Jasmine dan Alice terus berjalan menuju gedung olahraga. Kedua gadis ini sangat cantik dan menawan. Tidak sedikit para pria yang memandang mereka berjalan hanya untuk mengagumi kedua diva kampus ini. Tetapi Jasmine dan Alice tak pernah memperdulikan mereka.
Mereka masuk ke dalam gedung olah raga yang saat itu sepi. Tidak ada kegiatan satupun. Akhirnya Alice membalikkan badan berhadap-hadapan dengan Jasmine. Dia melotot ke arah jasmine “ Kau sengaja cari gara-gara denganku?” .
Jasmine tertawa mendengar kalimat Alice. “ Hahaha...sungguh aku tidak menyangka kau begitu tidak tahu malu! Bukankah kau yang mencari gara-gara denganku duluan. Ingat! Siapa yang mencoret-coret mobilku! Ban kempes ga seberapa, jadi kita impas!.
“ kau “ Alice maju mendekat ke hadapan Jasmine. Mata mereka bertemu. Tapi terlihat keduanya sedang menahan amarah. Wajah mereka berhadap-hadapan. Hidung mereka nyaris bersentuhan. Mereka bisa merasakan harumnya aroma nafas satu sama lain. Tangan mereka mengepal kuat.
“ Seharusnya kau tidak pernah memprovokasiku! “ Jasmine melontarkan kata-kata dingin dan geram.
Alice pun juga tak kalah geram “ Jangan pernah mencampuri urusanku!”.
Jasmine mendengus “ Huh...sejak kapan aku mencampuri urusanmu! Jijik aku! “.
“ Tidak mencampuri?? Aku ga salah dengar! Kau selalu mencampuri urusanku dengan Yoga tahu! “ Bentak Alice.
Jasmine mengerutkan keningnya. Dia heran ternyata pangkal masalahnya berhubungan dengan Yoga. Sejak kapan Yoga menjadi perhatian gadis sialan ini. “ Jadi ini karena Yoga! Tumben kau memikirkannya! Apa kau suka dengannya? “.
Alice memalingkan wajah. “ Jangan berkelit! Siapa juga yang suka pada pemuda gembel itu!”. Sebenarnya Alice juga tidak tahu apa perasaannya.
Jasmine kembali tertawa “ hahaha...terlihat kalau kau suka padanya tahu! Tapi kau tenang saja. Jika itu berhubungan dengan Yoga, aku tidak akan membiarkan kau terus mengganggunya ".
“ Plakkkk” Alice sudah tidak bisa menahan emosinya. Jasmine mengerang sambil memegangi pipi kanannya. Dia melotot tajam ke Alice “ Kau berani menamparku “.
“ Tampar ya tampar “ Alice menimpali. “ Plakk “ Jasmine membalas tamparan Alice.
Kini mereka berada di tingkat emosi yang memuncak. “ Kau “ Teriak Alice sambil menerjang Jasmine. Hingga mereka berdua terjerembab di lantai. Jasmine yang saat itu posisinya di bawah dan dihimpit badannya Alice. Mengulurkan tangannya kanannya untuk meraih rambut Alice. Sedangkan telapak tangan kirinya menutupi wajah Alice. Alice memberontak dan menepis tangan kiri Jasmine. Lalu meraih rambut Jasmine dan menariknya. Mereka saling menjambak dengan kuat. Berguling ke kanan dan ke kiri. Terkadang Jasmine berhasil diatas dan langsung memukul wajah Alice. Tetapi Alice berhasil menaikkan kakinya dan menendang perut Jasmine hinggga terpental. Alice lalu berbalik memukuli wajah Jasmine. Keduanya baku hantam dengan sangat sengit. Saling membalas pukulan dan berguling-guling di lantai.
***
Yoga masih berada di dalam kelas kampus di temani oleh Rudi. Dia sedang bermain game online dengan menggunakan wifi fasilitas kampus. Mereka berdua tampak asik di hadapan ponsel mereka.
