Share

Kepedihan Yang Sama

last update Last Updated: 2025-05-06 15:32:53

Rena seperti terdiam.

“Rena, Aku mohon. Jangan marah lagi. Aku janji nggak akan bertanya apapun yang nggak ingin kamu jelaskan. Aku janji, Rena.”

Aku membalikkan tubuhnya.

Tubuhnya gemetar dan aku lihat dia menangis.

“Maaf, aku nggak akan tanya lagi, beneran. Maafkan aku!”

Aku merasa bersalah karena terlalu memaksa dan segera memeluk. Mencoba menenangkan.

“Sandinya tanggal lahirmu. Aku, akan berangkat dulu. Kalau butuh apapun kau bisa langsung pesan. Aku sudah transfer uang ke rekening mu. Dan, kalau mau jajan keluar, ini kartunya.”

Aku terkejut, Axel menyentuh tanganku. Dia tanpa ragu memberikan kartu hitam padaku.

Padahal dia jelas tahu, aku nggak kekurangan uang.

“Xel!” Aku menatapnya yang akan pergi.

Dia mengganggu, tersenyum dan pergi.

Axel nggak ingin mengganggu waktu kami.

“Bagaimana kalau kita ngobrol di dalam saja,” ucapku membujuk.

Dalam terisak, Rena menatap wajahku sesaat dan mengangguk.

Aku membawanya kembali ke apartemen Axel.

Apa aku nggak salah dengar. Axel bilang, sa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Kematianku

    *Regina Meizura Carlton sebenarnya sudah mati. Namun, tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membalas dendam*Rasanya aku tidak bisa menggerakkan apapun. Kaki dan tanganku lumpuh. Bahkan mataku terasa kabur. Dimana aku sekarang? Aku bahkan tidak bisa menebaknya. Hanya saja hawa tersebut seakan kian lama mencekikku.Aku tidak bisa bernafas dan bau asap menyeruak ke hidungku. Kesadaranku seakan menghentakkanku untuk membuka mata."Apa dia sudah mati? Kau sudah membuatnya seolah bunuh diri kan? Atau kau membuat rencana lain yang lebih menyenangkan?"Suara itu, samarku dengar. Jelas dan aku tidak akan salah menebaknya. Itu suara Minna, adikku. Aku benar-benar tidak salah mendengarnya, bukan?"Aku yakin, dia pasti sudah mati. Aku sudah mengaturnya seolah penculikan dan kecelakaan. Bahkan keluargamu tidak akan pernah mengira. Huh, dasar istriku yang bodoh dan sangat malang. Sungguh tragis sekali nasibnya, dia mati ditangan kita!" cetus suara seorang laki-laki.Aku benar-benar tidak tuli

    Last Updated : 2025-01-23
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Aku Kembali

    “REGI … REGINAAA!!! Kamu mendengarku? Kamu dimana?”Suara itu, aku mendengarnya dengan jelas. Tidak asing, tapi aku seolah tidak pernah memperhatikan suara itu. Itu suara Axel. Dalam kesadaran yang sepenuhnya hampir hilang, mataku melihat bayangan, wajah itu penuh kekhawatiran dan ketakutan berlari menghampiriku.“Tolong bertahanlah, aku akan segera membawamu keluar dari sini, Regi, tolong bertahanlah …,” suara kegelisahan dengan bibir yang bergetar. Dia benar-benar seperti akan mati saat itu juga.Kenapa dia menatapku seperti itu. Aku bahkan tidak pernah bersikap baik padanya. Aku merasa dia juga ikut merasakan semua lukaku. Aku selalu menolaknya karena Nicholas. Tidak pernah sekalipun aku bersikap baik padanya.Namun, sepertinya semua sudah sangat terlambat. Kepulan asap semakin lama semakin membesar. Aku merasakan tubuhku melayang di udara. Axel mengangkat tubuhku dengan perlahan dan ringkih karena api semakin membesar.Langkahnya terasa berat bukan hanya karena bebanku, tetapi kon

