Share

Cemburu

Aku menghela napas dalam-dalam kemudian membuangnya secara perlahan. Sebenarnya aku sudah merasa kurang nyaman tinggal di rumah Dokter Ibrahim. Selain tidak mau terus merepotkan, aku juga merasa ada sesuatu yang dia sembunyikan di balik sikap baik serta perhatiannya kepadaku. Aku merasa sepertinya dia memiliki perasaan lebih, dan aku takut menjadi terlalu banyak berhutang budi kepadanya hingga akhirnya mau tidak mau harus menerima pinangan darinya juga menjadi ibu sambung untuk anak-anaknya.

Astagfirullah ....

Kenapa pikiranku malah jadi ngelantur seperti ini?

“Tuh, ‘kan, melamun lagi?” protes Dilan.

“Ayo kita pulang. Atau, mau aku anter ke rumah orang tua kamu?”

Aku terenyak sesaat. Tidak mungkin juga aku pulang ke rumah Ayah, karena aku masih trauma dengan tempat itu. Semuanya kini benar-benar menjadi dilema untukku. Ingin meminta dicarikan kontrakan, aku takut tambah merepotkan Dilan, karena aku tidak memiliki uang sama seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status