Share

Ayah untuk Marsha

Penulis: Ri Chi Rich
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-19 15:50:13

"Amar?"

“Iya! Om Amal ada di dalem temenin Acha main!”

Rania kaget ketika melihat kerajinan tangan yang dipegang oleh anaknya berupa kalung yang dibuat dari manik-manik. Nama pria yang barusan disebut putrinya melingkar di sana, membuat Rania terusik.

"Hai Rania! Marsha sudah panggil aku, kayaknya aku gak bisa sembunyi lagi deh."

Rania langsung menatap sosok yang berjalan mendekat padanya dan Marsha. "Amar? Kenapa kamu bisa ada di sini?"

"Sekolah ini punya tanteku, Rania. Tante Soraya, istrinya Om Ardy."

"Bu Raya?"

"Hmm. Kebenaran banget ya! Ponakanku ini seneng banget loh liat Marsha sekolah di sini,"

Tiba-tiba, Soraya yang barusan namanya disebut juga ikutan mendekat.

"Amar sama Marsha itu lengket banget. Pokoknya kalau Amar udah dateng, Marsha cuma mau sama dia. Apa-apa berdua, sampe makan aja maunya disuapin sama Amar!" 

Rania berdiri dengan canggung, terlebih saat ia melihat senyum dari Amar yang terus-terusan dipuji Soraya.

"Jangan bilang, kamu udah rencanain ini, Mar?” Pandangan mata Rania menatap tajam ke arah pria itu.

Rania memang sudah mencari tahu tentang sekolah terbaik di sekitaran apartemennya dan mendapatkan sekolah yang ditunjukkan oleh Amar beberapa bulan yang lalu sesuai dengan kriterianya.

Amar malah cengengesan, seolah tidak merasa bersalah.

Andaikan Rania tahu dia pasti akan memilih sekolah yang lain dan menjauhkan putrinya dari Amar. Bukan karena Amar adalah orang yang jahat dan sangat berbahaya bagi putrinya. Hanya saja, Rania belum sanggup membuka hatinya, jika sang anak menuntutnya lebih jauh.

"Om Amal! Acha mo liatin mama yang tadi itu loh yang di dalem!"

"Oh, ayo Sayang!"

Keduanya sudah sangat bersemangat sedangkan Rania tak tahu apa yang mereka lakukan di dalam hanya termangu.

"Ayo Mama cepetan!" dan kini, tangannya sudah digeret oleh putrinya masuk ke Aula bermain.

Kalau bukan karena rasa tak enak pada ibu Soraya yang juga seakan menyuruh Rania untuk masuk ke dalam, Rania pasti sudah pamit pulang dan tidak mau menuruti permintaan putrinya.

Amar bukan orang asing untuk Rania. Amar adalah atasan pertamanya di tempat kerja pertama kali saat wanita itu keluar dari rumah beberapa tahun yang lalu. Perhatian juga kebaikan pria itu membuat Rania serba salah. Bahkan, saat tahu Rania tengah hamil anak pria lain, Amar tidak menjatuhkan penilaian buruk padanya. Karena tidak ingin terikat hutang budi, Rania memutuskan resign dan fokus pada bisnis online kecil-kecilannya.

Namun, pria itu rupanya tak mudah menyerah. Hingga saat ini, bisa dibilang … Amar adalah orang kedua setelah Rania yang begitu dekat dengan Marsha. Ada ketakutan yang terselip ketika melihat kedekatan mereka … Rania takut jika upaya Amar mendekati Marsha hanyalah upaya untuk membuatnya jatuh cinta. Bukan karena benar-benar tulus, tetapi ada pamrih di belakangnya.

"Mar, Kamu nggak seharusnya repot-repot seperti itu loh buat Marsha. Lagian, kerjaanmu juga banyak kan di departement store? Harusnya kamu enggak buang-buang waktumu untuk sesuatu yang sia-sia!"

Dan kalau Rania tidak datang cepat, mungkin dia tidak akan pernah tahu kalau Amar selalu mengunjungi putrinya. Makanya dengan sedikit emosi Rania menegur Amar.

"Sia-sia gimana sih?"

Rania memutar bola matanya, kesal. Gadis itu yakin, Amar bukan orang bodoh yang tak paham arah kalimat Rania. "Aku lagi marah, Mar, bukan ajak kamu bercanda!"

"Hmm, kalo dimarahin wanita secantik dirimu yang meski marah juga tetep cantik, ya aku mau lah, Ran."

Amar malah menanggapi dengan candaan dan duduk di sofa yang berseberangan dengan posisi Rania duduk.

"Jangan gombal, Mar! Aku lagi serius!"

"Eh, beneran Ran.” Amar menyangkal. “Aku malah seneng loh bisa main sama Marsha.” Pria itu mengukir senyumnya lagi. “Makasih ya hari ini kamu ngizinin aku buat nganterin dia pulang ke apartemen kalian. Terus kamu juga udah ngizinin aku buat makan malam sama Marsha. Aku seneng banget bisa main Timezone sama dia, seru!"