Tiba-tiba Ratu berlari masuk kelas dan menghampiri mereka. “ Yogaaa “ panggil Ratu ngos-ngosan.
Yoga menoleh ke arah Ratu di ikuti oleh Rudi. Melihat pacarnya tampak kecapekan. Rudi bangkit meraih tangan Ratu dan mendudukkannya di kursi. “ Sayang, Ada apa “ Tanya Rudi penasaran.
Dia menatap rudi dengan wajah khawatir “ Jas...jasmine “.
Mendengarnya Yoga sontak berdiri bangkit dari duduknya. Sepertinya Yoga sudah bisa menebak apa yang terjadi. Dia mengalihkan pandangannya ke Rudi “ Ayo kita cari mereka sebelum mereka terlanjur terluka lebih parah “.
Rudi mengangguk. Mereka kemudian pergi meninggalkan kelas dengan cepat karena khawatir terjadi sesuatu dengan Jasmine. Mereka langsung menuju ke taman belakang sekolah.
Mengitari taman tersebut tetapi sama sekali tidak menemukan Jasmine. Lalu datang dua orang gadis menghampiri mereka berdua. Mereka adalaj Annet dan Michelle. Annet sangat penasaran “ Kalian sedang mencari siapa? “.
“ Kami sedang mencari Jasmine “ Jawab Ratu di ikuti anggukan Rudi dan Yoga.
Michelle mengerutkan alisnya “ Bukankah kalian ini sahabatnya. Kok bisa-bisanya tidak tahu keberadaan Jasmine “. Mereka bertiga diam dan menunjukkan rasa kekhawatiran.
Anneth tanggap mimik wajah mereka. Pasti terjadi sesuatu yang tidak beres. Dia beralih pandangannya ke Yoga “ Yoga...apa yang sebenarnya terjadi? “. Yoga menghela nafas berat kemudian menceritakan kejadian tadi pagi. Anneth menganga terkejut. Michelle mencibir “ Apalagi yang dilakukan kedua gadis bodoh itu. Mau sampai kapan mereka terus bermusuhan “.
“ Yoga...ayo aku bantu cari mereka “ Anneth tiba-tiba bicara. Michelle memegang tangan Anneth. “ Anneth bukankah kita akan mengerjakan tugas kita “. Anneth menoleh dan mengedipkan mata ke Michelle. Michelle menundukkan kepala “ Baiklah “. Mereka kembali mengelilingi kampus untuk memeriksa. Mereka tidak menyerah. Saat ini Jasmine jauh lebih penting dari urusan mereka.
Anneth dan Michelle juga sudah banyak bertanya pada teman-temannya. Tetapi mereka tidak tahu. Mereka berlima hampir putus asa. Wajah keutus asaan mereka mengundang perhatian seorang pria yang sedari tadi duduk di taman sambil memperhatikan. Dia langsung menghampiri mereka berlima.
“ Sepertinya kalian kelihatan bingung? Apa yang kalian cari? “ tanya pria itu.
“ kami mencari sahabat kami Jasmine “ Jawab Yoga.
Pria itu menoleh ke arah Yoga. Melihat Yoga dari atas ke bawah. Dia memberikan tatapan merendahkan kepada Yoga. Kemudian memalingkan wajahnya ke Anneth.
“ Benarkah begitu? “ Tanya pria itu.
Annethpun mengangguk menjelaskan kepada pria itu kemudian bertanya “ Yohan, apa kau melihatnya? “.
Yohan diam seolah-olah sedang berusaha mengingat-ingat. Kemudian dia mengangguk “ Iya. Tadi aku melihatnya berjalan beriringan dengan Alice “.
Mata mereka brbinar seolah-olah ada harapan. Michelle menanyakan dimana keberadaan mereka.
“ Mereka sepertinya jalan ke arah gedung olahraga “ Yohan menjelaskan kepada Michelle.
