Roky tersenyum dan mendorong gelas anggur ke depan Mike: "Karena kamu takut malu, maka tiga gelas anggur ini otomatis harus diminum olehmu, kecuali kamu bukan laki-laki dan tidak punya nyali untuk meminumnya!"
Melihat Roky memberikan anggurnya kepada Mike, Fresco yang di samping buru-buru membantunya.
"Roky, Alvaro memberikan anggur ini kepadamu, kamu tidak ingin meminumnya ya sudahlah, mengapa kamu memberikannya kepada Mike?"
Alvaro juga merasa malu, dia mencibir dan berkata: "Tidak tahu diri! Hari ini, jika bukan Mike mengundangmu makan di sini, hanya dengan sikapmu ini, aku akan membuatmu masuk dengan normal, dan keluar dengan digotong, kamu masih berlagak di depanku!"
Saat dia berbicara, tubuhnya memancarkan aura kebencian.
Begitu mendengar kata harus mematahkan satu tangan, ruangan itu menjadi sangat hening seketika, dan Talita juga tidak bisa menahan perasaan terkejut.Alvaro memaksakan diri berkata: "Tuan Clive, aku Alvaro dari keluarga Yang, ayahku dan keluarga Jin sebelumnya juga pernah memiliki hubungan, bisakah Anda melepaskan kami? Kami akan segera pergi dan tidak akan menunda Anda menyambut tamu terhormat."Tuan Clive melirik nya dengan sudut matanya, dan berkata dengan dingin: "Aku tidak mengenal ayahmu, bahkan jika kakekmu Gunawan, si bajingan tua itu datang menemuiku, dia juga harus memanggilku dengan panggilan Tuan! Sialan, siapa kamu ini, berani-beraninya kamu memohon kepadaku? Percaya atau tidak, aku akan memotong telurmu sekarang dan membiarkan keluarga Yang tidak bisa memiliki keturunan lagi?"
Tepat saat si pria kekar hendak meraih Talita, tiba-tiba sebuah sumpit meluncur dari belakangnya dan mengenai pergelangan tangan pria kekar itu.“Ah!”Pria kekar itu kesakitan hingga bergidik, dan bergegas menarik tangannya.Tuan Clive mengerutkan kening dan berteriak dengan galak: “Masih ada siapa lagi?”Terdengar suara dingin datang dari belakang kerumunan.“Clive, siapa yang memberimu nyali untuk berbicara begitu keras di depanku?”Ketika mendengar suara ini, ekspresi wajah Tuan Clive sedikit berubah, demi keamanan, dia bertanya dengan hati-hati: “Anda adalah..”
Roky menghentikan langkahnya dan berbalik ketika sampai di pintu karena dia terlihat seperti teringat sesuatu dan berkata kepada Tuan Clive: "Kamu tidak akan melakukan sesuatu terhadap kedua penjaga keamanan yang membiarkan kami masuk tadi bukan?"Tuan Clive tertegun dan segera tertawa: "Kedua orang itu tidak punya mata karena bahkan tidak mengenalmu, aku akan memukul mereka dan mengikat mereka lalu mengantarnya ke kediamanmu supaya kamu bisa menghukum mereka sesukamu!"Roky mengerutkan keningnya sambil berkata dengan marah: "Aku yang menyuruh mereka untuk diam tadi dan aku tidak akan melepaskanmu jika kamu berani mempersulit mereka!"Kata-kata datar Roky membuat Tuan Clive langsung sadar dan segera mengangguk: "Baik.. baik.. karena Tuan Roky yang mengatakannya sendiri maka aku tentu s
Roky pulang dengan taksi setelah keluar dari Restoran Gobest.Dewi sudah pulang kerja dan dia terkejut ketika melihat Roky pulang.“Mengapa kamu pulang begitu cepat, bagaimana dengan pesta penyambutannya?”Roky tersenyum sambil berkata: “Mike juga mengadakan pesta penyambutan dan Talita pegi ke tempatnya, aku hanya pergi sebentar saja.”Karena Mike adalah satu-satunya anak lelaki yang ada di Keluarga Liu dan semua orang menganggapnya sebagai pewaris Keluarga Liu maka Dewi merasa biasa saja jika Talita memilih ke pesta penyambutan Mike.Maka dari itu Dewi berkata sambil menghela napas: “Biarkan saja, lagipula dia juga tidak benar-benar menganggapku sebaga
Roky melihat botol anggurnya dan memperhatikannya sambil bertanya kepada bosnya.“Harganya berapa?”Mata bos itu melotot dan berkata dengan bodoh: “Kata ayahku harganya 40 juta dan itu harga pas!”Andrew langsung merasa senang setelah mendengarnya lalu berkata kepada Roky: “Bos ini tidak tahu barang, kita segera beli supaya tidak direbut oleh orang lain.”Dia segera mengeluarkan dompetnya setelah selasai mengatakannya.Tepat pada saat ini, Roky segera menekan tangannya sambil berkata: “Ayah kita jangan membeli barang ini karena harganya tidak semahal itu.”
Roky mengerutkan keningnya sambil melihat ke arah suara itu.Dia melihat seorang pemuda memakai baju Cheongsam putih dan sepatu kain hitam sambil berjalan ke arahnya.Meskipun hari masih pagi tapi dia memakai kacamata hitam dengan bingkai emas yang memakai kaca bundar dan terlihat seperti kaca mata yang biasa dipakai oleh Dinasti Qing.Di belakang pemuda itu juga ada sekitar lima orang pengawal yang terlihat sangat galak sehingga orang di sampingnya segera meghindar supaya tidak kena masalah.“Oh, ternyata Tuan Muda Kenny!” Bos itu segera tersenyum setelah melihatnya dan kata sanjungan segera mengalir dari mulutnya: “Tuan Muda Kenny, kenapa kamu tidak mengatakan akan datang hari in
Ekspresi Roky tetap tenang sambil tertawa: “Aku lihat kamu juga orang yang berkecimbung dalam dunia barang antik, tapi apakah kamu pernah memikirkannya jika kamu merampas barang hari ini maka siapa yang akan berbisnis denganmu kelak? Selain itu, apakah kamu begitu yakin bisa merampasnya dari tanganku?”Begitu dia selesai mengatakan itu, ekspresi Kenny terlihat penuh kemarahan.Memang ada peraturan tidak tertulis seperti ini dalam dunia barang antik, dia yang mengaku sebagai orang terpelajar tentu saja tahu dengan peraturan ini.Jika masalah hari ini tersebar maka toko yang biasa berhubungan dengannya pasti akan menghindarinya karena takut akan menyinggung pelanggan lain.Kenny memlototi
“Giok apa yang mati?” Kenny bingung.Jangan katakan kalimat ini, dia bahkan tidak pernah mendengarnya sama sekali. Bahkan ketika Roky membacanya, dia hanya mengerti kata-kata ‘Giok’ dan ‘Mati’.Jangankan membaca buku, bahkan Kenny juga tidak tertarik untuk mendengarkannya. Dia hanya tertarik pada makan, minum, bersenang-senang dan hal-hal seperti dugem. Dalam benaknya hanyalah bersenang-senang.Wajah Roky tertulis ‘Anak bodoh sulit untuk mengerti’, menggelengkan kepalanya dan berkata: “Kalau begitu kamu pasti tahu sembilan benda giok?”“Sembilan benda giok apa?” Kenny semakin bingung dan menatap Roky dengan tatapan kosong.