Share

Aku Malah Nikah dengan CEO Judes
Aku Malah Nikah dengan CEO Judes
Penulis: Brandon

Bab 1

Penulis: Brandon
Doni Jonathan berdiri di pinggir jalan sambil memegang selembar brosur dan menjilat bibir.

Di brosur itu, ada seorang wanita cantik yang berpakaian seksi dan keterangannya.

"Umur 25 tahun, cantik dan seksi. Suami kaya, tapi cacat dan impoten. Untuk mewariskan keluarga yang besar, setelah berdiskusi dengan suami, dicari pria yang berkarakter baik, tampan dan sehat untuk memenuhi impianku untuk menjadi ibu, juga memberiku kenikmatan sebagai seorang wanita. Akan diberi bayaran besar. Telp: 08 ...."

Pada akhirnya, dengan ekspresi bertekad, Doni mengambil ponsel lamanya dan menelepon nomor itu, "Halo, aku ingin memenuhi impianmu untuk menjadi ibu. Apa kamu bisa hari ini?"

Terdengar suara yang lembut dan memikat di telepon, "Bisa, bisa. Kakak, kita bicarakan tatap muka saja. Setengah jam lagi, ketemu di Bar Sentosa. Aku pakai gaun hitam. Kakak?"

"Kemeja putih, jeans biru."

"Kalau begitu, sampai jumpa nanti, Kakak."

Doni menutup telepon dan menggelengkan kepala dengan tidak berdaya. 'Aku yang begitu unggul pun terdesak hingga seperti ini.'

Sejak kecil, Doni dibesarkan oleh gurunya di gunung. Dalam dua puluh tahun, Doni menjadi terampil dalam kultivasi, ilmu kedokteran, seni bela diri, serta geomansi dan fisiognomi.

Beberapa hari lalu, Doni diusir oleh gurunya karena telah ditetapkan janji pernikahan untuk dirinya, yaitu dengan nona Keluarga Kusmoyo di Kota Timung, Helen Kusmoyo.

Akan tetapi, guru Doni telah mengosongkan celengan tembikar Doni dan hanya meninggalkan sebuah ponsel lama untuk Doni.

Doni telah melalui perjuangan keras selama beberapa hari hingga akhirnya tiba di Kota Timung. Penampilan Doni sangat berantakan, tidak baik untuk menemui mertua dengan seperti itu.

Dalam keputusasaan, Doni pun nekat.

Berdasarkan arahan orang lain, Doni sampai di Bar Sentosa.

Begitu masuk, tatapan Doni terpikat oleh seorang wanita yang cantik dan dingin.

Gaun pesta berkerah lebar mengekspos belahan dada yang putih. Di bawah gaun, kakinya yang dibungkus stoking lurus dan ramping. Matanya yang memikat memandang sekeliling, seperti sedang mencari seseorang.

Wanita cantik itu mengenakan gaun hitam Dior edisi terbaru. Pasti itu dia!

Doni menghampiri wanita cantik itu. "Halo, Cantik. Aku datang memenuhi impianmu untuk menjadi ibu."

Wanita cantik itu mendongakkan wajah cantiknya yang merah padam. Akan tetapi, mata memikat itu memancarkan aura mendominasi saat menatap Doni, seperti ratu yang sedang menginspeksi pejabat.

Sesaat kemudian, wanita cantik itu langsung berkata ....

"Empat ratus juta, temani aku semalam!"

"Nona spontan sekali!"

Doni termangu. Sepertinya gadis ini tidak menginginkan anak, melainkan ingin menikmati prosesnya?

Doni menelan ludah. "Sebaiknya Nona jaga kesehatan. Seburu-buru apa pun, Nona nggak perlu makan banyak obat perangsang!"

"Jangan cerewet! Satu miliar cukup nggak?" Helen sangat gusar mendengar apa kata Doni. Dasar bodoh! Siapa yang akan sembarangan minum obat perangsang?

Dua hari lalu, kakek tiba-tiba memberitahukan telah ditetapkan janji pernikahan untuknya di tahun silam dan pria itu akan datang dalam dua hari ini.

Kabar itu sangat mencengangkan bagi Helen.