Rania kembali menghempaskan napas pelan mendengarkan cerita antusias Amar.

"Oh iya! Mama sama papa juga udah kangen loh sama Marsha, Ran. Kapan kamu mau bawa Marsha ke rumah lagi ? Udah lama loh dia nggak mampir."

Amar memang sudah memperkenalkan Rania dan Marsha pada keluarganya yang memang menyambut hangat kehadiran dua wanita yang dibawa Amar. Mereka semua keluarga yang baik. Namun, untuk Soraya, pengecualian! Rania merasa Amar telah membohonginya untuk yang satu ini. Dia pun menatap sinis pada Amar.

"Kenapa melihatku begitu? Mama papaku yang ingin bertemu dengan Marsha, kan. Adikku si Sita juga,” aku Amar enteng. “Marsha itu kan emang ngangenin, lucu, ngegemesin banget Ran. Dan namanya juga kakek dan neneknya, ya, jelaskanlah mereka kangen pasti ama cucunya."

"Amar, jangan mulai lagi!" seru Rania memperingati pria yang selalu saja tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hatinya itu padahal sudah beratus-ratus kali ditolak.

"Rania, Aku tuh nggak pernah main-main dengan perasaanku padamu."

"Amar kita nggak usah ngebahas ini!"

"Tapi kurasa kita harus membahasnya lagi, Ran."

Bahkan Amar sudah pindah duduk dari yang tadi di sofa di seberang Rania, kini pindah di dekat Rania. Meskipun wanita itu tadinya ingin mengusirnya tapi Amar tetap berusaha memegang tangannya cukup kuat.

"Amar lepasin!" Rania berontak.

Tak menggubris Rania yang terus mencoba melepas genggaman tangannya, Amar pun menatap penuh pada manik Rania. "Rania tolonglah, berikanlah aku kesempatan."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Mara Mahesti Putri
Hemmm, pilihan syulit nih... antara masa depan dg masa lalu...
goodnovel comment avatar
putri eka
Rania............
goodnovel comment avatar
Ira siregar
selain masa kalau yang pahit di hati Rania masih ada Reza,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SLICE OF LIFE

    Delima: Mana ku tahu. Dia baru kembali beberapa jam yang lalu. Mungkin dia ingin memberikan surprise padamu.Shaun, dia menempuh kuliah S1 dan S2-nya di Jepang dan semuanya mendapat beasiswa. Hari ini kepulangannya dan Alila sungguh tak percaya kalau temannya itu sudah datang tanpa meneleponnya.Alila: Berikan teleponnya padanya.Shaun: Hai Alila.Delima pun menurut. Dan kini suara seseorang sudah membuat Alila begitu murka padanyaAlila: Kau. Sahabat macam apa kau pulang tidak bilang-bilang padaku?Shaun: Dengar dulu, aku-Alila: Tak mau. Aku lagi marah padamu Shaun.Yah, sudah terbayang memang bagaimana kesalnya Alila karena tidak diberitahukan tentang kedatangan pria itu. Padahal selama ini komunikasi mereka cukup lancar. Tapi kenapa dia harus tahu dari orang lain tentang kedatangan Shaun?Shaun: Baiklah, aku minta maaf, aku ingin kasih kejutan padamu.Alila: Maafmu tidak diterima. Cepat temui aku di plaza dan bantu aku mengurus empat monster kecil ini. Bawa juga Delima. Dia yang pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   ROMEO

    "Alila, kau dengar aku tidaaaak?""Dengaaaar, sabarlah Darwin, kan aku masih berpikir!"Entah kenapa Alila jadi mengingat ini. Sampai dia diam beberapa detik dan Darwin mengomel.Bayangan tentang Arthur memang tidak bisa dilupakannya dengan mudah. Ini yang membuatnya kembali menunjuk pekerjaan pada Darwin."Jangan bilang kau akan menunda lagi. Atau jangan-jangan kau menunda terus supaya aku berpaling dari Delima padamu.""Dih, kau pikir aku menyukaimu Darwin? Ish.""Habis, lama sekali sih. Aku sudah tidak sabar. Apa kau tidak mendukungku bersama dengannya dan hanya menipuku selama ini?"Darwin memang tidak sabaran. Delima memang sangat cantik sekali dan Darwin menyukainya sejak pandangan pertama. Alila jadi terkekeh lagi melihat bagaimana kesalnya Darwin padanya.Hubungannya dengan Darwin tidak se-kaku hubungan antara Reza dengan David. Mereka tak pakai panggilan resmi. Di tempat kerja, panggilan nama seperti ini juga tak masalah. Tak jarang mereka juga ribut satu sama lain di depan k

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   HATI SIAPA YANG TAHU?

