Share

Dua Belas

POV ANDIN

[Din, maaf lowongan kerja yang kamu tanyakan kemarin dengan sangat terpaksa harus saya batalkan ya, Din karena ada alasan yang tidak bisa saya beritahukan padamu. Maafkan saya. Saya sangat menyesal telah mengecewakan kamu, tapi saya nggak punya pilihan lain. Maaf saya nggak bisa bantu kamu soal pekerjaan itu,] sahut Pak Mar, panggilan Pak Maruto, mantan atasan tempat aku bekerja selama sepuluh tahun lamanya itu sebelum akhirnya aku menikah dan memutuskan berhenti dari pekerjaan tersebut demi bisa merawat ibunda Mas Heru, suamiku.

Mendengar pemberitahuan itu, lututku rasanya lemas seketika.

Hanya pekerjaan ini harapanku satu-satunya setelah diusir (dan memang menjadi pilihanku) dari rumah suamiku.

Aku belum punya tujuan lain saat ini.

Setelah resign dari pekerjaan beberapa tahun lalu, aktivitasku sehari-hari memang hanya di rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lama2 ibu lu bakalan koit diksh obat tdr terus goblok. Ntar br dh mewek2
goodnovel comment avatar
Mur syidah Syidah
aiii pasti di kasi oabat tidur
goodnovel comment avatar
Suryani Zharif
jangan dikasih obat tidur Hadi anteng deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status