Share

Bab 730

Author: Celine
Ardi benar-benar sudah sadar.

Ketika melihatnya, hatiku yang tadi terus merasa tegang akhirnya kembali tenang. Aku bergegas menghampirinya tanpa terkendali, segera memeriksa kondisinya. "Apakah lukanya sakit? Apa ada yang terasa tidak nyaman? Biarkan aku melihat lukanya ...."

"Tidak apa-apa, Sayang. Aku tidak merasa sakit. Lihat, bukankah di sini ada penahan sakit? Lagi pula, aku adalah seorang pria, luka kecil seperti ini tidak ada apa-apanya." Ardi malah menarik tanganku, lalu tersenyum untuk menenangkanku.

Saat aku melihat bibirnya yang masih pucat, hidungku terasa panas. Air mataku mengalir keluar tanpa terkendali.

Pembohong, bagaimana mungkin tidak sakit? Pisau Suna terlihat kecil, tetapi sangat tajam. Lagi pula, saat itu Suna berlari untuk menusuk, jadi tusukannya sangat dalam.

Ardi sengaja berpura-pura santai agar tidak membuatku khawatir atau merasa bersalah.

"Hei, kenapa matamu memerah? Apa kamu sudah berubah menjadi kelinci putih kecil? Bahkan ada manik-manik emas yang keluar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 731

    Begitu ibu mertuaku mengatakan ini, aku langsung mengerti. Yang dimaksudnya adalah status WhatsApp Ardi yang baru saja diunggah.Unggahan status WhatsApp yang mengumumkan bahwa aku adalah istrinya.Kata-kata ibu mertuaku ini adalah hal yang serius. Aku terburu-buru datang ke sini bukan hanya untuk memeriksa kondisi Ardi, tetapi juga ada tujuan penting lainnya, yaitu ingin Ardi menghapus unggahan di status WhatsApp itu."Kamu tidak perlu memberiku waktu. Aku tidak akan menghapus unggahan di status WhatsApp itu." Kali ini Ardi kembali menjawab dengan sangat cepat.Nada suaranya tenang, tetapi ada ketegasan dalam ketenangannya itu.Aku tertegun.Wajah ibu mertuaku menjadi pucat. "Ardi, kamu harus memikirkannya baik-baik. Apa kamu benar-benar ingin mengorbankan masa depanmu sendiri, bersikeras tetap bersama dengan wanita ini? Kalian sebentar lagi akan bercerai, selesaikan saja perceraian ini dengan damai. Apa lagi yang ingin kamu ributkan? Kalau kamu melakukan ini, bagaimana aku bisa menga

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 730

    Ardi benar-benar sudah sadar.Ketika melihatnya, hatiku yang tadi terus merasa tegang akhirnya kembali tenang. Aku bergegas menghampirinya tanpa terkendali, segera memeriksa kondisinya. "Apakah lukanya sakit? Apa ada yang terasa tidak nyaman? Biarkan aku melihat lukanya ....""Tidak apa-apa, Sayang. Aku tidak merasa sakit. Lihat, bukankah di sini ada penahan sakit? Lagi pula, aku adalah seorang pria, luka kecil seperti ini tidak ada apa-apanya." Ardi malah menarik tanganku, lalu tersenyum untuk menenangkanku.Saat aku melihat bibirnya yang masih pucat, hidungku terasa panas. Air mataku mengalir keluar tanpa terkendali.Pembohong, bagaimana mungkin tidak sakit? Pisau Suna terlihat kecil, tetapi sangat tajam. Lagi pula, saat itu Suna berlari untuk menusuk, jadi tusukannya sangat dalam.Ardi sengaja berpura-pura santai agar tidak membuatku khawatir atau merasa bersalah."Hei, kenapa matamu memerah? Apa kamu sudah berubah menjadi kelinci putih kecil? Bahkan ada manik-manik emas yang keluar

