Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah

Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah

Oleh:  Khairin Nisa  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.5
32 Peringkat
20Bab
6.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bella terpaksa menikah dengan lelaki yang memiliki wajah buruk rupa dan juga berusia 10 tahun lebih tua darinya. Semua itu Bella lakukan dibawa tekanan dari Mama tiri dan juga Kakak tirinya. Bella tak bisa menolak karena kedua wanita kejam itu mengancam akan menyiksa dan juga menjauhkan adik yang begitu ia sayang darinya. Setelah menikah beberapa hari akhirnya Bella tahu jika lelaki yang menjadi suaminya bukanlah lelaki buruk rupa yang sempat memperkenalkan diri sebagai suaminya. Akhir Bella tahu jika suami terhadap lelaki tampan bak aktor layar kaca. Apa alasan lelaki itu menyuruh pelayanan untuk menyamar menjadi dirinya? Dan bagaimana dengan kehidupan Bella setelah menikah?

Lihat lebih banyak
Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Anita Mawarny
ini cerita bakalan lanjut ga sih .........
2021-11-25 04:16:46
2
user avatar
Mohd Yuss Mohd Yuss
sebuah karya yg sesuai untuk semua
2021-10-23 23:01:44
1
user avatar
Mohd Yuss Mohd Yuss
this book good
2021-10-15 12:05:02
1
user avatar
Albert Einstein
kalo buat cerita jangan setengah" napa
2021-09-30 22:16:42
2
user avatar
Nona Cantik
keren bbangeeettt
2021-09-06 08:06:32
2
user avatar
Lydia Yam
best story
2021-08-18 21:15:32
3
user avatar
Roderick Roble
Best story
2021-08-14 09:22:39
1
user avatar
jxly
nice book to read. cant wait till the coming chapter
2021-08-13 19:40:32
1
default avatar
Hazirah Zuhairah
sangat bagus jalan cerita nya
2021-08-02 14:33:39
1
default avatar
Hazirah Zuhairah
sangat bagus
2021-08-02 14:32:47
1
user avatar
Roslin Ling
cerita menarik dan bahasa yg baik
2021-08-01 22:24:46
1
user avatar
zeni kurniawati
ceritanya menarik. jadi penasaran lanjutannya.....
2021-07-29 14:33:46
1
user avatar
Zaza Khass
ceritanya bagus ... tetapi sangat letih ngumpul koin
2021-07-23 22:07:00
1
user avatar
Aiden
otw baca heheh
2021-07-21 17:02:45
1
user avatar
Nani Fama
fine sangat pas dibaca
2021-07-19 14:17:21
1
  • 1
  • 2
  • 3
20 Bab
Tuhan Tolong Aku
Siang hari ini kota Surabaya sedang di guyur hujan yang begitu lebatnya, terdengar suara petir menyambar-nyambar sampai kilatan cahayanya masuk menerobos salah satu kamar yang jendelanya sudah tertutup dengan rapat. Kilatan cahaya itu sama persis dengan flash kamera yang di nyalakan ketika hendak berfoto.Seorang gadis sedang meringkuk di atas tempat tidur, oh ... bukan, itu bukan tempat tidur atau paling tepatnya persis seperti sebuah tikar yang terbuat dari anyaman bambu kemudian di geletakkan begitu saja di pojokan sebuah ruangan yang lebih mirip seperti sebuah gudang, namun seorang gadis remaja menggangap gudang ini adalah sebuah kamar yang begitu nyaman menurutnya dan satu bantal yang sudah usang menemani tidur gadis cantik ini. Gadis itu menangis terisak-isak sembari mendekap gulingnya dengan begitu erat, seakan hanya guling itu saja yang kini menjadi teman yang setia baginya.Bella Putri adalah gadis cantik dan juga lugu yang baru saja lulus SMA, Bella hidup dengan ibu dan juga
Baca selengkapnya
Berkorban Demi Airin
"Maafkan aku Ibu karena baju yang paling bagus di dalam lemari aku, hanyalah baju ini saja," sahut Bella dengan mengigit bibir bawahnya getir mengingat kenyataan ini. Rasa takut dan juga pilu sedang merayapi tubuh Bella.Saat ayahnya masih hidup Bella tidak pernah kekurangan apapun dari mulai baju sampai uang jajan sekalipun. Dulu Bella anak yang sangat cantik dan juga begitu manis yang selalu memakai baju bagus dan bisa di bilang harganya cukup mahal waktu itu.Tapi semua itu berbanding terbalik sedang kenyataan yang ada sekarang. Bella menjadi gadis dekil dan juga berpakaian seperti seorang pelayan rumah-ralat lebih tepatnya baju yang Bella pakai persis seperti baju yang di gunakan oleh orang gila di dipinggiran jalan.“Sayang kau jangan bilang seperti itu, sini biar Mama berikan kamu baju Kak Wilona saja,” Laura buru-buru mengandeng tangan Bella hendak menuju kamar Wilona berada sebelum keluarga Syahputra datang ke rumah ini dan melihat Bella.“Ibu, jangan berikan baju ku!” Wilona m