    Last Updated : 2025-01-23
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Suami Masa Depanku

    “Apa ini? Apa kau salah minum obat?” Aku terkejut, tiba-tiba saja Axel mendorong tubuhku. Dia seolah menolakku. Ucapannya tajam membuatku mengernyit.Hampir saja aku lupa, aku tidak pernah sama sekali berbicara atau dekat dengannya. Aku selalu bersikap cuek. Mungkin saja saat ini Axel akan menganggapku gila.Tidak. Itu tidak boleh terjadi. Aku harus bisa dekat dengannya. Aku hanya menginginkan dia yang menjadi suami masa depanku. Tidak akan ada lagi aku merasakan kemunafikan juga kebohongan Minna dan Nicholas. Aku harus bisa menggaet Axel lebih dulu.“Umm … ma–maaf, maafkan aku. Aku bukan sengaja. Kau masih ingat aku kan? Aku, Regina Meizura Carlton,” ucapku menarik bibirku hingga membentuk sebongkah senyuman terindah tak lupa tanganku terulur dengan manis.Saat ini mungkin saja aku terlihat seperti cegil yang sedang mengejar laki-laki. Axel menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan.Dia terlihat bingung dan tatapan dinginnya membuatku sedikit merinding. Namun, sekejap berubah

    Last Updated : 2025-01-23
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Menggenggam Tangannya

    “Selamat malam, Reg, akhirnya kamu datang,” Nicholas mengembangkan senyum sesaat, namun senyuman itu seolah lenyap saat dia melihat Axel ada disampingku, tepatnya, aku yang menggandeng lengan Axel penuh percaya diri.Dan tentunya Axel tidak pernah pergi sendiri. Dulu aku bahkan tidak pernah menyadari karena menganggapnya bukan orang yang penting untuk diperhatikan.Namun, sekarang, di kehidupanku yang kedua, apapun tentang Axel sekecil-kecilnya, akan aku perhatikan.Di belakang kami ada beberapa orang pengawal yang mengikuti juga tentu saja orang kepercayaan Axel, Billy yang selalu ada disampingnya.Billy sebenarnya juga tidak percaya dengan perubahan sikapku yang bertolak belakang. Tapi, semua diabaikan ketika Axel memberikan kode untuk mengikuti segala keinginanku. Axel seolah membiarkanku untuk melakukan hal apapun dan dia sedang mengawasiku. Axel seperti ingin mengetahui tipu daya apa yang sedang ku mainkan. “Ada apa ini? Kenapa kau membawanya? Bukankah kau tahu ini adalah acara

    Last Updated : 2025-01-23
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tetap Mempertahankan Axel

    Minna seperti banteng betina yang kesal. Dia menyeruduk mendahului kami duduk.Aku sengaja membukakan kursi untuk Axel. Aku ingin menjamu dia sebagai tamu istimewaku dan perubahanku diperhatikan oleh mereka.Aku sangat yakin Nicholas kesal. Dia mengepal kedua tangannya ketika aku begitu perhatian pada Axel. Billy agak sedikit menjauh dari meja dan memantau situasi.“Apa kalian sudah memesan?” tanyaku sambil membuka buku menu tidak ingin lagi memperdulikan raut wajah mereka yang sudah seperti kukusan butut.Dari hal apapun, aku masih mengingat dengan jelas, mereka selalu ikut campur. Bahkan dalam hal makanan yang kumakan pun. Saat ini aku ingin semuanya berubah.Karena aku sudah tahu dari mulai makanan mereka meracuniku maka dari itu apapun yang sekarang akan masuk ke tubuhku, aku akan memilih dan memastikannya sendiri.Aku tidak akan membiarkan mereka turut campur.“Aku sudah memesan semua makanan kesukaanmu, Kakak,” ucap Minna, dia terlihat semakin kesal dan menyentuh tanganku.Minna

