Happy Reading โฆ. Clara baru saja kembali dari ruang rapat, sebelum masuk ke dalam ruangan sekretarisnya mengatakan jika Aland sedang menunggunya. Clara langsung masuk ke dalam ruangan, melihat pria yang sedang berdiri menatap keluar dinding kaca.โSepertinya kau memiliki banyak waktu senggang,โ ucap Clara seraya menghampirinya.Aland berbalik, menyambut Clara dengan pelukan hangat. โMau bagaimana lagi? Aku tidak bisa tidak merindukanmu.โClara tersenyum. โMulutmu itu sangat manis.โโAku tahu, karena itu kau sangat menyukainya, bukan?โ goda Aland.Clara berdecak, melepaskan pelukannya pada tubuh Aland. โJangan membicarakan hal seperti itu di dalam ruanganku.โโBaiklah, Nyonya Clara.โKemudian, Clara duduk di atas sofa dan Aland mengikutinya. Dia menuangkan teh ke dalam gelas, lalu memberikannya kepada Aland.โAland, apa kau tidak sibuk?โ tanya Clara.โAku menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat hari ini, dan aku juga tidak memiliki pertemuan penting.โClara melihat arloji yang melingka
Happy Reading โฆ.โClara, apa kau sudah selesai bersiap?โ teriak Aland dari dalam kamar.Clara sedang berada di dalam walk in closet, wanita cantik itu tengah berdandan, memoleskan make up pada wajahnya. Malam ini, mereka akan hadir di pesta pernikahan William. Dan Clara sudah berdandan sangat lama hampir satu jam penuh. Membuat Aland bosan menunggunya.โAku sudah selesai,โ ucap Clara seraya keluar dari ruangan pakaiannya.Clara mengenakan sebuah gaun berwarna peach tanpa lengan, berpadu cantik dengan higheels yang di kenakannya. Rambut legamnya yang terurai semakin memperindah penampilannya malam ini.Aland beranjak dari duduknya, berjalan mendekati Clara lalu meraih pinggang ramping wanita cantik itu. โBaby, kau sangat cantik. Apa malam ini kau berencana memikat para pria?โ goda Aland.โAku tidak ingin memikat mereka. Tapi mereka sendiri yang akan terpikat olehku,โ ucap Clara dengan bangga.Aland tersenyum, mencium ceruk leher istrinya. โKau sangat cantik. Aku tidak senang jika orang
Happy Reading โฆ.Setelah menyelesaikan makan malam, mereka kembali ke kamarnya masing-masing. Kini Clara sedang mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur, sementara Aland masih sibuk dengan macbook di atas pangkuannya.Seketika Clara teringat dengan sebuah undangan pernikahan yang Jessie berikan padanya kemarin. Karena sibuk dengan pekerjaan, Clara belum sempat untuk memberitahunya kepada Aland.Setelah mengikatkan mantel tidurnya, dia pergi menuju walk in closet dan mengambil tas yang kemarin dia pakai. Mengambil sebuah undangan dari sana, lalu kembali ke dalam kamar dan menemui Aland.โAland, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.โโKatakan, Clara,โ ucap Aland tanpa mengalihkan pandangannya dari layar macbook.Clara berdecak samar, duduk di samping Aland lalu mengambil macbook tersebut dan menggentikannya dengan sebuah undangan yang dia bawa. Kemudian Aland membuka undangan itu, dan membacanya.โKemarin Jessie memberikannya padaku,โ tutur Clara.Aland menyimpan undangan tersebut ke
Happy Reading โฆ.Wanita cantik itu melenggang masuk ke dalam mansion, menaiki anak tanggan dan pergi menuju kamarnya. Sesampainya di sana, dia menyimpan tasnya ke atas nakas, menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.โAku sangat lelah,โ gumamnya rendah.Aland keluar dari kamar mandi, dia baru saja menyelesaikan acara mandinya. Melihat Clara yang sedang berbaring di atas ranjang, dia langsung menghampiri istri cantiknya itu.โKau sudah pulang?โ โYa.โ Clara mengangguk.โAda apa? Kau bahkan memiliki jam kerja lebih banyak dariku,โ ucap Aland.Clara beranjak duduk, menatap Aland dengan wajahnya yang lesu. โIni sangat melelahkan โฆ.โAland tersenyum, duduk di samping Clara di tepi ranjang. โSudah aku katakan, kau hanya cukup menjadi Nyonya Aland Wahsington, dan aku akan menjamin hidupmu. Kau akan bahagia, hanya perlu duduk manis, dan mengatakan apa yang kau inginkan, aku akan menurutinya. Bagaimana?โโTidak โฆ itu membosankan.โโApa membosankan menjadi istriku?โ tanya Aland sedikit kesal.Cl
