Share

BAB 17. Tak terima.

“Aman, nanti uang Bapak akan dikembalikan, silakan istirahat, pulang bertemu keluarga tercinta besok bisa kembali dengan keadaan fresh," jawabku seraya mempersilakan mereka pulang.

“Alhamduillah ... terima kasih, Bu. Kalau begitu kami pamit.” Aku mengangguk mempersilakan mereka pulang.

"Mirna, gimana yang booking untuk pemberangkatan besok sudah full belum?" tanyaku memastikan.

"Alhamdulillah sudah Bu, malah ini lebih dua penumpang,” jawab Mirna. Dia menunjukkan bukunya catatannya.

"Alhamdulillah, oh, iya, gimana pacar kamu? Nanti kita datang ke rumahnya, ya?Kasihan dia," ajakku.

"Alhamdulillah juga sudah membaik Bu, hanya saja dia merasa bersalah sudah lalai sampai mobilnya Ibu dirampas."

“Semua di luar kendali kita. Jadi, tidak perlu merasa bersalah yang penting nanti kita sama-sama memperbaikinya.”

“Terima kasih, Bu, atas pengertiannya.”

"Apa kata kepolisian, Mir?"

"Pak Eko bekerja sama dengan dua sepupunya, jadi yang merampok bukan sepesialis perampokan Bu, makanya cepat tertangk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status