" Apa hanya ini syarat yang kamu inginkan?" Aku mengangguk dengan pertanyaan yang Chael ajukan padaku.
Setelah dua hari aku melakukan pemeriksaan tentang kondisiku sesuai perintah marquess, aku akhirnya membahas apa yang sebelumnya kami sepakati, lebih tepatnya aku hanya menerima permintaan yang terdengar seperti perintah dari Chael.
"Kamu benar-benar hanya memasukkan satu syarat?" lanjutnya, aku kembali mengganguk, sedangkan dia menatapku tidak percaya.
"Faellyn, apapun yang terjadi aku akan melindungimu meski tanpa tertulis didalam kontrak" Aku memiringkan kepalaku bingung dengan perkataannya, bagiku tidak ada yang lebih penting selain keselamatanku, untuk itu aku hanya menuliskan untuk melindungiku.
"Katakan padaku selain syarat itu apa yang kamu inginkan?" Aku terkejut dengan wajahnya yang tiba-tiba mendekat saat ia bertanya padaku seperti itu.
"Yang Mulia?!" Spontanku.
"Panggil namaku, aku tidak akan memaksamu memanggilku Chael tapi kamu harus memanggil namaku. jika kamu menolak aku akan memasukkannya dalam kontrak" Aku menganga tak percaya dengan apa yang barusaja kudengar dari mulutnya.
"Michael?" ia tersenyum puas, padahal aku bersuara sangat lirih mengapa ia memiliki pendengaran yang sangat tajam.
"Bacalah, tanyakan saja jika ada yang tidak kamu mengerti" ucapnya sambil menodongkan selembar kertas padaku. Aku menerima surat yang ia berikan padaku dan membacanya.
aku membelalakkan mataku saat menemukan tulisan.
' pihak pertama (Michael) akan memberikan 1000 Gold setiap bulan kepada pihak kedua (Faellyn), dan akan ditambah dibulan berikutnya sesuai kebutuhan'
"Apa jumlahnya kurang?" Aku terkejut mendengar suaranya, dengan cepat aku mengeleng.
"Tidak , ini sudah cukup bagi saya" sanggahku dengan cepat, dalam novel aslinya dijelaskan kurs gold menjadi uang dunia nyata dimana 1 gold setara dengan 10 USD, jika dia memberiku 1000 gold maka aku akan mendapatkan 10.000 USD setiap satu bulan, ini bahkan melebihi gajiku selama setahun dikehidupanku yang sebelumnya.
"Apa ini tidak terlalu banyak jika diberikan untuk saya?" ia menatapku setelah mendengar pertanyaanku yang mungkin terdengar aneh baginya, aku bahkan hanya mendapatkan 5 perak setelah berkerja dikuil, ah lebih tepatnya Faellyn yang berkerja.
"Tidak, apa sudah selesai?" Tanyanya memastikan, aku menatapnya dan mengangguk.
"Ah saya belum menanda tanganinya" aku langsung menulis namaku disana, namun aku kembali terkejut dengan nama pihak pertamaku, Chael. ia memiliki nama yang sangat panjang meskipun biasanya seorang pangeran memang memiliki empat kata untuk namanya namun ia memiliki lima kata untuk nama meskipun tanpa nama kaisar.
"Michael Lazarius Maverick Ethan Hildegyan, apa kamu melamun karena namaku?" Aku menatapnya, seakan tau apa yang ku pikirkan apa yang ia katakan sangat tepat. Aku mengangguk.
"Nama yang indah" pujiku yang hanya membuatnya terdiam menatapku, aku memiringkan kepalaku.
"Ya anggap saja seperti itu, dan kedepannya sebagai tunanganku kamu harus menghadiri perjamuan para bangsawan jadi belajarlah, masalah debuntatemu biar aku yang mengurusnya bersama Marquess" aku terkejut dengan penjelasannya, padahal aku masih kagum dengan nama yang ia miliki.
"Baiklah" terimaku dan hanya menatap punggungnya yang mulai menjauh tanpa mengikutinya, aku sedikit penasaran apakah lukanya sudah mengering, mengapa ia bisa sekuat itu padahal lukanya sebesar itu?