Mereka berlima mengangukkan kepalanya dan langsung berlari menuju ke gedung olahraga. “ Ayo cepat “ teriak Rudi.
Yohan terperanjat melihat tingkah mereka berlima. Dia berteriak “ hei apa yang terjadi “. Tetapi tidak ada yang menjawabnya. Dia menggelengkan kepalanya kembali duduk di taman.
Akhirnya mereka sampai di depan gedung olah raga. “ Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa “ batin Yoga. Dia langsung membuka pintu gedung dan melihat kedalamnya. Seketika itu mereka berlima terkejut.
“ Astagaaa...”. Tanpa pikir panjang Yoga dan teman-temannya berlari ke tempat dimana Jasmine dan Alice berada.
Dalam perusahaan Yoga, masalah terus bermunculan, dan situasi semakin tak terkendali. Rangkaian sabotase mulai merusak reputasi perusahaan secara signifikan. Di balik semua ini, Yoga mulai mencurigai adanya pengkhianat dalam lingkup kerjanya. Setiap kali sebuah rencana perbaikan disusun, informasi krusial selalu bocor. Perusahaan yang dulunya dikenal kuat kini berada di ambang kehancuran.Yoga mulai merasa bahwa seseorang di dalam timnya sengaja menentang dan menyabotase setiap keputusan yang ia buat. Mulai dari kerugian finansial, kebocoran proyek, hingga strategi bisnis yang selalu saja gagal terlaksana sesuai rencana. Kecurigaan ini membuatnya terpaksa memikirkan langkah-langkah yang lebih bijak dan berhati-hati, karena musuh yang dihadapinya adalah orang dalam.Ratu, yang juga sahabatnya dan menjabat sebagai salah satu kepala divisi, turut merasakan ada kejanggalan. Ia menyadari bahwa beberapa rekan kerja kerap menghindari pertanyaan-pertanyaan spesifik atau menunjukkan reaksi ane
Bayangan Hitam, dalang misterius yang penuh rahasia, mulai mempersiapkan rencana terakhir yang lebih gelap dan lebih mematikan daripada sebelumnya. Ia telah lama mengawasi setiap gerakan Yoga, Michelle, dan teman-temannya, memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai kehendaknya. Meskipun mulai ada kecurigaan dari pihak Michelle dan kawan-kawan, Bayangan Hitam tidak terpengaruh; justru ia melihat hal ini sebagai peluang untuk memperkuat strateginya. Dengan pion-pionnya yang setia dan rencana yang matang, Bayangan Hitam yakin kali ini ia akan berhasil menghancurkan segalanya tanpa menyisakan harapan sedikit pun.Bayangan Hitam menyadari bahwa serangan terhadap orang-orang terdekat Yoga telah menyebabkan kekacauan yang cukup besar, namun ia ingin memastikan bahwa kali ini tidak ada kesempatan bagi mereka untuk bangkit kembali. Rencananya melibatkan serangan di tiga the front sekaligus: bisnis, hubungan personal, dan ancaman fisik. Dengan cara ini, ia berharap dapat menghancurkan inte
Bayangan Hitam, sosok misterius yang selama ini hanya terdengar lewat bisikan-bisikan samar, terus menjalankan rencananya untuk menghancurkan hidup Yoga dan orang-orang terdekatnya. Ia memiliki kekuatan dan pengaruh yang tak terlihat, memanipulasi orang-orang dengan strategi penuh kelicikan. Kali ini, Bayangan Hitam berusaha menggerakkan pion-pionnya dalam permainan jahat yang ia kendalikan dari balik layar.Bayangan Hitam bukanlah orang biasa. Dengan jaringan yang luas, ia mampu mengendalikan banyak orang dari jarak jauh, termasuk Mila, Vina, dan Anneth. Meski Anneth sudah kembali ke kelompoknya, Bayangan Hitam merasa perlu memastikan bahwa setiap langkah musuhnya tetap terpantau. Untuk itu, ia mulai menggerakkan para pionnya agar dapat mengacak-acak hidup Yoga dan orang-orang terdekatnya tanpa menimbulkan kecurigaan besar.Melalui pesan-pesan rahasia yang dikirimkan dalam bentuk kode sandi, Bayangan Hitam menyusun siasat manipulasi untuk mengendalikan pikiran Mila dan Vina. Ia mengi
