Share

Kami berbaikan

"Kasih saya alasan kenapa kamu tidak bisa ikut? Padahal kamu yang mengerjakan laporan keuangannya." Tanya Kian serius dengan melipat kedua tangannya. Dan satu lagi, tatapan tajamnya yang tidak kusuka.

Bodoh! Aku tidak merancang alasan yang tepat sebelum menemuinya.

"Saya...."

"Kalau tidak ada alasan logis kenapa kamu sampai repot-repot kemari?! Saya harap kamu bisa profesional. Dan tidak mencampurkannya dengan masalah pribadi."

Aku menunduk dan merutuki kebodohanku. Ini sama saja dengan setor malu.

"Tapi Anjar sudah setuju."

Kian menghela nafas. "Silahkan ajukan hal itu pada Pak Affar. Saya tidak mau repot-repot merubah dengan siapa saya akan ke Jogja."

Demi Tuhan! Menemui Affar!

Aku tidak yakin bisa menahan kepalan tangan untuk tidak menonjok mukanya.

***

"Drey, besok Lo ke Jogja kan?"

"Iya." Jawabku lesu.

"Naah kok lesu?"

"Iya. Males. Bareng jin ifrit!"

Anjar terkekeh. "Gustiiiii. Pak Asmen emang dingin-dingin gitu. Tapi gue yakin orang dingin tuh dalemnya super han
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status