Setelah berbagai perjalanan emosional dan transformasi pribadi, Vionna, David, dan Jennie memutuskan untuk kembali ke kota asal mereka. Keputusan ini diambil setelah mereka berhasil menyelesaikan masalah dan menemukan keseimbangan baru dalam kehidupan mereka.Kembali ke kota asal memberikan mereka kesempatan untuk memulai kembali dan membangun kembali akar-akar yang pernah terputus. Mereka memilih untuk tinggal di rumah yang pernah menjadi saksi berbagai peristiwa dalam perjalanan hidup mereka.setelah melewati waktu yang panjang dalam perjalanan pulang mereka, sampailah mereka di rumah mereka di kota asal mereka.Ketika mereka memasuki rumah itu, aroma kenangan datang menghampiri. Ruangan itu terisi dengan riuh rendah tawa dan suka cita.Meskipun masa lalu mereka penuh dengan tantangan, rumah itu seakan-akan menyambut mereka dengan tangan terbuka, memberikan kesempatan baru untuk membangun kenangan yang lebih baik.Vionna kembali menyalakan kembali hasrat menulisnya dan memulai pr
Suatu pagi yang cerah, Vionna duduk sendirian di meja makan. David tampak sibuk dengan panggilan bisnis yang mendesak. Jennie, yang kini sudah remaja, keluar rumah dengan wajah serius, menyembunyikan sesuatu di balik senyum palsunya.Vionna: (berbisik pada dirinya sendiri) Apa yang terjadi pada kita?Vionna merasa kehampaan merayap di hatinya. Hubungan dengan David menjadi rutin dan dingin, tak seperti masa lalu. Jennie juga semakin menjauh, menyimpan rahasia yang tak ingin dibagikan.Malam harinya, Vionna ditemukan sendirian di ruang kerjanya, memandangi layar laptop tanpa inspirasi. Ia mencoba menulis, tetapi kata-kata tidak lagi mengalir begitu saja. Masa lalu yang indah terasa semakin jauh, seperti bayang-bayang yang merayap dalam kegelapan.Keesokan paginya, David kembali terburu-buru pergi. Jennie menyampaikan bahwa dia akan menghabiskan waktu bersama teman-temannya, meninggalkan Vionna sendirian di rumah yang kian hampa.Vionna berjalan-jalan di taman belakang, mencoba menemuka
Setelah kembali ke kota asal, Vionna merasa gairah kembali dalam mengejar passion-nya sebagai penulis. Dia mulai menerbitkan karya-karyanya yang luar biasa dan mendapatkan apresiasi dari pembaca setianya. Setiap kata yang ia tulis seperti menyiratkan kisah hidupnya yang penuh warna.Tanpa memikirkan apa yang terjadi di masa lalu vionna berharap cerita hidupnya berjalan sesuai dengan apa yang dia mau.Sementara itu, David memutuskan untuk membuka kembali bisnis keluarga yang sempat ditinggalkan. Dengan semangat baru dan pengalaman yang kaya, Giovani & Co. menjadi perusahaan yang sukses dan dikenal di berbagai penjuru.Jennie, yang semakin dewasa, mengejar bakat seninya. Ia menghadiri sekolah seni bergengsi dan mendapatkan penghargaan atas lukisan-lukisannya yang indah. Kecemerlangannya di dunia seni menjadi kebanggaan bagi keluarga.Namun, di balik kebahagiaan itu, masih ada bekas luka masa lalu yang perlu diatasi. Vionna mulai membuka diri kepada David tentang perasaannya. Keduanya me
Vionna menatap layar laptopnya dengan mata lelah. Keheningan ruangan kerjanya hanya terganggu oleh suara ketikan keyboard yang lembut. Pikirannya melayang jauh, merenung tentang hidupnya yang berubah setelah kembali dari Italia.Hari-hari terasa monoton. David, yang kini kembali menjadi David, CEO sebuah perusahaan sukses, sibuk dengan pekerjaannya. Jennie, yang kini duduk di bangku SMA, juga terlibat dalam kegiatannya sendiri.Vionna merenung tentang kehidupan yang dulu penuh warna di Italia, saat mereka bersembunyi di balik nama palsu. Saat-saat bahagia, meskipun singkat, menjadi kenangan indah yang kontras dengan kehidupan sekarang.Suasana hening terasa seperti memahkotai kekosongan yang menyelinap ke dalam hatinya. Vionna mencoba memfokuskan diri pada pekerjaannya sebagai penulis, tetapi cerita-cerita yang tercipta kini tidak lagi sehidup dan semeriah kisah fiksi yang dia ciptakan di masa lalu.Di tengah keheningan, ponsel Vionna berdering, memecah kesunyian. Saat dia melihat laya