Ketegangan yang telah lama tersimpan antara Jasmine dan Vina akhirnya memuncak. Pertemuan yang seharusnya berlangsung singkat berubah menjadi ajang konfrontasi penuh emosi, di mana segala rasa sakit hati, cemburu, dan amarah yang selama ini mereka pendam mencuat tanpa terkendali.Jasmine sebenarnya tidak berniat bertemu dengan Vina. Namun, ketika ia sedang mengantar dokumen penting untuk perusahaan Yoga, ia melihat sosok Vina di seberang jalan. Tak disangka, Vina yang sedang dalam misi rahasia Bayangan Hitam juga terkejut melihat Jasmine berada di sana. Tatapan keduanya bertemu, dan dalam sekejap, suasana berubah tegang. Seperti api yang tersulut, ketegangan yang selama ini tersimpan di antara mereka pun seolah meledak.Jasmine langsung berjalan mendekati Vina dengan tatapan penuh amarah. Ia ingat bagaimana Vina dan Mila telah menyerang teman-temannya, bahkan berusaha menghancurkan hidup Michelle dan Yoga. Vina, di sisi lain, menyadari bahwa Jasmine adalah penghalang yang harus ia had
Yoga yang begitu sibuk dengan ancaman dari luar, tak menyadari bahwa dalam perusahaannya sendiri mulai muncul riak-riak ketidakpuasan dan konflik inner. Perusahaan yang telah dibangunnya dengan jerih payah kini berada di tengah prahara yang perlahan mengancam kestabilan dan reputasi yang selama ini ia pertahankan.Ketidakpuasan mulai mencuat dari beberapa departemen penting, terutama sejak keamanan di perusahaan ditingkatkan secara signifikan. Setiap karyawan harus melewati proses verifikasi yang lebih ketat setiap kali mereka masuk, dan akses mereka ke region tertentu semakin dibatasi. Beberapa karyawan menganggap bahwa langkah-langkah ini adalah bentuk ketidakpercayaan dari manajemen, khususnya dari Yoga sendiri.Desas-desus mulai beredar bahwa Yoga terlalu berfokus pada ancaman dari luar tanpa memperhatikan kesejahteraan karyawan. Bahkan, beberapa orang dalam perusahaan merasakan bahwa kepemimpinan Yoga kini lebih tertutup dan penuh rahasia, yang menyebabkan kebingungan di antara p
Yoga tahu ancaman yang mereka hadapi semakin serius setelah membaca surat dari Vina yang disampaikan Jasmine. Ancaman dari Bayangan Hitam dan sosok misterius di baliknya tidak hanya sekadar intimidasi—ini adalah ancaman yang mengincar hidup mereka semua dan juga kekuatan yang telah ia bangun. Keamanan bukan lagi hal yang bisa dianggap sepele, dan Yoga pun segera membuat rencana pertahanan yang matang demi melindungi orang-orang yang ia sayangi. Langkah pertama yang diambil Yoga adalah menambah lapisan keamanan di sekitar rumahnya yang luas, yang kini menjadi tempat perlindungan utama bagi Jasmine, Alice, Michelle, dan bahkan Ratu. Yoga memperkerjakan tim keamanan profesional dengan teknologi canggih yang mampu mendeteksi pergerakan atau ancaman sekecil apa pun di sekitar rumah. Ia memasang sensor gerak di semua sudut dan kamera tersembunyi di setiap vicinity strategis, termasuk pintu-pintu masuk dan halaman belakang. Yoga juga mengganti semua sistem alarm menjadi alarm anti-peretasan