Baca selengkapnya
Pengenalan Singkat
Bella membuka sedikit jendela kamarnya, netra Bella menangkap sosok seseorang yang mengenakan jas hujan berwarna hitam itu baru saja pergi ketika melihatnya. Entah apa yang sedang di lakukan oleh orang di balik jas hujan tersebut yang memiliki gelagat begitu mencurigakan, Bella kembali menutup jendela kamarnya dengan mencoba menepis semua pikiran negatif yang saat ini sedang bergentayangan di dalam pikirannya.Pagi hari.Bella sedang tidur di atas tikar dengan selimut yang sudah usang menutupi tubuh kecilnya, bulu mata panjang lentik dengan mata coklat karamel itu mulai terbuka perlahan, Bella menjauhkan selimut yang menutupi tubuhnya kesembarang arah dan bergeliat kesana-kemari mencoba merenggangkan otot-otot tulangnya yang terasa kaku karena tidur hanya dengan beralaskan tikar saja.Bella memang sudah terbiasa tidur dengan beralaskan tikar seperti ini, tapi di pagi hari yang cerah ini ada yang aneh, karena biasanya Wilona akan membangunkan Bella di pagi hari untuk membuatkan kakak ti
Baca selengkapnya
Kegundahan Hati yang Tak Terdengar
Selesai memakan semua hidangan yang tersaji di atas meja dan juga memakan camilan sebagai penutup hidangan tersebut. Pak Arka berserta ketiga orang lainnya pamit pulang. Laura, Wilona dan juga Bella mengantar keempat orang itu sampai ke pinggiran jalan.Mereka saling bersalaman satu sama lain kemudian masuk kedalam mobil, Veron tersenyum pada Bella dengan enggan Bella membalas senyuman itu agar calon suaminya ini tidak kecewa.Setelah kedua mobil berwarna hitam dan juga putih itu melesat menjauh dari hadapan mereka semua. Bella dan juga Wilona langsung masuk kedalam rumah begitu juga dengan Laura. Tapi langkah Laura segera terhenti setelah mendengarkan seseorang wanita sedang memanggil namanya.Di pinggiran jalan ini kelihatan ramai karena banyak sekali ibu-ibu yang sedang bergosip di kejauhan. Mereka semua pasti sedang membicarakan keluarga Laura tapi semuanya tidak ada yang berani bertanya langsung pada Laura yang terkenal judes di kampung ini.Laura menoleh ke asal suara wanita yang
Baca selengkapnya
Demi 100 Juta
Bella membuka sedikit jendela kamarnya, netra Bella menangkap sosok seseorang yang mengenakan jas hujan berwarna hitam sedang bersantai ketika melihatnya. Entah apa yang sedang dilakukan oleh orang di balik jas hujan tersebut yang memiliki gelagat begitu mencurigakan, Bella kembali menutup jendela kamarnya dengan mencoba menepis semua pikiran negatif yang saat ini sedang bergentayangan di dalam pikirannya.Pagi hari.Bella sedang tidur di atas tikar dengan selimut yang sudah menghancurkan menutupi tubuh kecilnya, bulu mata panjang lentik dengan mata coklat karamel itu mulai terbuka perlahan, Bella menjaga selimut yang menutupi tubuhnya kesembarang arah dan bergeliat kesana-kemari mencoba merenggangkan otot-otot tulangnya yang terasa kaku karena tidur hanya dengan beralaskan tikar saja.Bella memang sudah terbiasa tidur dengan beralaskan tikar seperti ini, tapi di pagi hari yang cerah ini ada yang aneh, karena biasanya Wilona akan membangunkan Bella di pagi hari untuk membuatkan kakak t
Baca selengkapnya
Sah Menjadi Suami Istri
Selama berada di dalam mobil, Bella, Laura dan Wilona hanya diam tanpa bebersuara. Mereka mana yang berani membuka mulut untuk berbicara jika melihat wajah datar yang ditunjukkan oleh Pak Andi, seolah pria itu sedang menujukkan jika dia tidak menyukai semua wanita yang ada di belakang ini.Wilona menatap ke arah Pak Andi, wanita ini benar-benar tidak bisa mengondisikan matanya jika sedang melihat seorang pria tampan yang sedang berada di hadapannya seperti sekarang ini. Laura menatap lurus ke depan, hatinya pasti merasa sangat bahagia karena mengetahui jika Bella-anak tiri yang sejak kecil menjadi pelayan di dalam gudang malah memberikan banyak uang padanya melalui calon mertua anak tirinya itu.Bella sedang mencoba menahan air mata yang sudah hampir saja jatuh dari pelupuk matanya karena membayangkan pernikahan yang tidak pernah dia inginkan sebelumnya, tapi demi Airin dia akan mencoba untuk bertahan. Hingga akhirnya mobil yang di kemudikan oleh Pak Andi sudah sampai di depan halaman
