Share

BAB 7

Alice langsung meraih cat pilox warna merah yang ada di kursi belakang. Lalu keluar dan langsung menyemprot cat pilox itu ke mobil Jasmine. Dia menulisi body mobil Jasmine dengan kata-kata jorok dan menghina. "Mampus kau..." Batin Alice.

"Alice...Apa yang kau lakukan?". Alice terkejut dan menoleh. Tampak Yoga berdiri dibelakang Alice.

Alice mendengus "Pergilah!! Bukan urusanmu!". Yoga menggelengkan kepalanya. Dia maju dan memperhatikan mobil yang di coret-coret Alice itu. Mata terbelalak "Astaga...bukankah ini mobil Jasmine" Kata Yoga sambil menatap tajam ke Alice.

Alice melotot " Memangnya kenapa kalau memang mobil si cewek murahan itu!! Dia pantas mendapatkannya! Ini akibatnya kalau berani melawan aku". Alice lalu memasukkan cat piloxnya ke dalam tas lalu meninggalkan Yoga yang masih berdiri disitu.

Yoga gemetar sambil menyentuh mobil Jasmine. Bagaimanapun dia merasa ini adalah kesalahan dia. Kalau bukan gara-gara dia Jasmine tidak akan berkelahi dengan Alice di waktu kemarin.

" Yoga...." Sapa seorang gadis dari belakang Yoga.

" Kenapa dengan mobil ini Ga?" Tanya seorang pria yang bersama gadis tersebut. 

" Alice yang mencoret-coret mobil ini" Yoga menjelaskan kepada kedua orang itu yang tak lain adalah Rudi dan Ratu. Sahabat-Sahabat Yoga.

Ratu terkejut "I...Ini bukankah mobilnya Jasmine?". Dia kemudian menoleh ke Yoga "Iniii...kerjaan Alice?". Yoga mengangguk.

Begitu mendengar itu Rudi langsung mengumpat "Sial....bakalan terjadi perang dunia ini".

Ratu mengambil ponselnya dari dalam tas kemudian menelpon seseorang.

****

Jasmine duduk-duduk dikelas sendirian sambil membaca novel kesayangannya. Dia memang sangat gemar dengan membaca baik buku pengetahuan maupun buku-buku fiksi.

Ponsel Jasmine yang dia letakkan di meja tiba-tiba berdering. Jasmine meraih ponselnya dan melihat layar terpammpang Ratu memanggil.

" Ya Ratu...sini ke kelas. Aku tunggu".

Ratu bingung harus berkata apa. Kemudian dia memberanikan diri bicara "Jasmine...kamu ke parkiran sekarang".

Jasmine mengerutkan alisnya "Ada apa?".

Ratu langsung menjawab "Jangan banyak tanya...cepet sekarang ke parkiran".

"Baiklah". Jasmine langsung memasukkan ponselnya ke tas begitu Ratu memutuskan panggilannya. Dia keluar menemui sahabatnya.

Sesampinya di parkiran dia menemukan ketiga sahabatnya disitu.

" Ternyata ada Yoga dan Rudi juga. Ada apa Ratu? Tanya Jasmine.

Yoga dan Rudi gemetar menundukkan kepala. Ratu pun juga sama. tapi dia kemudian menatap Jasmine dengan hati-hati kemudian menunjuk ke mobil Jasmine.

Jasmine mengerutkan kening dan langsung melihat apa yang ditunjukan oleh Ratu. Sontak Jasmine terkejut melihat mobilnya yang keadaannya sudah berantakan. Banyak tulisan jorok terpampang. Terdapat tatapan kemarahan di mata Jasmine.

" Siapa yang berani merusak mobilku!!!" Jasmine mengepalkan tangannya.

Ratu langsung memegang lengan Jasmine. Takutnya Jasmine semakin menggila karena kemarahan. Rudi dan Yoga pun hanya diam saja. tidak mengatakan apapun.

Tetapi mata Jasmine jeli. Dia melirik sebuah mobil yang terparkir di sebelahnya. "Jadi dia yang melakukannya!!".

Yoga, Rudi, dan Ratu terkejut. "Jasmine...kau tahu siapa yang melakukannya?".

Jasmine melotot tajam kearah mobil tersebut. Dia sangat marah. "Siapa lagi...pasti si Alice perempuan murahan itu kan?".

