas, aku belum bilang sama ibuk kalau kita udah pindah kesini, kamu udah bilang ke keluarga kamu ? ""Belum juga dek""Apa kita bilang aja sekarang ya Mas? ""Boleh juga"Aku mengambil gawai yang berada di atas nakas. Aku akan memberi tahu kabar bahagia ini, Segera Ku tekan nomor ibuku. "Assalamu'alaikum buk""Waalaikumsalam Sari, apa kabar? ""Alhamdulillah baik buk, ibuk gimana kabarnya? ""Sehat Nak, kapan kamu kesini nak, ibuk ada berita buruk""Berita buruk apa buk? Tapi, sari punya berita baik untuk ibuk""Oiya, kalau begitu ceritakan dulu berita baiknya Nak""Mas Fandi di angkat jadi kepala gudang Buk, dan kami diberi rumah dinas oleh Atasan, mulai besok kami sudah tinggal dirumah dinas buk""Alhamdulillah Nak, ibu ikut senang dengarnya""Sari mau dengar berita buruknya Buk, sari penasaran""Kakakmu Nak.. ""Kak Vika? Kenapa buk? ""Kakak ipar mu kecelakaan sepeda motor""Apa? Mas Rudi masuk kecelakaan? ""Iya, ibu baru mau menelpon mu nak, kejadian nya tadi sore puku

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Mas Fandi Naik jabatan

    Part 22Fandi Naik jabatan"Assalamu'alaikum dek" Ucap Mas Fandi yang baru pulang bekerja. Raut wajahnya terlihat ceria, meski seharian lelah bekerja. "Waalaikumsalam Mas.. " Jawabku sambil mencium punggung tangannya. "Dek, Mas punya kabar bahagia buat kamu, mau dengar gak? " Tiba tiba suamiku membuatku penasaran dengan berita bahagia yang ia punya. Tumben sekali, aku juga melihat raut wajahnya begitu ceria. Jarang jarang sekali Mas Fandi begini, pasti ada sesuatu. "Berita bahagia apa Mas? kasih tahu dong " "Mas... Naik jabatan Dek. Karena Mas sering ambil lembur,dan Mas juga gak pernah Absen bekerja, datang dan pulang tepat waktu, manager melihat kinerja Mas selama ini, dan beliau terkesan, akhirnya... Mas di angkat jadi Kepala Staf Bagian penyimpanan Barang""Alhamdulillah ya Allah... Kamu beneran Mas? Gak bohong kan? " Aku seperti tak percaya dengan apa yang dikatakan Mas Fandi, tiba tiba saja ia na

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika dan Sari akur lagi

    Part 21Sari dan Vika akurAku membuka kado yang diberikan kak Vika untuk Azka, ternyata isinya sepasang baju dan celana, warna biru warna kesukaan Azka."Azka, uwak kasih hadiah buat Azka, coba lihat... " Aku memperlihatkan baju yang diberikan kak Vika pada anakku, dia terlihat senang sekali."Aju balu... Aku baluuu" Ucap Azka yang masih belajar bicara.Ia terlihat senang sekali, begitu juga aku. Baru kali ini aku melihat kakakku meminta maaf begitu tulus, begitu bijak.Semoga ia tetap seperti ini, seperti kakakku yang dulu lagi.Sore hari, Mas Fandi sudah pulang kerja."Assalamualaikum dek""Waalaikumsalam Mas.. " Aku meraih tangannya dan menciumnya."Azka mana dek? ""Itu lagi main di kamar"Mas Fandi segera masuk dan menjumpai Azka kami."Wah... Anak ayah punya baju baru ya, siapa yang beli sayang? Mama ya? " Mas Fandi kira aku yang membe

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Vika minta maaf

    Part 20Vika minta maaf"Dek, kamu udah siap? " Tanya Rudi pada Vika yang sedang beres beres."Dikit lagi mas, aku lagi pakai bedak""Cuma kerumah sari aja kok, ngapain make up? ""Biar cantik mas""Gak make up kamu juga udah cantik! ""Yang bener? ""Iya, masak aku bohong sih? ""Yaudah, aku udah siap. Aku titip Keisha dulu sama ibuk ya mas? ""Ok"Hari ini Vika dan Rudi akan ke rumah sari, dan ini atas saran dari Rudi, suami Vika. Setelah mendapat nasehat dari suaminya, sifat Vika akhirnya bisa melunak."Buk, aku titip Keisha ya" Ucap Vika sambil mengerahkan anaknya pada bu Wati."Kamu mau kemana nak? ""Ke rumah Sari buk""Tumben, sendiri?""Sama mas Rudi"" Ada apa? Gak biasanya? ""Aku mau minta maaf sama Sari buk, selama ini aku sudah jahat sama dia, mungkin benar kata Sari, aku udah dapat katma karena nyakitin dia, makanya aku mau

  • Aku Baby Blues karena Kakakku   Nasehat Rudi

    Part 19Nasehat bijak Rudi" Banyak faktor yang menyebabkan seorang ibu terkena syndome ini, tapi untuk lebih detail bu Vika bisa ke psikiater, karena syndrome ini erat kaitannya dengan penyakit mental.Atau ibu juga bisa ke psikolog karena Mereka lah yang lebih berkompeten dalam hal ini. Saya hanya bisa memberikan obat penurun panas, pusing, agar bu Vika bisa istirahat dengan nyenyak. Agar ibu bisa lebih tenang." Ucap dokter liza dengan tenang."Begitu ya dok? Jadi lebih baik istri saya di bawa ke psikiater gitu? ""Iya Pak, disana mungkin ibu bisa cerita lebih detail permasalahan nya, dan solusi apa yang ibu butuhkan, bagaimana agar ibu bisa sembuh, pasti ada jalan keluarnya. ""Kalau begitu, Terima kasih dok atas sarannya""Sama sama pak, ini resepnya" Ucap dokter liza seraya menyerahkan secaraik kertas berisi resep obat untuk VikaRudi dan Vika keluar dari ruangan dokter liza, ada gurat ke khawatiran d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status