Baca selengkapnya
Malam Pernikahan yang Menyedihkan
Sinar rembulan menunjukkan malam yang tak pernah dinantikan oleh sepasang pengantin baru ini telah tiba. Ya di sinilah Bella berada, di hotel yang sama dengannya melakukan pernikahan.Bella berada di suatu ruangan yang banyak dihiasi kelopak bunga yang berwarna merah di atas tempat tidur yang bersepraikan putih polos. Sejak Pak Arka dan juga Pak Andi mengantarkan dirinya menuju kamar pengantin ini Bella masih duduk di sudut ruangan dengan memeluk kakinya sendiri kemudian membenamkan wajahnya di tangannya yang sudah menyatuh. Kenapa nasib buruk ini terjadi padanya sedangkan dia hanya korban di dalam pernikahan ini, Ya Bella merasa sangat dibohongi ketika dia tahu jika Laura berbohong padanya mengenai Airin!Selesai melaksanakan resepsi pernikahan saat semua tamu undangan sudah pulang semua, di sanalah Bella berjalan mendekati Wilona dan juga Laura yang sedang bersenda gurau, pasti mereka sangat bahagia karena mendapatkan banyak uang dari Pak Arka, mertua Bella. Bella meminta agar Laura
Baca selengkapnya
Rencana Veron
      Pak Arka melihat kearah Bella dengan seulas senyuman manis sedangkan Veron langsung berdecih pelan melihat wanita yang mulai berjalan kearah mereka dengan menundukkan kepalanya itu. Veron bahkan tidak bisa menyembunyikan kebenciannya saat melihat Bella berjalan semakin mendekat kearah mereka berdua. Andai saja ia bisa berjalan menjauh dari meja ini pasti sudah Veron lakukan dari tadi namun nyalinya tidak sebesar itu untuk melawan apa yang Pak Arka inginkan.         "Maafkan saya Pak," Bella langsung menghentikan ucapannya ketika menyadari jika dirinya salah menyebut Pak Arka dengan sebutan Pak, bukannya Papa dan Pak Arka tersenyum kecil melihat raut wajah Bella saat ini. Sedangkan Veron semakin muak saja melihat sikap Bella karena pria itu berpikir jika istri yang tidak dia harapkan ini sedang bersandiwara saja.        "Lain kali kamu akan
Baca selengkapnya
Awal Pernikahan
Tebet-jakarta         Malam hari Bella di antar oleh Pak Arka dan juga Pak Andi sampai di depan apartemen milik Veron, suaminya. Lorong apartemen yang kelihatan sangat sepi sekali membuat Bella takut karena baru kali pertama ini ia menginjakkan kakinya di rusun mewah seperti ini. Bella menghirup nafas dalam kemudian menghembuskannya pelan dari mulut mencoba menenagkan dirinya sendiri jika pria yang ada di dalam sana tidak akan pernah menyakitinya.         Bella menoleh kearah Pak Arka yang ada di sampingnya, "Papa, apakah Mas Veron ada di dalam?" tanya Bella. Dia sangat takut jika harus berada di dalam apartermen sebesar ini sendirian.        "Iya Nak, Veron ada di dalam kamu masuk saja nanti beberapa hari lagi Papa akan datang berkunjung," ucap Pak Arka mencoba menenangkan Bella. Pria paruh baya ini bisa melihat dengan jelas guratan kecemasan di wajah cantik me
Baca selengkapnya
Mendorong dan Menolong Diwaktu yang Sama
Veron membuka kedua matanya lebar setelah mendengarkan suara seorang wanita yang kini sedang mengadu kesakitan sesaat setelah terdengar bunyi nyaring di dalam ruangan ini. Veron mendudukkan tubuhnya dan ia melihat Bella terjatuh di lantai, Veron buru-buru beranjak dari atas ranjang, ia benar-benar tidak sengaja menyakiti Bella.Veron kini sudah berjongkok di hadapan Bella. Netra lelaki itu melihat ke arah kening gadis ini yang bengkak dan memerah setelah bersentuhan dengan nakas yang ada di samping ranjangnya dengan keras."Maafkan aku Mas karena telah membangunkan tidurmu, aku hanya takut kamu terlambat berkerja saja karena Papa bilang jika kamu sering terlambat datang ke kantor," ucap Bella dengan meringis kesakitan. Tangan gadis malang itu mengusap-usap kepalanya yang terasa berdenyut nyeri. Untung tidak sampai berdarah."Kamu ini merepotkan aku saja, kamu membangunkan tidurku dan aku tidak menyukai akan hal itu! Itu perusahaan milik orangtuaku, terlambat juga tak akan jadi masalah!
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status