Helen adalah nona Keluarga Kusmoyo di Kota Timung. Selama bertahun-tahun, Helen sibuk mengembangkan perusahaan Keluarga Kusmoyo, bahkan tidak pernah berpacaran.

Sekarang, Helen diberi tahu dirinya akan segera menikah dan pria itu adalah orang desa. Bagaimana mungkin Helen bisa menerima hal itu?

Di bawah pengaruh amarah, Helen pergi ke Bar Sentosa untuk bersenang-senang.

Akan tetapi, Helen dijebak oleh pria keji bernama Kelvin Fernandez sehingga meminum minuman yang telah diberi obat. Jika tidak, bagaimana mungkin Helen akan membayar pria untuk mengatasi keadaan tersebut?

Pada saat ini, tak jauh dari sana, belasan pria kekar sedang menanyai orang-orang dengan galak.

"Apa ada lihat wanita gaun hitam?"

"Setinggi ini! Rambutnya sepanjang ini!"

...

Melihat orang-orang itu, ekspresi Helen berubah seketika. Helen lebih memilih untuk mati daripada dilecehkan oleh Kelvin.

Helen buru-buru melempar diri ke dalam pelukan Doni dan berseru, "Dua miliar! Jangan terlalu serakah!"

Dua miliar untuk semalam, dapat wanita dapat uang, sungguh transaksi yang bagus.

Apalagi wanita ini begitu nekat untuk bisa mempunyai anak. Doni pun mengangguk. "Sepakat! Kita ke mana?"

"Hotel sebelah!" jawab Helen sambil terengah-engah karena menahan hasrat asmara.

Kemudian, Doni membawa Helen keluar dari pintu samping bar dan pergi ke hotel di samping.

...

Begitu pintu ditutup, Helen langsung mendorong Doni ke ranjang.

"Buka baju!" perintah Helen dengan angkuh bak ratu.

"Astaga! Turun kamu!" Doni bangkit berdiri dan menindih Helen dengan mendominasi. "Ingat! Wanita harus di bawah! Pria yang harus di atas!"

Hasrat asmara sudah menelan Helen. Merasakan hormon pria yang pekat dari Doni, sedikit akal sehat Helen yang tersisa hilang seketika.

Badan yang indah.

Napas yang panas.

Setelah selesai, Helen sudah tak sadarkan diri. Doni menatap wajah cantik Helen dan dengan lembut menyelimutinya.

"Ternyata brosur itu benar, dia benar-benar belum pernah merasakan kenikmatan sebagai seorang wanita. Kalau nggak, gadis perawan nggak akan membayar pria untuk ini. Aku beruntung sekali." Doni juga agak lelah. Lalu, Doni memejamkan mata dan tidur pulas.

...

Saat fajar menyingsing, Helen bangkit duduk dan mengernyit karena pegal. Kejadian kemarin malam kembali melintas di benak Helen.

Doni juga sudah membuka mata dan menatap Helen. Kulit Helen yang putih diberi cahaya yang memikat. Doni berseru dalam hati, transaksi ini sungguh menguntungkan.

Helen langsung membungkus diri dengan selimut dan berteriak, "Jangan lihat! Lihat ke samping!"

Doni tersenyum. "Kemarin kita ...."

"Diam! Jangan ungkit lagi!" tukas Helen dengan suara dingin. Lalu, Helen mengambil pakaian yang berserakan di lantai dan bergegas memakainya.

Hanya sebentar saja, Helen sudah kembali menjadi ratu yang angkuh. Helen duduk tegak di sofa sambil menatap Doni dan berkata dengan suara dingin, "Ini cek dua miliar. Setelah ambil uang, cepat pergi dari Kota Timung! Kalau nggak, awas bisa mati!"

Doni mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. "Eh, sudah tidur bareng langsung berubah sikap?"

Wajah Helen menjadi sedingin es. "Lupakan kejadian kemarin malam! Anggap nggak ada yang pernah terjadi! Itu hanya transaksi. Jangan punya pikiran macam-macam! Kalau nggak, kamu nggak hanya nggak akan mendapat uang, malah akan mati! Aku ulangi lagi, setelah ambil uang, cepat pergi dari Kota Timung! Jangan sampai aku melihatmu lagi!"

Setelah itu, Helen berdiri dan pergi tanpa menoleh ke belakang.