Ratu terpaku. Dia takut ini menimbulkan sebuah keributan lagi. "Sabarlah Jasmine".

Jasmine tidak mendengarkan perkataan Ratu. Dia mengambil kunci mobil dalam tasnya dan memencet tombol pembuka..." tit...tit".

Jasmine membuka mobilnya membuka dashboard dan mengambil sebuah pisau. Melhat adegan ini ketiga sahabatnya semakin khawatir. "Jasmine...apa yang akan kau lakukan" Ketiganya mengatakan itu bersamaan.

Jasmine hanya tersenyum kepada ketiga sahabatnya. Terlihat pancaran licik di mata Jasmine. "Membalas dendam pada musuh bebuyutanku".

Dia lalu mendekati bagian belakang mobil Alice kemudian dengan cepat menggores kedua ban belakang mobil itu. Pastilah kedua ban itu menjadi kempes. Dia kembali memasukkan pisau itu ke dalam mobil. " Ayo kita kembali ke kelas" Ajak Jasmine. Ratu diam tetapi kemudian mengangguk. "Sampai ketemu nanti". Jasmine menoleh ke arah Yoga dan Rudi.

Keduanya mengangguk. Yoga memandang Jasmine dan Ratu yang sudah menjauh. Batinnya terus bergejolak "Jasmine dan Alice...keduanya bener-bener gadis gila". Dia meninggalkan tempat itu menuju kelasnya diikuti oleh Rudi.

****

Di kelas,

Ratu berbisik kepada Jasmine "bagaimana dengan mobilmu".

Jasmine tersenyum " Tenang saja...aku sudah mengirim pesan ke papahku. Dia akan mengutus orang mengambil mobilku dengan kunci cadangan dan membawanya ke bengkel".

Ratu menghela nafas lega. Tiba-tiba ponsel Jasmine kembali berdering. Jasmine tersenyum licik melihat layar panggilan ponselnya. Dia langsung mengangkatnya.

"Kurang ajar kau...hei jalang... Apa kau yang mengempeskan ban mobilku?" bentak seorang gadis di ponsel itu.

Jasmine justru tertawa " Hei gadis laknat...itu hadiah kecil dariku karena kamu sudah menjadi pelukis yang sangat terampil".

Yang menelpon Jasmine adalah Alice. Dia sangat marah ketika tahu bahwa ada yang menggores ban mobilnya. Dia langsung berpikiran bahwa itu adalah perbuatan Jasmine.

"Kau memang benar-benar harus diberi pelajaran!!!" Geram Alice.

Jasmine pun juga tak kalah geramnya. Dia menghentakkan tangannya di meja hingga membuat Ratu yang sedang membaca buku disebelahnya terkejut. Melihat sorot mata Jasmine yang ganas saat itu. Ratu tidak berani bertanya. Dia hanya diam saja.

" Kau duluan yang memulainya!!!" bentak Jasmine.

" Oke...kalau begitu nanti aku tunggu di taman belakang kampus!!!kita selesaikan masalah ini".

"Oke!!!" Jasmine langsung menutup panggilan itu. Dia masih mengepalkan tangannya.

"Kali ini aku akan benar-benar memberi pelajaran gadis laknat itu" batin Jasmine.

Ratu masih diam saja dan berpura-pura tidak mendengar apapun. Dia takut akan kena semprot Jasmine. Sudah jelas sikap Jasmine saat itu sedang tidak enak dipandang.

Jam menunjukkan pukul dua siang. Kuliah hari ini berakhir. Jasmine langsung merapikan barang-barangnya dan memasukkan ke tas. Dia berdiri dan bergegas mau meninggalkan kelas dengan buru-buru. " Ratu aku duluan ya". Belum sempat Ratu menjawab, Jasmine sudah berjalan meninggalkan kelas dengan buru-buru. Dia menuju ke taman belakang sekolah untuk membuat perhitungan dengan Alice. Sesampainya di taman dia melihat sosok Alice yang sudah menunggunya. Jasmine bergegas menemuinya.

" Hei...kau sudah disini!" Sapa Jasmine cuek.

" Aku sudah menunggumu lama tahu!!!" bentak Alice.

" Baiklah...apa maumu sekarang??".

Alice menatap tajam ke arah Jasmine. kemudian berjalan "Ayo kita ke ruang olahraga...disini terlalu ramai".

"Oke..." Jasmine mengikuti langkah Alice.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status