    Last Updated : 2025-01-23
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Nanti Diracuni

    “Apa yang sebenarnya terjadi denganmu, Nona Besar? Sepertinya ini bukan rencana yang dia inginkan?”Axel berkata saat kami sudah berada di dalam mobil dan dia menurunkanku di kursi penumpang dengan perlahan juga hati-hati. Tatapannya tetap lekat seolah menanti jawaban pasti dariku.“Sshh … hmmm … bisakah kita membahasnya nanti saja,” ucapku masih mengibas panas yang terasa di kaki.Axel hanya melirik, tapi tetap saja dia lebih tidak tega melihatku seperti itu.“Billy, apa kau siput? Kenapa lama sekali jalannya?” Nada bariton Axel keluar lagi dan aku ikut menatap kearah suaranya.“Aku nggak tau kalau kamu benar-benar perhatian banget padaku. Kenapa dulu kamu nggak pernah bilang sih?” ucapku hampir tak terdengar karena bergerutu.“Memangnya kamu kasih aku kesempatan!” jawab Axel.Dia terlihat tidak malu atau ragu mengungkapkan perasaannya. Padahal setahuku dulu Axel selalu bersikap ketus saat berbicara denganku. Atau aku saja yang tidak pernah peka dan menyadari semua ketulusan Axel.“J

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tidak Jelas

    “Apa maksud ucapan, Anda, Nona?”Billy memang berbeda dari pengawal lainnya. Dia tidak takut mengungkapkan pikirannya.“Nggak ada maksud apa-apa kok. Aku hanya asal bicara saja. Lagian aku lebih suka yang melakukan semua adalah Axel. Jadi, kau nggak usah ikut campur deh urusan tuanmu,” sahutku benar-benar tidak mau mengalah.“Apa?” delik Billy.Bugh! Tiba-tiba saja Axel menonjok kursi yang didudukinya.Axel terlihat tidak setuju saat Billy menentang ucapanku.“Aku nggak ngajakin dia ribut ya, dia saja yang mau ribut denganku. Harusnya dia tuh nggak usah banyak omong,” kataku menjadi berani karena aku yakin meski Axel bersikap dingin padaku seperti itu, aku tetap menjadi prioritasnya.“Kalau kamu gak mau beliin juga ga apa-apa, tapi karena tasku tertinggal disana jadinya aku nggak bisa belanja sendiri. Aku sanggup kok beli sendiri, aku punya uang. Cuma ya sekarang memang lagi gak pegang uang kan.”Hmmm … aku yakin 100% sekarang Axel sedang menganggapku gila atau hilang ingatan. Semua k

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Masih Terasa

    “Apa kamu masih ingin ice cream dan kentang gorengnya?” Axel berbicara sambil mengusap rambutku.Dia terus tersenyum melihat tingkahku. Aku malu. Hanya bisa memeluknya dengan erat. Ini pertama kalinya aku merasa seperti saat ini.Terus berdebar tanpa henti dan perasaan itu hanya bisa aku rasakan ketika bersama dengan Axel.Dulu aku pernah salah mengartikan perasaanku. Aku berpikir cintaku dulu pada Nicholas adalah cinta sejati, tapi setelah aku mengetahui semua kebusukan mereka, aku hanya menyesal membiarkan para serangga itu tetap di sisiku.Secepatnya aku harus mengusir serangga itu menjauh agar aku tidak kembali tersengat oleh mereka.“Aku mau, tapi aku gak mau turun dari sini,” ucapku menjawab lirih, sungguh memalukan, aku bertambah cegil dan tak tahu diri setelah perlakuan dari Axel barusan.Aku merasa itu adalah ikatan dan janji kami yang tak sempat terealisasi di masa lalu. Sekarang, aku hanya mengakui Axel seorang sebagai kekasihku.“Jadi, aku bagaimana kalau Billy yang membel