Doni cemberut ketika melihat cek di atas meja. Dasar gadis aneh, menyuruhku pergi dari Kota Timung? Siapa kamu?

Doni mengantongi cek itu ke dalam saku dan mengeluarkan ponsel lamanya yang sudah kehabisan daya. Begitu diisi daya dan dinyalakan, ponsel itu berdering. Doni menjawab telepon. Di telepon, suara manis yang kemarin bertanya, "Kakak, kenapa Kakak nggak pergi ke Bar Sentosa kemarin? Aku sudah cari sepanjang malam, tapi nggak ketemu."

Doni termangu dan segera tersadarkan.

Astaga, mungkinkah salah orang?

Mungkinkah kebetulan kemarin aku meniduri seorang wanita kaya yang tidak dikenal?

Dikarenakan tidak ada balasan, suara manis di telepon bertanya lagi, "Kakak, kenapa diam saja?"

"Ada urusan lain kemarin."

"Kalau begitu, langsung ke Hotel Jupiter saja, kamar 3507. Aku tunggu."

Hotel Jupiter? Bukankah hotel ini?

Doni langsung tersenyum. "Oke! Tunggu sebentar."

Beberapa menit kemudian, Doni mendatangi kamar 3507, membuka pintu dan masuk.

Seorang gadis yang memakai gaun pendek tanpa lengan, stoking jala, dan sepatu boot sedang duduk di ranjang sambil memainkan ponsel.

Doni mengangkat alis. Gadis itu cantik dan seksi, tetapi apakah sudah berumur 25 tahun? Apakah sudah berumur 18 tahun?

Begitu melihat Doni, gadis itu memasang senyuman penuh asmara. "Kakak, cepat sekali sudah sampai? Ayo duduk ...."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 358

    ...Ckit!Jip diparkir di sebelah ekskavator, pintu terbuka dan Doni keluar dengan wajah muram.Penduduk desa di sekitar saling memandang dengan terkejut."Ini bukan Kepala Desa!""Siapa dia?""Apa dia kerabat Kepala Desa?"Doni tidak memedulikan orang di sekitar, dia hanya naik ekskavator dan mendekati keduanya.Melihat wajah Denada berlumuran darah, salah satu lengan Helen terkulai dan terlihat ada memar besar di lengan serta tulang selangkanya. Doni pun mengernyitkan dahi dan menatap penduduk desa dengan dingin, penuh dengan niat membunuh.Helen menahan rasa sakit dan menatap Doni, "Kamu sudah datang?""Ya, biar kulihat dulu." Setelah mengatakan itu, Doni mengulurkan tangan dan menekan bagian memar Helen dengan lembut tanpa menunggu reaksinya."Sakit!" Helen tidak bisa menahan diri untuk berbisik, "Dari mana saja kamu!? Kenapa kamu baru datang? Periksa kondisi Denada! Aku baik-baik saja!""Oke!" Doni melihat luka Denada lagi. Mengetahui wanita itu pusing, dia menatapnya lagi dan ber

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 357

    Amarah penduduk desa tersulut lagi, mereka meninju dan menendang para pekerja serta beberapa satpam. Situasi menjadi kacau lagi.Helen yang terkena batu bata benar-benar kesakitan hingga tidak bisa mengangkat lengannya. Akan tetapi, saat ini dia sama sekali tidak berniat untuk pergi ke rumah sakit dan berteriak dengan cemas, "Hentikan! Jangan berkelahi!"Akan tetapi, suaranya langsung tenggelam dalam kebisingan.Orang-orang dari Grup Kusmoyo juga dipukul mundur oleh penduduk desa."Bu Helen! Bagaimana ini?" Denada cemas, wajahnya menjadi lebih pucat dan air mata bercampur darah mengalir.Helen juga agak bingung. Penduduk desa yang gila ini telah kehilangan akal sehatnya. Tadi saat bertemu masih bisa bicara dengan baik, tetapi sekarang malah benar-benar memukul orang. Situasinya benar-benar di luar kendali.Saat ini beberapa penduduk desa yang memegang tongkat bergegas keluar. Mereka menerobos garis pertahanan yang terdiri dari pekerja dan satpam sebelum sampai di hadapan Helen dan Dena

