Share

Rasa Malu

Aku tersenyum senang saat Faizal keluar dengan wajah sedikit bingung. Dia tentu kaget karena aku tak memberitahukan terlebih dahulu.

Aku melihat dari CCTV yang sudah kupasang di ruang staf HDR. Kulihat Pak Samsul tengah menjelaskan apa yang harus dia kerjakan. Dengan segsama Faizal serius menyimak. Ayah memang tak salah memilih dia menjadi seperti sekarang.

"Eheem!" Asih yang berada diruanganku berdehem.

"Asih! Kapan kamu datang? Ngga ketok pintu dulu lagi!" Aku otomatis langsung menutup laptop. Tentu takut ketahuan jika aku tengah mengawasi Faizal.

"Kenapa di tutup? Lagi lihat film dewasalah?" ocehnya. Aku mendelik padanya.

"Emangnya otakku semesum itu!" gerutuku. "Ngomong-ngomong ada apa kamu nyusul?"

Dia tak langsung menjawab. Justru menjatuhkan bobot pada sofa di samping ruangan.

"Aku cuma mau mengabari tentang Linda. Dia tinggal di kontrakan kecil di daerah Lebak bulus." ungkapnya.

Aku mengangguk. "Apa kamu dapat nomor telfonnya?"

"Tentu, Asih kalau cari tahu ngga akan setengah-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status