    Last Updated : 2025-03-13

Latest chapter

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Kepedihan Yang Sama

    Rena seperti terdiam.“Rena, Aku mohon. Jangan marah lagi. Aku janji nggak akan bertanya apapun yang nggak ingin kamu jelaskan. Aku janji, Rena.”Aku membalikkan tubuhnya.Tubuhnya gemetar dan aku lihat dia menangis.“Maaf, aku nggak akan tanya lagi, beneran. Maafkan aku!” Aku merasa bersalah karena terlalu memaksa dan segera memeluk. Mencoba menenangkan.“Sandinya tanggal lahirmu. Aku, akan berangkat dulu. Kalau butuh apapun kau bisa langsung pesan. Aku sudah transfer uang ke rekening mu. Dan, kalau mau jajan keluar, ini kartunya.”Aku terkejut, Axel menyentuh tanganku. Dia tanpa ragu memberikan kartu hitam padaku.Padahal dia jelas tahu, aku nggak kekurangan uang.“Xel!” Aku menatapnya yang akan pergi.Dia mengganggu, tersenyum dan pergi.Axel nggak ingin mengganggu waktu kami.“Bagaimana kalau kita ngobrol di dalam saja,” ucapku membujuk.Dalam terisak, Rena menatap wajahku sesaat dan mengangguk.Aku membawanya kembali ke apartemen Axel.Apa aku nggak salah dengar. Axel bilang, sa

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Siapa Yang Melakukannya

    Rena menunduk. Dia tidak ingin melihat wajah Billy. Jadi, dia seperti pura-pura tidak mendengar.Rena memalingkan wajahnya. Menatap ke jalan.“Dasar. Wanita memang selalu merepotkan!” dengus Billy, mulai memutar setir dan kembali ke apartemen tuannya.Renata sedikit terkejut karena dia hanya mendapatkan pesanku akan dijemput oleh Billy. Tapi, tidak bilang akan mengantarkan ke apartemen.“Kenapa kesini? Aku kan mau ketemu Regina,” cetus Rena. Dia merasa curiga.Billy tidak menjawab, langsung membuka pintu mobil dan memutar jalan untuk membuka pintu Rena.“Aku nggak mau turun!” Ucap Rena berkata, tapi memalingkan wajahnya.“Cepatlah, waktuku bukan hanya mengurus masalah sepele seperti ini!” sahut Billy kecut dan tanpa ba bi bu dia menarik tangan Rena.Rena menolak keluar dan sedikit meronta. Hingga Billy menarik tangannya kasar. Topi Rena pun tidak sengaja terpental karena tarikan kuat tangan Billy.“Huh! Benar-benar merepotkan!” Meskipun mengoceh, Billy memungut topi tadi dan berniat a

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Diseruduk Banteng Kelaparan

    “Terluka? Lalu dimana Nick? Dia nggak mengantarmu?” Minna tidak boleh ceroboh.“Mmm, diantar Ma, cuma tadi Nick ada urusan jadi nggak mampir,” Minna berbohong. Dia tidak ingin Martha tahu kalau Nick sudah memukuli nya.“Markus, Mana kotak obatnya!” Teriak Minna dan seorang pelayan lain membawakannya.“Dimana yang sakit? Mama mau bantu?” Martha mengambil kotak obat tadi, ingin membantu anak kesayangannya.“Ga usah, Ma. Hanya luka ringan kok. Biar dia yang membantuku saja,” ucap Minna memberi perintah agar pelayan tadi mengikutinya ke kamar.“Baiklah kalau seperti itu, Mama mau istirahat. Sepertinya malam ini papamu juga lembur,” kata Martha dan segera pergi ke kamarnya.“Cepat bantu Aku!” Kata Minna meminta pelayan yang membawa kotak obat tadi memapahnya ke kamar.Minna membuka resleting belakangnya. Itu sudah sangat terasa perih. Nick pandai sekali kalau soal melukai.Dia tidak mengincar wajah atau bagian tubuh yang terlihat.“Bantu oleskan salep ini dan tutup mulutmu!” Ancam Minna da