Aku pun bangkit dari dudukku dan berjalan kearah balkon kamarku.
"Yah setidaknya aku akan dalam perlindungannya dalam 7 tahun kedepan, dengan kata lain apa aku bisa menghindari kematian Faellyn dinovel aslinya yang mati diumur 20 tahun?" Gumamku.
Aku menoleh kearah pintu karena merasa seseorang mengetuk pintu kamarku.
"Nona, bolehkah saya masuk?" Ucap seorang gadis dari balik pintuku, apa dia seorang pelayan?
"Ya" balasku, saat pintu terbuka seorang gadis berusia 18 tahun menatapku dengan ramah lalu menunduk seakan memberi hormat.
"Nama saya Ann, saya akan menjadi pelayan pribadi anda mulai hari ini nona, Mohon kerjasamanya" Ucapnya sambil tersenyum lebar.
"Mohon kerjasamanya Ann" ucapku sambil tersenyum menatapnya.
"Nona, tuan Marquess ingin bertemu anda, saya akan membantu anda bersiap" Aku mengangguk membalas penawarannya, aku tidak terbiasa dengan seseorang yang membantuku bahkan untuk urusan mandi aku tidak pernah menyentuh tubuhku sendiri, anehnya aku merasa nyaman.
"hari ini adalah hari kembalinya tuan muda dan nyonya dari kediaman Tyra, saya dengar beliau memutuskan untuk segera kembali begitu mendengar Tuan Marquess mengadopsi Nona" Jelasnya sambil menyisir rambutku, Tuan muda Arise dan Marchioness? aku tidak yakin mereka akan dengan senang hati menerimaku yang entah berasal dari mana.
"meskipun saya beru berkerja disini selama 3 tahun, saya tahu bahwa tuan muda sangat menginginkan saudara perempuan sayangnya, Nyonya dinyatakan tidak dapat hamil 2 tahun lalu" lanjutnya, sepertinya ia sangat mengagumi keluarga Arise.
"Sudah selesai , nona lihatlah betapa cantiknya anda" Ucapnya dengan sangat bangga, aku menatap patulan diriku dicermin, gaun mewah yang entah bagaimana terlihat pas dengan tubuhku, rambut yang ditata dengan sangat rapi meskipun tetap digerai, kurasa ini pertama kalinya aku mengerai rambutku, dan bola mata berwarna keemasan, aku tidak terlalu memperhatikan sebelumnya tapi mata Faellyn benar-benar indah.
"Terima kasih Ann, kalau begitu aku akan menemui tuan marquess bisa kamu menuntun jalanku" Mintaku.
"Dengan senang hati nona" balasnya sambil tersenyum dan berjalan didepanku, meskipun aku bersikap biasa saja terhadap wajah ini namun ku akui wajah Faellyn cukup cantik dan memiliki pesonanya sendiri layaknya Antagonis yang mampu bersaing dengan pemeran utama dan pada akhirnya mati juga.
Tak lama kami pun sampai diruang kerja marquess.
"Tuan Marquess, Saya membawa nona Faellyn sesuai permintaan anda" Ucap Ann setelah mengetuk pintu beberapa kali.
"Masuk" Ann pun membuka pintu untukku, setelah mendengarkan suara dari balik pintu setinggi tiga meter tersebut,
"Anda memanggil saya tuan marquess?" Ia menatapku tanpa berkedip setelah mendengarkan sapaanku, lalu tersadar dan bersikap tenang.
"Kamu mirip Efira saat masih remaja" Aku tidak tau yang dia ucapkan adalah pujian atau pernyataan, aku tersenyum, ia menatap keluar jendela lalu kembali menatapku.
"Ayo turun sepertinya mereka akan segera sampai" Ucapnya sambil berdiri dan kemudia berjalan keluar dari ruangan, aku hanya mengangguk dan mengikuti langkah kakinya.
"Oh Faellyn, Aku hampir melupakannya, Yang Mulia Putra Mahkota kembali ke istana karena harus menerima perawatan tentang lukanya dan beliau akan mengunjungimu saat sudah pulih" Jelas marquess sambil menatap ke arahku.