Happy Reading โฆ.Keluarga kecil itu tengah sarapan di meja makan bersama. Keempatnya sudah bersiap untuk pergi dan menjalani kegiatan mereka masing-masing. Fiona dan Fillio terlebih dulu menghabiskan sarapan mereka, karena keduanya harus segera pergi ke sekolah.โMami, kau akan menjemput kami di sekolah hari ini, kan?โ tanya Fillio.Clara tersenyum. โTentu, Sayang.โSetelah memeluk ringan dan mencium mami dan papinya, kedua anak itu pergi ke sekolah dengan di anatarkan oleh supir. Sementara Clara dan Aland masih berada di meja makan, dengan santai memakan sarapan mereka.โBagaimana pertemuanmu dengan investor kemarin?โ tanya Aland.โSemuanya berjalan lancar, mereka setuju untuk berinvestasi meskipun awalnya mereka ragu.โโRagu?โโYa.โ Clara mengangguk. โKarena aku baru menjabat sebagai pemimpin perusahaan, mereka takut jika perusahaanku sedang tidak stabil. Tapi tenang saja, aku bisa menyakinkan mereka,โ imbuhnya dengan bangga.Jika Aland tahu bahwa orang yang aku temui kemarin adalah
Happy Reading โฆ.Clara berada di dalam kamarnya, berdiri di depan cermin seraya mengikatkan tali mantel tidur miliknya. Kini waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam, namun Aland belum juga kembali. Clara sudah terlalu lama menunggu pria itu, dia memutuskan untuk tidur terlebih dulu dan tidak akan menunggunya lagi.โAku harap dia tidak menganggu tidurku,โ gumam Clara rendah.Aland selalu meminta jatahnya sebagai seorang suami, tapi dia sendiri yang tidak bisa menepati waktu untuk melakukannya. Pria itu selalu sibuk dengan pekerjaan, lalu meminta pada Clara disaat waktu yang tidak tepat. Contohnya seperti di perusahaan Clara tadi siang. Membuat Clara kesal.Wanita cantik itu baru membaringkan dirinya di atas ranjang, menarik selimut dan hendak memejamkan mata. Tapi tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, Aland masuk ke dalam kamar dan langsung naik ke atas ranjang, berbaring di samping istrinya, memeluk tubuh Clara dengan erat.โAland โฆ menyingkirlah dariku.โโTidak, Clara.โClara berde
Happy Reading โฆ.Clara baru saja kembali dari rapat para pemegang saham. Mereka mendiskusikan untuk pengangkatan CEO baru perusahaan Royce. Sebagai pemegang saham tertinggi dan pendidikan yang memadai, dia berhasil menjadi pemimpin baru dari perusahaan keluarganya.Awalnya, mereka semua meragukan kemampuan Clara. Namun Clara memberikan beberapa bukti jika selama belajar di luar negeri, dia telah berhasil menderikan sebuah perusahaan kecil yang bisa terbilang sukses. Mereka tidak bisa meragukan kemampuan Clara lagi.Wanita cantik itu baru saja diantar ke ruang kerjanya yang baru, ruang kerja CEO. Clara meraba meja kerja, menatap kursi yang dulunya ditempati oleh Robert Royce. Dia teringat kembali kenangan masa kecilnya ketika pertama kali di bawa ke ruangan itu.Clara kecil menangis dan ingin ikut Robert bekerja, ibunya tidak berdaya untuk menolak permintaannya. Terpaksa Robert membawa Clara ke perusahaan, duduk menemaninya selama bekerja. Semuanya sangat indah disaat kehancuran belum t
Happy Reading โฆ.Pria itu melangkah dengan cepat masuk ke dalam mansion. Pergi menuju kamar buah hatinya. Namun seketika langkahnya terhenti saat dia mendapati seorang wanita cantik berdiri di hadapannya. Wanita itu menatapnya dengan senyuman penuh.โHai, apa kabar?โโClara โฆ.โโYa, aku kembali.โAland tersenyum, berjalan cepat menghampiri wanita cantik itu kemudian memeluknya erat. Clara membalas pelukannya dengan hangat. Mereka tidak saling bertemu hampir setengah tahun, dan kini waktunya mereka untuk saling melepaskan rindu satu sama lain.Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan dari lantai dua. Fiona dan Fillio sedang menonton kedua orang tuanya yang sedang berpelukan. Menyadari hal itu, Aland dan Clara langsung melepaskan pelukan mereka.Fiona dan Fillio berlari menuruni tangga, lalu menghambur ke dalam pelukan mami papinya. โKami juga ingin dipeluk,โ ucap mereka bersamaan.Rasanya kini keluarga kecil mereka sudah lengkap kembali, kebahagiaan mereka akan bertambah setiap harinya.
EMPAT TAHUN KEMUDIAN.Happy Reading โฆ.Di dalam sebuah kelas sekolah taman kanak-kanak. Beberapa anak kecil sedang berlarian dan bermain. Meskipun guru di depan kelas meminta mereka untuk mengikuti pelajaran, namun beberapa anak nakal hanya sibuk bermain dan tidak memerdulikan pelajaran.โPapiku membelinya kembarin, ini sangat bagus,โ ucap seorang anak laki-laki seraya memperlihatkan mainannya pada beberapa anak yang lain.โAku akan meminta papiku untuk membelikannya juga.โโAku mau!โโAku mau!โSeorang guru mendatangi kerumunan anak laki-laki yang berada di sudut kelas itu. Mengambil sebuah mainan yang sejak tadi menjadi perhatian mereka.โFillio, kau membawa mainanmu lagi ke sekolah. Apa kau ingin Bu guru mengambilnya?โโAku hanya ingin memperlihatkannya kepada mereka,โ jawab Fillio.โBaiklah.โ Guru muda dan cantik itu memberikan mainannya kembali pada Fillio. โBesok kau bisa melakukannya ketika istirahat, tidak pada jam pelajaran.โAnak laki-laki itu mengangguk paham.โFiona Fiona,