Share

BAB 8

Jasmine dan Alice terus berjalan menuju gedung olahraga. Kedua gadis ini sangat cantik dan menawan. Tidak sedikit para pria yang memandang mereka berjalan hanya untuk mengagumi kedua diva kampus ini. Tetapi Jasmine dan Alice tak pernah memperdulikan mereka.

Mereka masuk ke dalam gedung olah raga yang saat itu sepi. Tidak ada kegiatan satupun. Akhirnya Alice membalikkan badan berhadap-hadapan dengan Jasmine. Dia melotot ke arah jasmine “ Kau sengaja cari gara-gara denganku?” .

Jasmine tertawa mendengar kalimat Alice. “ Hahaha...sungguh aku tidak menyangka kau begitu tidak tahu malu! Bukankah kau yang mencari gara-gara denganku duluan. Ingat! Siapa yang mencoret-coret mobilku! Ban kempes ga seberapa, jadi kita impas!.

“ kau “ Alice maju mendekat ke hadapan Jasmine. Mata mereka bertemu. Tapi terlihat keduanya sedang menahan amarah. Wajah mereka berhadap-hadapan. Hidung mereka nyaris bersentuhan. Mereka bisa merasakan harumnya aroma nafas satu sama lain. Tangan mereka mengepal kuat.

“ Seharusnya kau tidak pernah memprovokasiku! “ Jasmine melontarkan kata-kata dingin dan geram.

Alice pun juga tak kalah geram “ Jangan pernah mencampuri urusanku!”.

Jasmine mendengus “ Huh...sejak kapan aku mencampuri urusanmu! Jijik aku! “.

“ Tidak mencampuri?? Aku ga salah dengar! Kau selalu mencampuri urusanku dengan Yoga tahu! “ Bentak Alice.

Jasmine mengerutkan keningnya. Dia heran ternyata pangkal masalahnya berhubungan dengan Yoga. Sejak kapan Yoga menjadi perhatian gadis sialan ini. “ Jadi ini karena Yoga! Tumben kau memikirkannya! Apa kau suka dengannya? “.

Alice memalingkan wajah. “ Jangan berkelit! Siapa juga yang suka pada pemuda gembel itu!”. Sebenarnya Alice juga tidak tahu apa perasaannya.

Jasmine kembali tertawa “ hahaha...terlihat kalau kau suka padanya tahu! Tapi kau tenang saja. Jika itu berhubungan dengan Yoga, aku tidak akan membiarkan kau terus mengganggunya ".

“ Plakkkk” Alice sudah tidak bisa menahan emosinya. Jasmine mengerang sambil memegangi pipi kanannya. Dia melotot tajam ke Alice “ Kau berani menamparku “.

“ Tampar ya tampar “ Alice menimpali. “ Plakk “ Jasmine membalas tamparan Alice.

Kini mereka berada di tingkat emosi yang memuncak. “ Kau “ Teriak Alice sambil menerjang Jasmine. Hingga mereka berdua terjerembab di lantai. Jasmine yang saat itu posisinya di bawah dan dihimpit badannya Alice. Mengulurkan tangannya kanannya untuk meraih rambut Alice. Sedangkan telapak tangan kirinya menutupi wajah Alice. Alice memberontak dan menepis tangan kiri Jasmine. Lalu meraih rambut Jasmine dan menariknya. Mereka saling menjambak dengan kuat. Berguling ke kanan dan ke kiri. Terkadang Jasmine berhasil diatas dan langsung memukul wajah Alice. Tetapi Alice berhasil menaikkan kakinya dan menendang perut Jasmine hinggga terpental. Alice lalu berbalik memukuli wajah Jasmine. Keduanya baku hantam dengan sangat sengit. Saling membalas pukulan dan berguling-guling di lantai.

***

Yoga masih berada di dalam kelas kampus di temani oleh Rudi. Dia sedang bermain game online dengan menggunakan wifi fasilitas kampus. Mereka berdua tampak asik di hadapan ponsel mereka.

Tiba-tiba Ratu berlari masuk kelas dan menghampiri mereka. “ Yogaaa “ panggil Ratu ngos-ngosan.

Yoga menoleh ke arah Ratu di ikuti oleh Rudi. Melihat pacarnya tampak kecapekan. Rudi bangkit meraih tangan Ratu dan mendudukkannya di kursi. “ Sayang, Ada apa “ Tanya Rudi penasaran.