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Gadis Polos

    Axel membulatkan matanya. Dia sepertinya salah mendengar.Tapi, tanganku menggantung di lehernya hingga Axel tidak punya kesempatan untuk menariknya.“Kau!” decak Axel dengan suaranya yang sudah menderu.“Pelan–pelan, ini yang pertama untukku!”Mata Axel membulat tidak percaya.“Setelah malam ini, jangan pernah berharap ada laki-laki lain yang kamu pikirkan. Hanya boleh ada Aku,” dengusnya.Aku mengangguk pelan. Menyetujui apa perkataannya.“Agh! Emm!” suaraku melenguh berat saat Axel menjulurkan lidah dan mulai memasukkan salah satu milikku ke dalam mulutnya.“Agh! Enak umm teruskan jangan berhenti!” Aku juga ikutan gila. Hawa panas dari mulut Axel yang sedang meng ngenyot terasa nikmat. Apalagi tangan dingin satunya sudah membuat kedua kakiku terbuka dengan lebar.Axel menarik kepalanya. Dia melepas mulutnya yang sedang asik menyusu padaku.“Kau benar-benar gadis nakal. Berani sekali kau menunjukkan wajah seperti itu. Awas saja kalau kau berani tunjukkan ke yang lain, Aku patahkan k

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Gelagat Tidak Biasa

    “Hust! Jangan asal bicara. Pasti selera dan pilihan tuan Rick bukan sepertiku,” kata Rena menjawab dengan tegas.“Kalau dia suka, kamu memang akan menolaknya?” kataku penasaran, tapi masih ada telinga lain yang penasaran dan melirik dari kaca spion.Billy terlihat mendengus ketika mendengar Renata bercerita.“Dasar wanita penggoda!” Umpat Billy dalam hati.“Gak gitu, Regina. Aku gak terlalu suka dengan cowok dewasa,” cetus Rena sedikit malu–malu saat berkata.“Mmm … maksudnya kamu si Rick, Rick itu lebih tua dan duda ya?” selidikku sambil melirik aura wajah Rena yang tersipu malu.“Hehehe, gak perlu dijelaskan juga sih. Tapi, tuan Rick memang sangat baik dan ramah. Dia itu bisa dibilang tipe cowok ideal setiap cewek. Dia yang matang dan sukses. Mmm … mungkin saja kalau aku sering bertemu dengannya bakal tertarik,” Rena akhirnya sedikit mengakui kekagumannya.Saat berkata seperti itu tiba-tiba saja mobil berhenti mendadak dan membuat kami hampir terbentur kursi. Lebih tepatnya, Axel s

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Duda Anak Satu

    “Aku ganti baju dulu ya!” kata Rena berkata dengan bahasa isyarat saat dia telah selesai mengantar tamu yang tadi.Aku menjawab dengan mengangkat tangan membentuk bulatan ditangan seperti menjawab ok padanya.Saat kulihat jam di tangan Axel menunjukkan pukul 7 malam. Aku jadi sempat melamun sebentar ketika memikirkan Rena.Dia benar-benar gadis pekerja keras. Dia mengatur jadwal kerja paruh waktu dengan kuliah.Tapi, kehidupan Rena dengan aku yang dulu tidak jauh berbeda. Meskipun aku terlahir dikeluarga berkecukupan, namun itu gak menjamin kehidupanku nyaman.Meski dulu aku tidak bekerja keras seperti Rena, tapi seluruh keuangan keluarga diatur oleh ayah juga ibu tiriku. Aku bahkan tidak bebas menggunakan apa yang seharusnya sudah menjadi milikku.“Ada apa? Kenapa kamu melamun?” Axel menyadarinya. Aku tetap tidak benar-benar terlihat bahagia meski bersama dengannya.Axel mengusap pipiku, membuatku tersadar dari lamunan.“Oh, ga apa-apa,” jawabku singkat.Aku merasa tidak perlu menca