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 356

    Denada berteriak ketakutan dan berbalik untuk melarikan diri, tetapi rasa pusingnya begitu luar biasa dan dia langsung jatuh ke lantai setelah berlari beberapa langkah. Sebuah lubang besar juga muncul di stokingnya dan lututnya juga terluka karena jatuh.Tin, tin, tin!Tepat saat beberapa penduduk desa hendak menangkap Denada, klakson mobil terdengar di luar dan Helen tiba.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil. Dia melihat lokasi proyek yang kacau dan menggertakkan gigi karena marah. Helen benar-benar kecewa terhadap Doni."Bu Helen ...." Denada merasa seolah telah mendapatkan kepercayaan diri setelah melihat Helen dan berteriak dengan lemah.Helen bergegas mendekat dan membantu Denada, melihat kepalanya berlumuran darah dan wajahnya pucat. Akan tetapi, Doni tidak terlihat di sana. Dia bertanya lagi kepada beberapa pekerja dan mereka semua bilang kalau Doni tidak pernah muncul.Helen tidak bisa menahan amarahnya.Doni ini!Bagaimana gadis lembut seperti Denada bisa menghadapi hal se

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 355

    Denada perlahan mengangkat kepalanya dan menatap sekelompok penduduk desa yang marah. Wajahnya penuh darah dan sorot matanya dipenuhi dengan ketakutan.Ada luka berdarah sepanjang tiga sentimeter di dahinya dan dagingnya terkelupas.Sebelumnya, dia sedang memeriksa lokasi konstruksi ketika sekelompok besar penduduk desa tiba-tiba muncul. Mereka berkata jalan di desa tersebut dihancurkan oleh kendaraan dari lokasi konstruksi dan orang-orang juga dipukul oleh satpam proyek. Penduduk desa menyuruh Denada untuk menyerahkan si pelaku dan membayar ganti rugi.Denada memberikan penjelasan dan kepalanya dipukul oleh batu bata yang muncul entah dari mana. Para pekerja di lokasi konstruksi agak marah dan bentrok dengan penduduk desa.Meskipun sebagian besar pekerja dan satpam di lokasi konstruksi kekar, mereka tidak mampu menahan jumlah penduduk desa yang sangat banyak dan terpaksa mundur selangkah demi selangkah.Penduduk desa telah memperingatkan kalau mereka tidak menyerahkan pelaku dan memba

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 354

    Irene menatap Erika. "Sepertinya apa yang Doni katakan masuk akal."Erika berkata dengan kesal, "Kak Irene, kamu juga membantu adikmu menindasku, ya?"Irene tersenyum dan berkata, "Mana mungkin aku berani? Kalian berdua ini adikku. Meskipun bisa dikatakan sebagai keluarga, Doni telah membuat keputusan bulat. Nggak masalah bagaimana mendiskusikan masalah dalam keluarga, jangan sampai menghancurkan keharmonisan."Setelah mendengar ini, Doni pun tidak bisa menahan senyuman. Kata-kata indah ini diucapkan dengan sempurna, tetapi sebenarnya Irene juga menyetujui caranya.Erika tentu saja mengerti dan menghela napas, "Kak Irene, bagaimana kalau aku mengalah sedikit. Bagaimana dengan 6 triliun?"Doni menggelengkan kepalanya, "Nona Erika, aku benar-benar minta maaf. 6 triliun terlalu jauh dari harga yang kuinginkan. Sebenarnya kamu juga tahu kalau aku nggak akan setuju ...."Saat Doni sedang berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Itu adalah panggilan dari lokasi proyek.Doni menekan tombol j

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 353

    Saat berbicara, Erika memasang wajah menyedihkan seolah telah mengalami penganiayaan.Irene menjadi semakin bingung, "Ada kesalahpahaman di antara kalian berdua?"Erika berkata perlahan, "Kak Irene, ada sebuah bisnis yang kudiskusikan dengan Doni dengan sangat tulus dan menawarkan harga yang sangat sesuai, tapi Doni malah menolaknya tanpa ampun dan bahkan nggak memberiku kesempatan untuk bernegosiasi.""Bisnis?" Irene tertegun sejenak, lalu tiba-tiba sadar.Dia langsung berpikir ada peluang 80% bahwa apa yang Erika sebut bisnis adalah sebidang tanah di tangan Doni.Seketika, Irene diam-diam mengatakan kalau dia salah perhitungan.Erika adalah putri Damian sang orang terkaya di Kota Timung, Grup Damian juga pasti sudah mengetahui tentang pembangunan zona perdagangan di persimpangan Kota Horia dan Grup Damian. Bukannya mustahil untuk mengetahui tanah tersebut sudah menjadi milik Doni.Grup Damian tidak akan rela melepaskan keuntungan besar ini.Hanya saja kecepatan aksi Erika agak di lua