Dia menatap rudi dengan wajah khawatir “ Jas...jasmine “.

Mendengarnya Yoga sontak berdiri bangkit dari duduknya. Sepertinya Yoga sudah bisa menebak apa yang terjadi. Dia mengalihkan pandangannya ke Rudi “ Ayo kita cari mereka sebelum mereka terlanjur terluka lebih parah “.

Rudi mengangguk. Mereka kemudian pergi meninggalkan kelas dengan cepat karena khawatir terjadi sesuatu dengan Jasmine. Mereka langsung menuju ke taman belakang sekolah.

Mengitari taman tersebut tetapi sama sekali tidak menemukan Jasmine. Lalu datang dua orang gadis menghampiri mereka berdua. Mereka adalaj Annet dan Michelle. Annet sangat penasaran “ Kalian sedang mencari siapa? “.

“ Kami sedang mencari Jasmine “ Jawab Ratu di ikuti anggukan Rudi dan Yoga.

Michelle mengerutkan alisnya “ Bukankah kalian ini sahabatnya. Kok bisa-bisanya tidak tahu keberadaan Jasmine “. Mereka bertiga diam dan menunjukkan rasa kekhawatiran.

Anneth tanggap mimik wajah mereka. Pasti terjadi sesuatu yang tidak beres. Dia beralih pandangannya ke Yoga “ Yoga...apa yang sebenarnya terjadi? “. Yoga menghela nafas berat kemudian menceritakan kejadian tadi pagi. Anneth menganga terkejut. Michelle mencibir “ Apalagi yang dilakukan kedua gadis bodoh itu. Mau sampai kapan mereka terus bermusuhan “.

“ Yoga...ayo aku bantu cari mereka “ Anneth tiba-tiba bicara. Michelle memegang tangan Anneth. “ Anneth bukankah kita akan mengerjakan tugas kita “. Anneth menoleh dan mengedipkan mata ke Michelle. Michelle menundukkan kepala “ Baiklah “. Mereka kembali mengelilingi kampus untuk memeriksa. Mereka tidak menyerah. Saat ini Jasmine jauh lebih penting dari urusan mereka.

Anneth dan Michelle juga sudah banyak bertanya pada teman-temannya. Tetapi mereka tidak tahu. Mereka berlima hampir putus asa. Wajah keutus asaan mereka mengundang perhatian seorang pria yang sedari tadi duduk di taman sambil memperhatikan. Dia langsung menghampiri mereka berlima.

“ Sepertinya kalian kelihatan bingung? Apa yang kalian cari? “ tanya pria itu.

“ kami mencari sahabat kami Jasmine “ Jawab Yoga.

Pria itu menoleh ke arah Yoga. Melihat Yoga dari atas ke bawah. Dia memberikan tatapan merendahkan kepada Yoga. Kemudian memalingkan wajahnya ke Anneth.

“ Benarkah begitu? “ Tanya pria itu.

Annethpun mengangguk menjelaskan kepada pria itu kemudian bertanya “ Yohan, apa kau melihatnya? “.

Yohan diam seolah-olah sedang berusaha mengingat-ingat. Kemudian dia mengangguk “ Iya. Tadi aku melihatnya berjalan beriringan dengan Alice “.

Mata mereka brbinar seolah-olah ada harapan. Michelle menanyakan dimana keberadaan mereka.

“ Mereka sepertinya jalan ke arah gedung olahraga “ Yohan menjelaskan kepada Michelle.

Mereka berlima mengangukkan kepalanya dan langsung berlari menuju ke gedung olahraga. “ Ayo cepat “ teriak Rudi.

Yohan terperanjat melihat tingkah mereka berlima. Dia berteriak “ hei apa yang terjadi “. Tetapi tidak ada yang menjawabnya. Dia menggelengkan kepalanya kembali duduk di taman.

Akhirnya mereka sampai di depan gedung olah raga. “ Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa “ batin Yoga. Dia langsung membuka pintu gedung dan melihat kedalamnya. Seketika itu mereka berlima terkejut.

“ Astagaaa...”. Tanpa pikir panjang Yoga dan teman-temannya berlari ke tempat dimana Jasmine dan Alice berada.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status