"Baik Tuan Marquess" Ia tersenyum dengan jawabanku, namun sepertinya ia masih sedikit kecewa karena aku tidak memanggilnya ayah, meskipun ia tersenyum aku bisa melihat sedikit rasa kecewanya.
Tak lama setelah kami sampai di depan pintu utama mansion, sebuah kereta kuda dengan puluhan kesatria pengawal berkuda tiba dihalaman mansion, Kepala pelayan membukakan pintu kereta kuda dan marquess berjalan kearah pintu seakan ingin menyambut orang didalam kereta kuda.
"Bagaimana perjalananmu Efira?" Tanyanya pada seorang wanita yang keluar dari kereta kuda.
"Ya, aku memiliki perjalanan yang baik Evan, bagaimana dengan sesuatu yang kamu janjikan?" Marquess terkekeh dengan ucapan wanita itu lalu menatapku, aku hanya memiringkan kepalaku karena tidak tau ekspresi apa yang harus kubuat.
"Ya dia mirip dengan mu saat aku pertama kali bertemu denganmu" ucap marquess yang membuat wanita dengan rambut silver tersebut menatapku lalu berjalan kearahku dengan raut wajah yang sendu.
Ia memelukku sangat erat tanpa mengucapkan apapun.
Aku mengalihkan pandanganku pada Marquess, yang entah sejak kapan berdiri dengan seorang pria yang seumuranku, dia putranya bukan? dengan kata lain, orang yang memelukku adalah Marchioness?
"Evan, benar kamu snagat mirip denganku saat masih muda" Ia mencium keningku setelah mengucapkan hal tersebut, aku tidak bisa berkata-kata karena ini terlalu rumit untukku pahami.
"Akhirnya aku menemukanmu"
"Yang mulia putra mahkota!" Teriak seorang kesatria begitu melihat Michael berjalan dengan wajah tertunduk dan seorang wanita ditangannya. "Panggil Callisto Andreash!" Perintahnya. mendengar hal tersebut Ruth, langsung mengangguk dan melaksanakan perintah sang tuan tanpa pentanyaan lebih lanjut. "Semuanya keluar!" perintah Michael bigut memasukki kamarnya. ia meletakkan Faellyn di kasur dengan hati-hati. "Akting anda cukup bagus Chael" Wajah kaku Michael melunak begitu mendengar suara Faellyn."Apa itu pujian?" Tanya Michael memastikan, Faellyn mengangguk pelan sambil tersenyum."Ellyn! " Faellyn menatap ke arah pintu. "Oh halo kak Call" Callisto dan Ruth yang semula berlari dengan sekuat tenaga kini mematung tidak percaya melihat Faellyn yang baik-baik saja tanpa luka sedikitpun. "Apa-apaan ini? " tanya Callisto yang tidak memahami situasi."Emm... sebuah permainan peran" ujar faellyn sambil tersenyum ke arah sang kakak yang dalam kondisi berantakan."Hahaha... " Tawa Callisto
"Ronald" bisik Faellyn tepat didepan Liontin yang dipegangnya didepan mulutnya, sekilas liontin tersebut terlihat sama dengan liontin yang diberikan Call padanya namun ada perbedaan diantara mereka. Liontin yang Call berikan kala itu mengandung kekuatan suci dan kini liontin itu kembali pada pemiliknya untuk membantu Call menekan kutukan Cranos sedang kan liontin ini mengandung kekuatan sihir yang memungkinkan penggunanya untuk memanggil siapa saja yang barada dikediaman Andreash yang sengaja dibuat Asrahan untuk melindungi Faellyn. "Senang bertemu anda kakak" Sapannya dengan sopan, Ronald yang sempat mengubah warna rambutnya kini kembali dengan rambut merah muda yang senada dengan warna bola matanya setelah mendapatkan ijin dari Faellyn. "Ronald, kenalkan beliau adalah putra mahkota Michael, dan Chael kenalkan ini adalah Ronald" Chael menatap tajam anak kecil didepannya, rasanya aneh menatap seorang anak berusia 15 tahun yang lebih dekat dengan Faellyn
"Yang mulia putra mahkota, Nona saintes meminta untuk menghadap anda, beliau menunggu anda diruang tamu" Michael sedikit tersentak, pasalnya ia tidak pernah mengundang sang saintes ke pesta apalagi keruang pribadinya."Apa kamu gila? Faellyn sudah menungguku kenapa kamu membiarkannya masuk seenaknya" Omel Michael pada Ruth, padahal Ruth sejak awal berada disamping Michael yang dapat dikatakan bahwa Ruth juga tidak mengetahui sejak kapan sang saintes berada diruang tamu. "Beliau mengatakan bahwa ini sangat penting berkaitan dengan Yang mulia putri mahkota" Michael menatap tajam sang penjaga yang mengatakan hal tersebut padanya, lalu menatap Ruth secara bergantian. Ruth mengangkat kedua pundaknya membuat, Michael sangat ingin menebas pundak tersebut."Ini pemaksaan" Keluh Michael, lalu berjalan keruang tamunya. "Saya menyapa yang mulia putra mahkota, semoga berkat Lorelia menyertai anda" Michael duduk tepat didepan sang saintes.
