Home / Romansa / Aku Hamil Anak Kamu, Mas! / Bab 39. Surendra menemukan Zola.

Share

Bab 39. Surendra menemukan Zola.

Author: Ucing Ucay
last update Last Updated: 2025-10-26 08:38:28

Zola baru saja pulang mengaji bersama santriwati lain, ketika melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah Kyai Ahmad. Matanya membulat karena dia hafal sekali itu mobil siapa. Maka dia pun mempercepat langkahnya dan segera masuk ke rumah.

"Assalaamu'alaikum," ucapnya.

"Waalaikum salaam!"

Zola membelalak melihat sosok yang dikenalnya tengah duduk bersama Kyai Ahmad dan Ummu Khadijah.

"Papa!" serunya seketika menjatuhkan diri di kaki Surendra dan menangis tersedu-sedu.

"Maafkan aku, Pa! Maafkan aku!" tangisnya memeluk kaki Surendra.

Surendra pun tak mampu menahan tangis dan dia menitikkan air mata. "Bangunlah, Nak! Kamu nggak salah apa-apa, kenapa minta maaf?" ucapnya sedih dan menyentuh bahu Zola yang masih terguncang di bawah kakinya.

Zola mengangkat kepalanya dan menatap Surendra dengan air mata berlinang.

"Aku sudah membuat Papa sakit karena hal ini, aku juga berbohong tentang banyak hal dan sekarang aku malah lari ke sini!" ratap Zola.

Surendra menggeleng, "Kenapa kamu berbohon
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 39. Surendra menemukan Zola.

    Zola baru saja pulang mengaji bersama santriwati lain, ketika melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah Kyai Ahmad. Matanya membulat karena dia hafal sekali itu mobil siapa. Maka dia pun mempercepat langkahnya dan segera masuk ke rumah."Assalaamu'alaikum," ucapnya."Waalaikum salaam!"Zola membelalak melihat sosok yang dikenalnya tengah duduk bersama Kyai Ahmad dan Ummu Khadijah."Papa!" serunya seketika menjatuhkan diri di kaki Surendra dan menangis tersedu-sedu."Maafkan aku, Pa! Maafkan aku!" tangisnya memeluk kaki Surendra.Surendra pun tak mampu menahan tangis dan dia menitikkan air mata. "Bangunlah, Nak! Kamu nggak salah apa-apa, kenapa minta maaf?" ucapnya sedih dan menyentuh bahu Zola yang masih terguncang di bawah kakinya.Zola mengangkat kepalanya dan menatap Surendra dengan air mata berlinang. "Aku sudah membuat Papa sakit karena hal ini, aku juga berbohong tentang banyak hal dan sekarang aku malah lari ke sini!" ratap Zola.Surendra menggeleng, "Kenapa kamu berbohon

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 38. Petunjuk.

    Surendra merasa gelisah akhir-akhir ini, pikirannya terus tertuju pada Zola. Maka dia pun menelepon Evan dan memintanya untuk datang ke rumah.Evan tentu saja kebingungan, bagaimana caranya dia bisa datang sementara Zola tidak ada. "Apa yang harus kukatakan?" gumamnya dengan bingung.Tapi kebenaran harus dia katakan bahwa selama beberapa bulan ini rumah tangganya bersama Zola memang sedang diambang kehancuran. Dan mungkin siapa tahu dengan adanya Surendra dia bisa membujuk Zola untuk mengatakan di mana dia berada sekarang ini. Tapi kejadian terakhir sebelum Surendra masuk rumah sakit kembali membuat langkahnya meragu, apalagi sekarang kondisi Surendra bisa dibilang menjadi lebih lemah."Ya Allah, bagaimana ini?" keluhnya.Tapi memang tak ada jalan lain lagi, dan juga Zola bahkan menolak semua telepon darinya dan bahkan mematikan ponselnya. Maka dengan hati pasrah, Evan akhirnya pergi menemui Surendra dan meminta Tama menemaninya."Apa yang akan Anda katakan?" tanya Tama ikut bingung

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 37. Di pesantren.

