Share

Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah
Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah
Penulis: Khairin Nisa

Tuhan Tolong Aku

Siang hari ini kota Surabaya sedang di guyur hujan yang begitu lebatnya, terdengar suara petir menyambar-nyambar sampai kilatan cahayanya masuk menerobos salah satu kamar yang jendelanya sudah tertutup dengan rapat. Kilatan cahaya itu sama persis dengan flash kamera yang di nyalakan ketika hendak berfoto.

Seorang gadis sedang meringkuk di atas tempat tidur, oh ... bukan, itu bukan tempat tidur atau paling tepatnya persis seperti sebuah tikar yang terbuat dari anyaman bambu kemudian di geletakkan begitu saja di pojokan sebuah ruangan yang lebih mirip seperti sebuah gudang, namun seorang gadis remaja menggangap gudang ini adalah sebuah kamar yang begitu nyaman menurutnya dan satu bantal yang sudah usang menemani tidur gadis cantik ini. Gadis itu menangis terisak-isak sembari mendekap gulingnya dengan begitu erat, seakan hanya guling itu saja yang kini menjadi teman yang setia baginya.

Bella Putri adalah gadis cantik dan juga lugu yang baru saja lulus SMA, Bella hidup dengan ibu dan juga kakak tirinya semenjak almarhumah ayahnya meninggal karena penyakit serangan jantung lima tahun yang lalu. Semenjak ayahnya meninggal ibu tiri dan juga kakak tirinya selalu menyiksanya dan menjadikan Bella seperti sebuah pelayan di dalam rumahnya sendiri.

Tapi Bella tidak mempermasalahkan akan hal itu karena baginya asalkan masih bisa bersekolah maka itu tidak menjadi masalah baginya. Perjuangan Bella pun berbuah manis setelah dia lulus SMA dengan nilai terbaik, Bella ingin mencari perkerja dan juga melanjutkan kuliahnya namun, siapa sangka jika Laura yang merupakan ibu tirinya malah menjodohkannya dengan seorang pria yang bahkan tidak pernah dia kenal sebelumnya.

Bella menolak perjodohan ini walaupun itu wasiat ayahnya namun, Laura menghajar mental Bella dan mengancam dengan kelemahan gadis malang ini, hingga gadis itu pasrah dan menyetujui perjodohan yang tak pernah ia harapkan dan juga impikan terjadi pada hidupnya.

Bella kini sedang berdiri di dekat jendela ruangan yang sudah dia anggap seperti kamar. Suara langkah kaki yang nyaring terdengar membuat Bella segera mendudukkan tubuhnya di atas tikar.

Setelah pintu ruangan ini terbuka Bella melihat seorang wanita cantik yang usianya sekitar 22 tahun masuk kedalam kamarnya dengan menyunggingkan senyuman sinis. Wanita ini bernama Wilona-kakak tirinya! Wilona sangat cantik dengan wajah yang di balut make-up tebal, kulitnya putih seakan bercahaya dan juga tingginya sekitar 165 cm. Wilona memiliki bentuk tubuh yang sangat langsing, siapapun pria pasti akan tergila-gila padanya.

Setelah Bella menyeka bulir bening yang sempat menghiasi kedua pipinya, ia segera beranjak berdiri dari posisi duduknya. Kini Bella sudah berdiri di depan Wilona dengan kepala yang tertunduk, Bella takut bertatap mata dengan wanita cantik yang ada di hadapannya ini. Sorot mata Wilona selalu berhasil mengintimidasi Bella selama ini.

"Kak Wilona bisa memanggilku, tidak perlu capek-capek datang kemari," kata Bella dengan mengigit bibir bawahnya takut. Kedua tangannya mencengkeram dress kumal bekas milik Wilona yang di berikan padanya tiga tahun yang lalu.

"Adik ku sayang, kenapa kamu ketakutan seperti itu aku hanya ingin memberitahukan padamu jika Ibu ingin kamu membersihkan dirimu kemudian bertemu dengan ibu di ruang tamu," sahut Wilona dengan menepuk pundak Bella beberapa kali kemudian berlalu pergi meninggalkan kamar ini tanpa menunggu sahutan Bella terlebih dahulu.

Bella membuka baju tipis yang ia kenakan, ia melihat telapak tangan Wilona nampak menghiasi pundaknya, Wilona menepuk pundak Bella dengan sangat keras hingga mampu membuyarkan suasana sunyi di dalam ruangan ini tadi. Sadis sekali.

"Tuhan lindungilah aku," batin Bella dengan menatap punggung Wilona yang baru saja melewati pintu kamarnya dengan membanting pintu tersebut begitu keras sampai Bella terjingkat kaget.

Ruang tamu.

Wilona berjalan menuju ke ruang tamu dan langsung mendudukkan tubuhnya di ruang kosong yang ada di samping Laura, tangan Wilona sudah siap mengambil kue bolu yang sudah tersaji di atas meja yang terbuat dari kayu di hadapannya namun, Laura segera memukul kasar tangan anaknya kesal sembari berkata,

"Jangan berani makan semua ini karena sebentar lagi akan ada tamu penting yang akan datang," tandas Laura dengan mata melotot menatap ke arah Wilona.