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 729

    Ujung jariku juga mulai bergetar tidak terkendali. Aku membuka status WhatsApp itu dengan gemetaran. Di layar, foto itu tiba-tiba membesar, tetapi detak jantungku pada saat ini seakan berhenti. Kepalaku kosong, penuh ketidakpercayaan.Aku hanya perlu satu pandangan untuk mengenali foto ini.Itu aku.Itu fotoku.Di foto itu aku tampak tenggelam dalam selimut. Separuh pipiku terlihat di luar, sementara separuh pipi lainnya tersembunyi di lengan yang kokoh. Aku tampak sedang tidur nyenyak dengan memejamkan mata. Di sudut bibirku masih tersungging senyum simpul, seperti sedang bermimpi indah.Sepertinya aku memang sedang bermimpi indah saat itu.Karena foto ini diambil pada tahun pertama pernikahanku dan Ardi. Di dalam foto, telingaku masih mengenakan anting mutiara yang Ardi berikan pada saat itu. Anting besar itu tampak sangat cantik.Sepasang anting ini hanya aku pakai saat hubungan kami masih mesra. Setelah Ardi bersikap dingin padaku, aku melepas anting ini, lalu mengembalikannya ke k

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 728

    Operasi darurat Ardi memang dilakukan di Mogowa, tetapi Mogowa terlalu besar. Rekan-rekan kerja biasanya sangat sibuk.Jadi, berita Ardi terluka baru menyebar sore harinya. Steven baru mengetahuinya pada saat itu.Nada suara pria itu penuh kegelisahan, sepertinya sangat mengkhawatirkanku.Aku menenangkannya, "Aku baru selesai membuat keterangan di kantor polisi. Sekarang aku sedang dalam perjalanan kembali ke rumah sakit. Malam ini aku ada tugas jaga, aku akan menceritakan semuanya dengan lebih detail kalau kita bertemu. Tenang saja, aku tidak apa-apa. Semuanya baik-baik saja.""Baguslah, baguslah kalau kamu baik-baik saja." Steven menghela napas lega di ujung lain telepon, lalu segera menjelaskan, "Maafkan aku, Raisa. Akhir-akhir ini aku terlalu sibuk merawat Lia sampai mengabaikanmu. Kalau tidak, kamu juga tidak akan mengalami hal seperti ini."Steven malah menyalahkan dirinya sendiri.Ketika mendengarnya, aku tidak bisa menahan tawaku. "Dokter Steven, jangan berkata begitu. Aku send

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 727

    Aku melihat pintu ruang perawatan yang masih tertutup rapat, lalu bangkit berdiri. "Baiklah, aku akan segera ke sana."Bagiku, kantor polisi sudah tidak asing lagi. Yang menangani kasus ini adalah Pak Sandy.Dia menanyakan seluruh prosesnya secara detail, lalu memberitahuku, "Saat kami memeriksa TKP, kami menemukan hal lain. Bakpao yang diletakkan di meja kopimu baunya aneh. Lab forensik baru memberikan kesimpulan kalau di dalamnya ada kalium sianida."Kalium sianida?Aku langsung mendongak menatap Pak Sandy, jantungku hampir melompat keluar dari tenggorokan.Aku adalah lulusan kedokteran, jadi aku tentu mengetahui bahwa kalium sianida adalah racun yang mematikan. Hanya dengan mengonsumsi sedikit saja, nyawa bisa langsung menghilang.Namun, bakpao itu diantarkan oleh Nyonya Lina.Aku menaruhnya di luar pintu sepanjang malam, baru membawanya masuk pada tengah malam. Pada saat itu, aku hanya merasa bahwa bakpao itu berbau tidak sedap, jadi aku menaruhnya di samping, sama sekali tidak men

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 726

    Kepedulian di wajah Nyonya Lina seakan membeku. Sepasang matanya yang mengandung kekhawatiran juga perlahan memancarkan keterkejutan."Raisa, apa yang kamu katakan? Ibu tidak mengerti." Nyonya Lina terdiam cukup lama sebelum akhirnya bertanya dengan bingung.Aku kembali melirik tas yang dibawanya sambil tersenyum. "Bukan apa-apa. Kalau kamu tidak mengerti, lupakan saja."Akting Nyonya Lina benar-benar bagus. Dia bertingkah seolah tidak mengerti apa yang aku bicarakan. Aktingnya sangat realistis.Jika aku tidak mengetahui semua kebenarannya dari Ardi, jika aku tidak memastikan keegoisan, sikap tidak peduli, serta sikap kejam keluarga ini, aku pasti akan tertipu oleh aktingnya.Sindiranku sudah begitu jelas, hampir terang-terangan, tetapi dia masih berpura-pura bingung. "Raisa, apa kamu salah paham pada Ibu? Bagaimana bisa Ibu memanfaatkanmu?" tanya Nyonya Lina.Salah paham?Aku sudah tidak ingin berbicara lagi, langsung melangkah pergi. "Baiklah, anggap saja ini salah paham. Cepat pulan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status