    Mobil taksi itu memasuki komplek pesantren, para santri yang mereka lewati tampak berhenti dan saling bertanya satu sama lain. Zola yang melihat itu tersenyum dari dalam mobil. Pemandangan sore di pesantren memang selalu indah, anak-anak perempuan memakai busana muslim yang lucu, berlarian dengan riang saling berkejaran menuju ke mesjid. Para santriwati berjalan bersama memeluk kitab suci dan mukena mereka. "Sangat menyejukkan hati," bisiknya. Sepertinya dia akan tinggal lebih lama dengan suasana indah seperti ini.Mobil itu berhenti di depan sebuah rumah besar dengan gaya arsitektur jaman dulu, dengan jendela tinggi dan pendopo yang luas. Tampak seorang pria seumuran Surendra keluar dari dalam rumah dengan seorang wanita dengan gamis panjang. Mereka saling melempar pandang melihat ada mobil taksi berhenti di depan rumah mereka.Zola turun dan tersenyum. "Assalaamu'alaikum," ucapnya."Waalaikum salaam," sahut keduanya. Mereka masih kebingungan bahkan ketika Zola menyalami wanita itu

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 36. Menuju ke Pesantren.

    Zola menghabiskan sisa perjalanan di kereta itu dengan berbicara dan bertukar pikiran dengan Nenek Aminah. Dia merasa lega dan beban di hatinya sedikit berkurang, tutur kata wanita tua itu lembut namun penuh dengan makna dan wejangan. Sehingga tanpa terasa sisa waktu yang ada akhirnya habis, dan kereta sampai di stasiun tujuan.Petugas yang di awal membantunya muncul lagi dan membantu Zola menurunkan tasnya, bahkan membawakannya ke luar kereta."Di sini saja, Pak, terimakasih!" kata Zola merasa tidak enak karena seolah petugas itu hanya fokus menolongnya saja."Tidak apa-apa, sudah menjadi tugas saya," sahut petugas itu tersenyum formal lalu berpamitan.Nenek Aminah yang tiba di dekat Zola turut tersenyum melihat itu."Bahkan dia tidak melihat cincin di jari manismu," ucapnya yang membuat wajah Zola merona merah."Jangan ngaco, Nek!" sergahnya halus."Aku benar, Nak," kekeh Nenek Aminah, "jika seorang perempuan bepergian sendiri, maka dia akan mendapat 2 kemungkinan," katanya sambil m

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 35. Perjalanan kereta.

    Zola menangis sepanjang perjalanan. Lagi dan lagi. Dia merasa menjadi orang bodoh. Ponselnya berdering sejak tadi di dalam tasnya, tapi Zola tak peduli. Siapapun itu yang menelpon baginya saat ini dia tak ingin bicara apapun. Zola pun mematikan gawainya. Dan dia merasa bersalah pada Surendra."Maafkan aku, Pa! Aku pergi dulu!" rintihnya sedih tak terkira.Taksi yang ditumpanginya tiba di stasiun. Zola segera menuju ke loket dan membeli tiket, yang kebetulan siang itu terbilang sepi. Sehingga dia sempat memesan makanan yang akan dia beli nantinya."Ayo, Nak! Kita kuat!" ucap Zola mengusap perutnya. Dia membungkuk hendak mengangkat tasnya, namun terhenti ketika ada sesosok tangan mendahuluinya. Zola pun termangu kaget dan mengangkat wajahnya."Mari saya bantu!" kata petugas kereta itu tersenyum. Dia memperhatikan Zola yang sejak kedatangannya di stasiun tampak kesulitan membawa tasnya.Zola menghela nafas lega, dia hampir terkena serangan jantung jika saja sosok itu adalah orang yang

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 34. Pergi dari apartemen.

    Zola berniat untuk mengunjungi Jihan di akhir minggu, dia bosan di apartemennya seorang diri sementara dia malas untuk ke rumah Surendra. Karena sudah pasti nantinya Surendra akan menanyakan Evan, dan Zola bahkan tak ingin membahasnya. "Aku capek terus berbohong pada papa," keluhnya. Maka siang itu dia berangkat menuju ke rumah Jihan dan tak lupa membawa oleh-oleh untuk Mikhaila dan adiknya. "Eh, Nyonya Zola! Silahkan masuk!" sambut sekuriti di pintu gerbang ketika dia turun dari taksi. Dia meminta izin untuk membawakan barang-barang di tangan Zola."Terimakasih, Pak!" kata Zola. Sekuriti itu lalu mempersilahkannya untuk masuk. "Kok tumben naik taksi?" tanya Sekuriti sedikit terkejut ketika tadi melihat Zola turun di depan jalan sana."Mobil saya lagi di bengkel," jawabnya sekenanya.Mereka pun lalu berjalan menyusuri lantai keramik kasar itu. Andai Zola melirik ke arah garasi sana, dia akan melihat ada satu mobil yang pastinya akan membuat dia balik kanan dan pulang. Sekuriti itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status