Angin musim semi berhembus lembut di luar jendela rumah Vionna. Rumah ini, yang sebelumnya dipenuhi tawa dan kebahagiaan keluarga, sekarang menjadi saksi bisu dari sebuah krisis yang merajalela.Vionna duduk di ruang tamu yang sunyi, matanya menatap ke kejauhan. Rasa penasaran dan keraguannya semakin mendalam. Masa lalunya yang dulu penuh dengan kebahagiaan, tertutup oleh bayang-bayang keraguan dan pengkhianatan. Dia memegang telepon genggam suaminya, David, yang terletak di meja kopi. Telepon itu telah menjadi penyebab ketegangan dalam beberapa minggu terakhir.Rasa curiga Vionna tumbuh ketika ia mulai mencurigai perilaku David yang semakin berubah. Dia sering pergi selama berjam-jam tanpa penjelasan yang masuk akal dan berbicara dengan nada rahasia saat menerima panggilan telepon. Puncaknya adalah ketika Vionna tanpa sengaja menemukan pesan teks yang mencurigakan di telepon David. Pesan itu mengungkapkan hubungan yang lebih dalam dengan teman dekat Vionna, Putri.Hatinya berde
Setelah melepaskan semua emosinya, Vionna merasa seolah beban yang lama ia bawa akhirnya terangkat. Melihat keluarga kecilnya bermain bersama di taman bermain setelah ledakan emosi itu membuatnya merasa bahagia. Jennie adalah sumber cahaya dalam hidupnya, dan dia tahu bahwa dia akan melakukan segalanya untuk melindungi dan merawat putrinya.Namun, meskipun Vionna tampak bahagia di depan putrinya dan David, dia tahu bahwa ada rasa sakit yang mendalam yang masih menyertainya. David, suaminya yang telah berselingkuh, adalah sosok yang tidak dapat dia hilangkan dari hidupnya. Dia merasa menyesal karena pernikahan mereka, tetapi dia juga tahu bahwa mengingat masa lalu tidak akan mengubah apa pun.Untuk menghindari rasa sakit yang semakin mendalam, Vionna memutuskan untuk menjalani impian lamanya menjadi seorang penulis. Dia telah menyimpan berbagai ide dan cerita di dalam dirinya selama bertahun-tahun, dan sekarang dia ingin mewujudkannya. Menulis adalah cara untuk mengalihkan perasa
Dengan tekad yang kuat, Vionna mulai menulis novel pertamanya. Setiap hari, ia menyisihkan waktu untuk duduk di mejanya, membiarkan kata-kata mengalir dari pikirannya ke layar komputernya. Novel pertamanya adalah refleksi dari pengalaman hidupnya. Dia menggunakan kepiawaian penulisannya untuk mengungkapkan perasaan, konflik, dan perjuangan yang dialaminya, meskipun dalam bingkai fiksi. Proses menulis bukanlah tanpa rintangan. Terkadang, Vionna mengalami penurunan semangat dan rasa ragu, namun dia tetap terus maju. Dia belajar dari setiap tantangan yang muncul di sepanjang perjalanan menulisnya.Dalam pencarian visi dan suara uniknya sebagai seorang penulis, Vionna mulai menemukan ritme dan gaya penulisan yang membuatnya semakin termotivasi. Novelnya menjadi semakin hidup dengan setiap kata yang dituangkan ke dalamnya.Melalui proses penulisan novel, Vionna menemukan bahwa mengejar impiannya membawa kepuasan yang tak tergantikan. Meskipun masih ada perasaan sakit dan kompleksita
Diruang tulis vionna....Pemandangan interior ruang tulis Vionna. Ruangan itu tenang, cahaya lembut yang masuk dari jendela memberikan suasana yang nyaman. Vionna duduk dengan tegang di depan layar komputernya, matanya terpaku pada inbox email yang terbuka. Dia terlihat gelisah, jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja secara tak sadar, mengecek layar komputernya dengan harap-harap cemas. Setiap kali tidak ada notifikasi baru, ekspresi kecewa tergambar di wajahnya.Vionna: (berbisik dalam kegelisahan) Tolong, berikan kabar baik, respon apa pun. Ini menegangkan.Vionna menarik nafas panjang, menutup matanya sejenak, mencoba untuk menenangkan dirinya sebelum melanjutkan mengetik. Dia memulai menulis kembali, tangannya terus bergerak di keyboard, tetapi matanya terus bergerak ke layar seolah menantikan pesan baru.Vionna: (berbisik dalam hati) Aku tahu ini proses yang panjang, tapi rasanya tak tertahankan. Apa kabar, apakah mereka menyukainya?Montase menunjukkan Vionna dalam rutinitas seh