Share

Bukan Anak Kandung

Lamat-lamat terdengar suara Sang Muadzin mengumandangkan azan subuh. Alhamdulillah ternyata Allah masih memberiku kesempatan untuk menatap indahnya pagi hari, memberiku waktu memperbaiki diri sebelum malaikat Israil benar-benar diutus untuk mencabut nyawaku.

Lekas menyibak selimut, turun dari tempat tidur dan segera melaksanakan ibadah wajib dua rakaat.

Siang harinya, aku menyempatkan diri untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari yang tidak ada di toko, sekaligus ingin membeli buku tentang pelajaran Islam untuk aku bawa nanti selama aku mendekam dalam sel tahanan.

Seorang laki-laki bertubuh tinggi besar tengah berdiri sambil membaca buku dengan mimik begitu serius, sampai-sampai tidak menyadari kehadiranku di sebelahnya.

Alisku bertaut ketika dia malah tengah membaca buku yang sedang aku cari, bahkan di tangannya sudah ada beberapa buku sejarah Islam lainnya yang sepertinya hendak dia beli.

“Kamu ngapain di tempat seperti ini, Di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status