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Wanita Perayu

    Aku segera turun dan berlari saat mobil berhenti di parkiran cafe tempat bekerja paruh waktu Renata.Sebelum Billy sempat membuka, dia kembali dikejutkan dengan sikapku yang benar-benar diluar prediksi BMG.Begitupun dengan Axel, meskipun dia tahu aku berbohong. Dia tidak membongkarnya.Dia seolah ingin mengikuti semua permainanku dengan setia.“Tuan, saya rasa Nona Regina sedang membuat rencana lain,” kata Billy yang berkomentar lebih dulu saat berjalan berdampingan dengan tuannya.“Tutup mulutmu. Dia itu istriku jadi jaga bicaramu,” kata Axel tanpa ragu mengatakan juga mengulangi ucapanku.Billy menoleh seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan tuannya.“Jangan membantah, apa yang dia katakan adalah sama halnya dengan perintahku!” dengus Axel melengkapi segala ketidak pastian saat aku berbicara asal-asalan.Dengan begitu, Billy tidak punya alasan untuk menolak permintaan dariku.“Huh, benar-benar gila. Tuan sudah kerasukan cinta nona Regina. Tuan tetap harus waspada, siapa tahu

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Terlalu Pro

    Bruk! Nick mendorong tubuh pengawal hingga tersungkur dan dia pergi karena sudah mendapatkan penghinaan dariku.Tubuhku sedikit bergetar dan aku menarik nafasku dalam-dalam. Axel pasti menyadari kalau aku sedang tertekan dengan situasi tadi.Dia hanya melihat wajahku yang memerah, bukan karena sikap Axel yang menggodaku, melainkan aku memang sedang melampiaskan kemarahan.“Ahhh!!”Aku kaget, Axel mengangkat tubuhku, “Kau harus bertanggung jawab. Aku gak akan membiarkan kamu pergi sebelum aku puas,” bisik Axel saat ingin melangkahkan kakinya dan mataku membulat seketika.Aku tahu, aku yang salah karena sudah menyalakan api miliknya.Lalu dia memberikan tatapan tajam padaku, “ini semua sudah atas persetujuan kamu ya, kamu bilang tadi, aku boleh menghukummu dan kamu gak akan protes!” cetusnya sedang menagih janji.“Ahh … Axel!” ucapku lalu membenamkan wajahku karena malu. Aku sudah merasakan berkali-kali kalau aku yang terlalu proaktif padanya.“Lihat saja, malam ini aku gak akan membi

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Memangnya Aku Suruh

    “Berisik!”Aku memutar posisiku, tapi sama sekali enggan turun dari pangkuan Axel.“Re–Regina, kemarilah sayang, kita perlu bicara,” Nick mencoba menahan semua penghinaan.Aku tahu dia menahan semua karena masih tidak ingin kehilangan pulau uang di hadapannya.“Billy, apa kamu menemukan barang-barangku yang terjatuh?” ucapku mengarahkan pandangan pada Billy.“Sebentar Nona Regina,” kata Billy menjawab dan meminta salah seorang dari pengawal memberikan apa yang ditemukan di lorong tadi.“Yang ini, Nona?”Billy memberikan buket bunga Lily yang sudah rusak dan satu paperbag yang berisi hadiahku untuk Axel.“Ya ampun, bunganya jadi rusak. Ini gara-gara mereka,” sahutku kecut dan seolah mengabaikan keberadaan Nick.Tangan Nick terkepal semakin erat, dia tidak menyangka kalau apa yang dilihatnya sekarang adalah benar-benar diriku yang berbeda.“Sayang, aku mohon, tolong kemarilah. Kita bisa bicarakan ini baik-baik!” kata Nick seraya tidak terima aku bersikap acuh tak acuh.Aku menarik senyu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status