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 352

    Doni menyentuh dagunya, "Kalau begitu, kamu harus menyiapkan kacamata berbingkai emas lagi untukku.""Untuk apa kamu pakai itu?""Itu akan membuatku terlihat seperti orang berpendidikan yang diam-diam menghanyutkan.""Hah?" Irene mengangkat alisnya.Doni buru-buru menutup telinganya dan berkata, "Cuma bercanda, cuma bercanda.""Heh! Biar kuberi tahu kamu, hari ini orang yang akan datang adalah temanku. Kalau kamu nggak menghormatinya, itu sama saja dengan kamu nggak menghormatiku," kata Irene dengan wajah dingin, "Kalau dia punya kesan buruk tentang kamu, awas saja aku akan membereskanmu! Lihat pohon di halaman belakang itu? Pohon itu sangat mirip dengan yang ada di dasar gunung saat itu!"Tubuh Doni tanpa sadar menegang dan tanpa sadar teringat adegan saat diikat ke pohon. Irene di depannya tidak lagi terlihat anggun dan malah seperti seorang penyihir yang akan melahapnya."Kak, tenang saja!" Doni buru-buru berkata, "Aku pasti akan memberimu muka!"Saat ini bel pintu berbunyi."Dudukl

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 351

    Irene menyuruh Doni untuk datang dan dia tidak berani mengabaikannya. Selain itu, Doni tahu Irene tidak akan mencarinya tanpa ada masalah penting. Yang disebut "wanita cantik" yang akan diperkenalkan kepadanya hari ini pastilah orang yang sangat penting.Doni bergegas pergi ke rumah Irene secepat mungkin.Irene sudah menunggu di sana. Karena hari ini akan menerima tamu, dia berpakaian cukup formal. Gaun berwarna cerah membalut tubuhnya, sosoknya terlihat sangat seksi dan perangainya anggun. Akan tetapi, di mata Doni, dia selalu merasa ada hantu kecil yang tersembunyi di balik kecantikan dan keanggunan yang luar biasa itu."Kak, hari ini dandananmu sangat cantik!" Doni bercanda, "Terlihat seperti akan pergi ke kencan buta."Irene memelototinya dan mengulurkan tangan untuk menarik telinganya dengan akurat, "Bajingan kecil, besar sekali nyalimu! Beraninya kamu nggak sopan padaku!?""Maaf, maaf." Doni memiringkan kepalanya dan ditarik ke kamar oleh Irene, "Kak, sebenarnya siapa yang akan k

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 350

    "Bukankah CEO Grup Damian itu Damian sendiri?" Beni berkata dengan heran, "Damian bukan hanya direktur, tapi juga CEO.""Aneh, mungkinkah itu penipu?" kata Doni sambil mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa Internet. Doni menemukan artikel tentang penunjukan CEO baru di berandau Grup Damian dan tiba-tiba mengangguk. "Baru saja diganti, Damian mengundurkan diri. Posisi CEO digantikan oleh Erika yang pulang dari luar negeri.""Pak Doni, apa Grup Damian barusan mencarimu?""Ya! Katanya mereka akan membicarakan bisnis, sore ini aku akan pergi menemuinya." Doni tersenyum dan dengan kasar menebak niat Erika. Doni segera bergumam pada dirinya, benar-benar sasaran empuk....Pada pukul tiga sore, Doni tiba di Kafe Avior sesuai jadwal. Di meja dekat jendela, Doni bertemu Erika.Erika adalah wanita yang sangat cantik. Hari ini Erika mengenakan kemeja putih dengan rok tinggi. Rambut panjangnya diikat rapi di belakang kepalanya, memperlihatkan lehernya yang mulus serta putih. Saat duduk di sana, a

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status