Share

Bab 210

Author: Celine
Berita tentang makalahku yang diterbitkan di jurnal saraf terkemuka di dalam negeri muncul di trending topic satu jam kemudian.

Bahkan guru pembimbingku, Profesor Haris juga dikorek oleh para warganet.

Profesor tua bidang bedah saraf dan anestesi yang terkenal di dalam dan luar negeri ini tiba-tiba menjadi pusat perhatian orang-orang.

Dia sudah menjadi dokter selama puluhan tahun, muridnya juga tersebar di seluruh dunia. Namun, dokter tua ini sangat jarang muncul di depan publik. Terkadang, hanya bisa bertemu dengannya di seminar internasional yang sangat penting. Setelah orang-orang tahu kalau aku juga muridnya, nilaiku di mata mereka pun meningkat.

Profesor Haris adalah sebuah ikon, sangat berwibawa. Meski hanya sebagai pembimbing di makalahku, sudah cukup untuk menghadapi orang-orang yang cerewet itu.

Lihat saja, opini publik di Twitter berubah lagi.

[Pantas saja Dokter Raisa berani melawan perusahaan logistik sendirian, ternyata dia muridnya Profesor Haris.]

[Kelihatannya Dokter Ra
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 350

    Nyonya Larasati merasa sangat marah. "Kalau bukan kamu yang menggigitnya, siapa lagi yang menggigitnya? Bagaimana mungkin ada orang lain yang bisa menggigit leher Ardi selain kamu?""Itu benar-benar bukan aku." Suaraku terdengar masam, kepahitan yang makin kuat pun menyebar dari lubuk hatiku. Tenggorokanku terasa sangat sakit sampai aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Aku hanya bisa menjelaskan dengan nada datar dan suara yang lemah, "Dia tidak pulang tadi malam.""Bukan, Raisa, bukankah kamu minum banyak semalam? Kamu itu tidak tahan minum banyak, jangan-jangan kamu sudah minum sampai mabuk dan tak sadarkan diri. Bagaimana mungkin Ardi tidak pulang tadi malam, apakah mungkin kamu yang sudah lupa semua kejadian tadi malam?" Nyonya Larasati menjadi makin cemas dan terus menarik lengan bajuku, nadanya terdengar sedang mendesakku.Karena terlalu cemas, dia bahkan tidak menyadari kalau dia telah mencubit daging di lenganku. Meskipun disebut daging, sebenarnya itu hanya lapisan kulit yang ti

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 349

    Hanya saja sekarang Ardi berani mengungkapkannya secara langsung.Mungkin Ardi sudah berpikir untuk mempublikasikan hubungannya dengan Zelda, jadi dia membiarkan orang-orang melihat bekas gigitan di lehernya.Dia sengaja membiarkan orang-orang melihatnya, untuk menunjukkan betapa dia dan pujaan hatinya saling menyayangi. Bekas gigitan di tubuhnya itu adalah tanda bukti cinta mereka."Ah, ini …." Zelda berdiri paling dekat dengan Ardi, dia yang pertama bereaksi. Dia mengerutkan kening dan berteriak kaget.Nyonya Larasati juga melihatnya. Awalnya dia terkejut dan juga merasa sedikit senang, lalu dia segera menatapku."Ini hal yang wajar, kenapa aku harus menutupinya?" Ardi sedikit mengernyit, jari-jarinya yang ramping mencengkeram pada kerah bajunya. Mata gelapnya melirik sekilas ke wajahku, tetapi ekspresinya begitu tenang dan kalem.Hal yang wajar dan tidak perlu ditutup-tutupi.Aku sudah menebaknya dengan benar. Ardi melakukannya dengan sengaja. Dia sengaja membiarkan semua orang meli

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 348

    Penjelasan Ardi tak hanya gagal meredakan amarah Rian, tetapi bagaikan sudah menyiram minyak ke dalam api."Jangan coba-coba mempermainkanku! Apa maksudmu melakukan ini demi kebaikanku sendiri? Kamu tak bisa menerima aku dan sengaja mencari alasan untuk mengusirku!" Rian mendengkus berat, pipinya memerah karena marah.Rian memelototi Ardi dengan tajam, tetapi makin marah dirinya, makin angkuh Ardi terlihat.Aku bingung ketika melihatnya.Kenapa Ardi sengaja mengusir Rian tadi malam? Dia juga sampai membuat Rian terkurung di rumah dan tidak bisa keluar semalaman.Aku tidak bisa memikirkan jawaban untuk pertanyaan ini, aku juga tidak sempat mendapatkan jawaban dari Ardi, karena Nyonya Larasati lekas berbicara pada saat ini, "Ternyata semua ini hanya kesalahpahaman. Raisa tidak bersama Rian tadi malam, 'kan? Rian sudah bilang barusan, dia tidak bisa keluar lagi setelah dipanggil pulang oleh keluarganya tadi malam."Nyonya Larasati mengamati wajah Ardi dengan saksama dan sengaja menekankan