Wilona membalas ucapan sang Ibu sembari memutar kedua bola matanya malas.

Selama ini Wilona dan juga Laura hidup dengan mewah tanpa merasa kekurangan sedikitpun sebab almarhumah ayah Bella telah meninggalkan banyak warisan tanah, rumah dan juga perkebunannya untuk Putri kandungnya- Bella, tapi sayangnya Bella tidak mengetahui semua itu karena Laura maupun Wilona menyembunyikan semuanya dari Bella. Dan karena sebab itu juga mereka tidak bisa mengusir Bella dari rumah ini.

Sebenarnya saat Bella menginjak usia 17 tahun semua ini akan menjadi milik Bella, tapi Laura tidak pernah memberitahukan akan kenyataan itu. Laura dan juga Wilona selalu bilang jika almarhum Ayah Bella meninggalkan banyak hutang hingga membuat kehidupan mereka susah.

"Loh tadi kan Pak Andi sudah datang dan dia juga sudah pulang setelah Ibu setuju untuk menikahkan garis bodoh itu dengan anak majikan Pak Andi yang tidak laku menikah, mungkin," ucap Wilona asal bicara sembari menerawang ke kejadian tiga jam yang lalu. "Siapa lagi yang akan datang?" Wilona penasaran dengan masih menatap kearah makanan yang ada di atas meja seperti ingin mencomot roti donat dengan banyak taburan keju di atasnya. Sungguh menggoda Wilona yang begitu menyukai keju ini.

Ada kue bolu, kue pisang, kue nastar dan juga beberapa camilan lainnya dan ada juga teh hangat dan juga kopi yang sengaja sudah di siapkan di atas meja.

"Pak Arka dan juga putranya akan segera datang," sahut Laura sembari menatap Wilona dengan mata berbinar-binar bahagia. "Tadi Pak Andi pulang karena hendak menjemput Pak Arka dan juga putranya yang sedang menginap di Wellness Hotel," jelas Laura dengan menatap kearah putrinya yang langsung terjingkat kaget mengetahui jika adik tirinya ini akan menikah dengan orang kaya. Bahkan calon mertuanya itu menginap di salah satu hotel bintang lima di kota Surabaya! Pak Andi adalah asisten Pak Veron, calon suami Bella jika kelak mereka jadi menikah.

Dahulu kala almarhum ayah Bella dan juga Pak Arka adalah teman baik dan keduanya juga berteman dari bangku SMP sampai kuliah. Bahkan keduanya masih berhubungan baik setelah mereka menikah Namun, Pak Arka pindah ke Jakarta setelah dua tahun menikah dengan istrinya yang sekarang sudah almarhumah.

Almarhum Ayah Bella masih tetap tinggal di Surabaya. Dan semenjak saat itu mereka berdua sudah tidak pernah berhubungan lagi hingga tiba-tiba suatu saat Pak Arka teringat lagi dengan janjinya yang akan menjodohkan kedua anak mereka setelah dewasa nanti.

Pak Arka menyuruh asistennya menyelidiki tentang kehidupan sahabatnya bernama Dika yang merupakan ayah Bella, dan setelah Pak Arka mengetahui jika sahabatnya Dika telah meninggal sudah lama. Dan memiliki seorang anak gadis yang baru saja lulus SMA! Mulailah Pak Arka berpikir hendak menjodohkan anaknya Veron dengan Bella sesuai dengan janjinya dulu dengan almarhum Dika sahabatnya.

Di sisi lain.

Bella sudah selesai mandi dia sekarang kelihatan lebih segar tidak seperti sebelumnya yang acak-acakan, gadis itu berjalan menuju ke ruang tamu dengan menundukkan kepalanya. Laura terkejut melihat anak tirinya ini memakai baju kumuh yang bahkan sudah sobek kecil di beberapa bagiannya dan bekas jahitan juga terlihat di beberapa bagian lainnya. Bahkan kain lap di dalam rumah ini saja lebih bagus dari baju yang anak tirinya ini pakai saat ini.

"Ibu cepat suruh gadis itu ganti baju, apa kata Pak Arka jika melihatnya seperti ini? Kita akan terkena masalah nanti," bisik Wilona pelan pada Laura yang malah bengong menatap kearah Bella.

Laura segera bangkit dari posisi duduknya kemudian menghampiri Bella dengan tersenyum manis seakan dari senyuman itu juga bisa di artikan ada udang di balik batu.

"Sayang kenapa kamu memakai baju kumuh dan juga kucel seperti ini," tanya Laura dengan membelai pipi Bella lembut.

Bella langsung terjingkat kaget dan ketakutan karena tidak jarang jika sudah seperti ini Laura akan mendaratkan satu tamparan keras di pipi Bella, atau mungkin menjambak rambut Bella dan mendorongnya ke lantai dengan kejam.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status