"Benar" Suasana menjadi hening, aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan fakta semudah ini."Kenapa?" Ia hanya terdiam tanpa bereaksi apapun. "Ellyn apa kamu tau, aku tidak bisa merasakan perasaan manusia, meskipun ayah mengajariku sekalipun tidak ada yang berubah sama sekali, karena ayah... ", "Ayah tidak bisa merasakan perasaan manusia karena kutukan" potongku. "Ah, kamu sudah tau ya?" Benar itu yang tertulis dalam buku yang tak berjudul itu."Ellyn, mari temui ayah sekali lagi" Aku menatapnya tanpa bereaksi apapun. "Apa ayah menyegel ingatan saya seperti ayah menyegel kekuatan sihir Call?" ia mengeleng kecil. "Ayah menyegel ingatan semua orang" apa dia gila, menyegel ingatan semua orang apa dia dewa? "Sebenarnya ayah tidak perlu menyegel ingatan semua orang, karena saat kamu mengingat seluruh potongan ingatanmu ingatan semua orang tentang kehidupan yang berulang akan otomatis tersegel, namun ayah tidak ingin k
"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"~"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"~"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"Michael meneguk Sampanye ditangannya dalam sekali tegukan, suara Faellyn terus terngiang-ngiang dipikirannya sampai rasanya seperti orang gila yang langsung tersenyum kala mengingat satu kalimat itu. Namun ia cukup kesal karena kakak beradik Andreash itu kini tengah menjadi pusat perhatian karena melakukan dansa kedua bersamaan, meskipun dansa pertama Faellyn tetap milik Michael namun ia merasa tidak terima karena Sibling Andreash lebih menarik perhatian bangsawan daripada Putra mahkota dan tunangannya. "Kapan lagunya berhenti?!" Ruth menatap sang putra mahkota yang terlihat sangat siap untuk membunuh seseorang yang telah mencuri tunangannya."Yang mulia ini belum sampai satu menit sejak putri berdansa dengan Tuan muda Andreash" Jelas Ruth berdasarkan fakta secara real time.
"itu terjadi sekitar 16 tahun yang lalu ..." tundukku, aku tidak berani menatap mata emas Faellyn secara langsung. Aku tersesat saat mengikuti Duke ronan yang tengah berburu, Michel yang sakit-sakitan tidak pernah menghadiri perburuan sebagai gantinya aku yang menghadiri setiap undangan perjamuan maupun perburuan yang mengundang Michel. Saat itu hari semakin malam, aku yang berusia 4 tahun sangat takut berada ditempat yang sangat asing bagiku, aku yang ketakutan menangis berharap ada seseorang yang mendengar tangisanku dan menemukanku. Namun yang datang bukanlah seseorang yang ingin menjemputku melainkan binatang buas yang siap memangsaku. Aku berlari sambil terus berteriak meminta tolong, cukup lama aku berlari, sampai pada akhirnya aku tiba diujung jurang. Aku terpojok dan ibumu menyelamatkan" aku menjeda ceritaku. "ibumu menitipkan bayi kecil berusia 1 tahun padaku, beliau juga memberi perlindungan kekuatan suci dan menu