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 347

    Ardi benar-benar memercayai kata-kata Zelda dan mengira aku sudah berpacaran dengan Rian.Tatapan ragu Nyonya Larasati juga jatuh ke wajahku, dia tampak cemas dan gelisah.Aku tahu apa yang ingin dia tanyakan, tetapi dia tidak bisa bertanya di depan Ardi sekarang. Dia hanya bisa menggunakan matanya untuk bertanya, dengan siapa aku bersama tadi malam.Sebenarnya, aku tidak bersama siapa pun tadi malam.Aku hanya seorang diri tadi malam.Usai mendengar ini, paman yang berada di tempat tidur merasa sangat gembira. Dia tersenyum. "Rian dan Raisa ….""Ardi, masih berani kamu menanyakan ini?" Rian pun berbicara saat ini.Wajahnya yang biasanya lembut kini tampak tegas. Mata hitamnya menatap Ardi dengan ekspresi marah dan tidak puas. "Kalau bukan karena kamu sengaja membocorkan kejadian semalam pada ibuku, bagaimana mungkin aku bisa tertangkap dan dibawa pulang di tengah jalan? Kamu jelas tahu aku terjebak di rumah sepanjang malam, tapi kamu masih sengaja menanyakan ini. Apakah kamu puas meny

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 346

    Saat Ardi menoleh, tanpa sadar aku menarik lengan bajuku.Wajahnya muram, tatapan matanya dingin, seolah-olah aku telah melakukan sesuatu yang mengecewakannya, hal itu membuatku gelisah.Rian tidak bermaksud menarikku. Kami berjalan sangat cepat tadi, sampai-sampai aku hampir tersandung tangga. Dia hanya membantuku.Kami semua ingin tahu bagaimana keadaan paman, jadi aku tidak menyadari kalau Rian masih menopangku saat ini.Aku bahkan tidak berani menatap mata Ardi. Aku hanya bisa mencoba mengalihkan pembicaraan, tetapi suaraku terdengar datar dan canggung. "Kenapa Dokter Ardi dan Dokter Zelda ada di sini?""Oh, Kak Raisa dan Dokter Rian juga ada di sini?" Suara manis Zelda terdengar sangat gembira. "Begini, Kak Ardi tidak masuk rumah sakit selama dua hari ini. Hari ini, dia membawaku untuk memeriksa pemulihan pascaoperasi Paman. Dia bilang, kasus Paman itu hal yang sangat umum dan dia ingin aku belajar dari kasus ini.""Benar, Raisa, Ardi … Dokter Ardi sangat peduli dengan pamanmu, di

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 345

    Tadi malam, aku mencubit wajah yang mirip Ardi, lalu menangis dan berkata kalau aku tidak menginginkannya lagi. Kemudian, aku seperti dipeluk oleh seseorang, lalu dibawa ke kamar mandi.Sambil menatap wajah itu, aku menangis tersedu-sedu. Emosiku sempat tak terkendali, karena wajah itu terlalu mirip dengan Ardi.Dalam ingatanku, pria itu selalu memelukku dengan erat, lalu membantuku mandi dan dengan lembut memanggilku "Raisa".Itu mimpi atau kenyataan?Aku menundukkan kepala dan masih bisa mencium aroma tubuhku. Bahkan rambutku yang terurai pun sudah tercuci bersih, seolah-olah seseorang benar-benar sudah membantuku mandi tadi malam.Namun, ini Armand, hanya aku dan Ardi yang tinggal di sini. Kalau ada seseorang menggendongku ke kamar mandi untuk membantuku mandi, orang itu pastilah suamiku, yaitu Ardi.Akan tetapi, bagaimana mungkin orang itu adalah Ardi?Tidak mungkin dia.Kelembutan Ardi itu bukan milikku. Dia tidak akan memanggilku "Raisa" dengan lembut. Tidak, dia pernah bersikap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status