Share

Bab 35. Tabrak Lari

Meski masih ada rasa rindu pada rumah warisan mendiang suaminya, dalam hati Faridah mencoba mengikhlaskan. Bagaimanapun rumah itu sudah bukan menjadi miliknya. Faridah kembali melanjutkan pekerjaan paginya dengan menanam beberapa benih bunga di depan rumah Fatma. Menanam bunga menjadi kegemarannya sejak masih muda.

"Ibu masih suka menanam bunga," Fatma duduk berjongkok di samping Faridah yang sibuk dengan campuran tanah dan pupuk hewan.

"Bapak kamu dulu sangat menyukai bunga yang selalu Ibu tanam. Rumah terasa begitu cantik jika ada bunga bermekaran di halaman rumah!" Senyum tersungging di bibir Faridah, teringat masa saat bersama mendiang suami.

"Fatma sayang Ibu!" Fatma memeluk Faridah yang tengah menyemai benih.

"Jangan terlalu mengkhawatirkan Ibu. Tidak akan terjadi apa-apa pada Ibu!" Kedua wanita beda generasi terlihat sibuk dengan mencampur tanah dan menyemai. Kegiatan berlangsung sampai menjelang siang hingga kegiatan mereka terhenti ketika Ridho datang bersama seorang lelaki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status