    "Amar, Caca akan melahirkan!"Cuma sebelum siapapun merespon, Alila sadar duluan. Darah segar pun mengalir begitu saja yang membuat Amar cemas, Alila memekik."Kenapa kau diam saja? Cepat bawa istrimu ke dalam!"Reza juga panik. Dia segera mungkin membuka ruangan dan memanggil dokter untuk mempersiapkan operasi kedua yang jaraknya bahkan tak lebih dari seperempat jam dari Rania yang baru selesai.Caca tidak bisa diminta lahiran normal karena masalah di kepalanya dikhawatirkan akan mengganggu kesehatannya.Sekarang saja masalah di otaknya belum sembuh betul. Ya memang kondisinya sudah lebih baik. Caca bisa bertahan mengingat seseorang lebih dari seperempat jam. Bahkan rekor, pernah setengah jam dia tak bertanya dan bisa fokus ke obrolan tanpa gangguan. Tapi tetap saja, lahiran normal ini resiko berat."Papa. Amar. Bisa tidak sih kalian tidak bolak-balik? Mengganggu penglihatanku saja!"Tadi saat Rania melahirkan, Reza masih bisa tenang hanya menggenggam tangan Alila dan merangkul putri

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu    MARBLE DEVAN

    "Aku tidak jadi bicara denganmu. Akan kupikirkan lagi bagaimana aku harus menyingkirkanmu!"Lagi-lagi jawaban yang membuat kepala David pening."Reza kau ingin aku mengundurkan diri kah?"Amar tak mengerti apa yang sedang mereka perdebatkan tapi sepertinya dia melihat sisi positif dari sikap David yang menekan Reza ini."Kau tidak perlu mengundurkan diri kalau Reza memang membenciku, David. Dia masih berpikir kalau aku ingin merebut Rania-""BUKAN HANYA RANIA!" Reza memekik."Kau pikir masalahku denganmu hanya karena itu? Aku membencimu karena kau selalu mengganggu hidupku, selalu mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku."Bingung juga Amar mencernanya. Karena dia merasa tidak mengambil apapun dan bahkan dia sudah mengembalikan Rania kepada Reza.Dia tidak mengganggu hubungan mereka selama mereka bersama, dia tidak datang kecuali dia ingin mengecek DNA Caca barulah dia muncul."Sudah Amar, tidak perlu dipikirkan. Reza hanya cemburu tentang Marsha. Kau bersama dengan Marsha dari d

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SHADOW COMPANY

    "Kau jaga Marsha. Aku akan bicara dengan suaminya tentu dia sendirian di dalam kamarnya, temani dia."Tapi Reza tidak mengizinkan Alila ikut.Dan putrinya pun menurut meski saat ini David yang melihat ini dia menatap tak suka pada Reza."Kenapa kau?""Aku ikut kau bicara dengannya. Tapi jika kau berani mencoba mengganggunya maka aku akan menyelamatkannya Reza. Kau temanku tapi aku tahu kalau menyerang Amar adalah tindakan yang salah."Ini hanya sebatas kekhawatiran David kalau Reza akan melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan oleh kakeknya Frederick dulu. Bersikap baik pada Rania tapi di belakang dia menusuk Rania. Membuat wanita itu kesulitan dan bahkan Frederick adalah orang yang patut disalahkan untuk semua kejadian yang menimpa Marsha.Tidak mungkin Marsha diculik dan mengalami luka di kepalanya yang parah jika Frederick melindunginya."Kau ingin menentangku?"Dan tentu saja pembicaraan ini terjadi setelah Alila keluar dan dia menuju kamar Caca dan Amar. Reza mengingin

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BIAR WAKTU YANG MENJAWABNYA

    "Papa?""Papa Reza, Marsha.""Sssh, Papa Rezanya Marsha, om Amar?""Hm, papanya Marsha. Papanya Marsha juga sudah kangen sekali dengan Marsha dan ingin sekali memeluk Marsha."Ada senyum dari wanita yang sedang ada dalam rangkulan Amar itu dan Reza juga menegang saat Amar mengatakannya.Tidak terbesit dalam pikiran Reza sama sekali kalau Amar akan membahas tentang dirinya pada Marsha dengan cara seperti ini setelah sebulan lebih Reza terus berpikir negatif tentang Amar dan cemburu padanya."Baca ini Reza."Amar memberikan handphone yang diambil David agar Reza baca.[Reza kemarilah. Putrimu yang ini juga ingin dipeluk olehmu. Dia memegang tanganku kencang sekali saat kau memeluk adiknya, Alila.]"Eh tentu Papa, kau harus memeluknya."Alila yang mengintip isi pesan itu, melepaskan diri dan dia khawatir sekali kalau kakaknya akan cemburu padanya.Dia meninggalkan Reza sendiri dan memberikan jarak agar papanya bisa mendekat pada Marsha di mana Amar juga memberikan jarak."Om Amar, dia pa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status