Share

Bab 31. Pemuas

Keesokan harinya, Weni dikejutkan dengan sebuah paket tanpa nama pengirim. Weni ragu untuk membukanya, khawatir jika akan terjadi sesuatu padanya. Weni tidak langsung membukanya melainkan membiarkannya begitu saja sampai ada orang yang mengirim pesan kepadanya tentang paket yang diterima.

"Aku curiga dengan paket ini."

Usai meletakkan paket itu tanpa ingin membukanya dulu, Weni kembali bersantai sebelum waktu bekerja. Sebatang rokok dan segelas bir kini menjadi teman kesehariannya. Hanya dua benda itu yang bisa mengobati keresahannya.

Ting nung

Weni beranjak dari kursi menuju ke pintu untuk membuka tamu pagi-pagi yang datang menemuinya.

"Mas Aris?" Weni terkejut saat membuka pintu dan melihat seseorang di hadapannya. Aris datang tiba-tiba ke apartemennya pagi-pagi. Weni hendak menutupnya lagi namun kaki Aris digunakan untuk menahan pintu supaya tetap terbuka.

"Apa maumu?" Weni terjungkal ke belakang ketika Aris dengan spontan mendorongnya. Aris menutup pintu dan menghampiri Weni yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status