Share

Bab 806

Author: Celine
"Ayah akan segera sadar!" Di belakangku, Rena berteriak terlebih dahulu. Dia bergegas ke depan untuk memeriksa kondisi Hasan dengan gembira.

Aku terdorong ke samping oleh Rena yang tampak sangat bersemangat.

Untungnya Ardi ada tepat di belakangku. Lengan panjangnya terulur untuk memeluk pinggangku, jadi aku tidak sampai terjatuh oleh dorongan itu.

Suara monitor jantung terus berdetak, sementara teriakan Rena menjadi makin keras, "Ayah, cepat buka matamu dan lihatlah aku! Ini aku, anakmu!"

Manajer Frandy segera bergegas masuk bersama para tenaga medis dari rumah sakit. Aku dan Ardi mundur keluar dari ruang perawatan, menunggu hasil akhirnya.

Rena terlihat sangat bersemangat, mondar-mandir di depan pintu ruang perawatan.

Jesslyn menemani di samping Rena, tampak lebih mengkhawatirkan kondisi Rena. "Rena, kamu jangan khawatir. Paman adalah orang yang memiliki keberuntungan besar. Tidak akan terjadi apa-apa. Dia pasti bisa bangun dengan selamat."

"Ayah harus tetap aman. Tolong berkati agar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 837

    Tas.Tas itu lagi.Begitu pandanganku tertuju pada tas Hermes kulit langka edisi terbatas itu, emosi yang tadinya sudah aku tekan kuat-kuat kembali bergejolak tak terkendali."Tidak perlu diambil, aku tidak akan memakannya." Aku bahkan tidak ingin melihat tas itu lagi.Ketika melihat tas itu, aku jadi teringat bagaimana Nyonya Lina menipuku, memanfaatkanku, juga memerasku.Ini terlalu menyakitkan bagiku.Aku tidak ingin melihat tas itu, juga tidak ingin melihat Nyonya Lina.Namun, sayangnya Nyonya Lina malah mendekat sambil berkata, "Tidak bisa begitu. Raisa, kamu harus makan. Kamu tidak makan tidak apa-apa, tapi kamu tidak boleh tidak memberi makan anakmu!"Nyonya Lina mulai mengupas telur sambil berbicara, lalu mengarahkannya ke mulutku. "Raisa, kamu harus patuh. Makanlah satu gigit. Satu gigit saja.""Sudah aku bilang aku tidak mau makan!" Aku benar-benar tidak bisa menahannya lagi, langsung menepis telur dari tangan Nyonya Lina.Telur pecah menjadi dua bagian. Kuning telur berwarna

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 836

    Pernikahanku dengan Ardi digelar di Hotel Darstan Nowa.Aku pernah mengatakan bahwa pernikahan ini terlalu mewah, tidak perlu membuat yang semeriah ini. Namun, ibu mertuaku berkata bahwa Keluarga Wijaya jarang sekali mengadakan perayaan bahagia. Terlebih lagi, ini adalah pesta pernikahanku dengan Ardi. Dia sangat menghargainya, jadi sudah sepantasnya digelar dengan megah.Para tamu berdatangan memenuhi tempat.Aku berada di ruang ganti, sementara penata rias dan penata gaya mengurus segalanya untukku.Ketika gaun pengantin melekat di tubuh, aku merasa sedikit linglung saat menatap diriku sendiri di cermin.Meskipun aku sudah mencoba gaun pengantin ini sebelumnya, tampilannya hari ini terasa berbeda dengan hari itu.Auranya berbeda."Pantas saja orang mengatakan kalau pengantin wanita adalah gadis tercantik di dunia pada hari pernikahan. Kak Raisa, hari ini kamu cantik sekali. Wajahmu berseri seperti bidadari yang turun dari surga!" Devi berjalan dari belakang, membuka lebar matanya den

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 835

    Namun, aku tetap merasa tidak senang. Jadi, aku membuka satu lolipop untuk menghibur diriku. Aku berdiri di tengah kerumunan sambil bertepuk tangan untuk Ardi, melihatnya menerima piala dari Profesor Haris.Tadinya aku mengira bahwa ini adalah kenangan milikku sendiri. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Ardi. Ini bukan karena wajahnya, melainkan karena kemampuannya yang luar biasa.Hanya saja, aku tidak menyangka bahwa Ardi ternyata juga mengingat ini. Waktu itu dia juga memperhatikanku, bahkan mengingat detail kecil saat aku makan permen.Pria ini bahkan mengatakan bahwa penampilanku saat makan permen seperti tupai kecil."Kamu … kamu waktu itu mengingatku?" Setelah tertegun cukup lama, aku akhirnya bertanya dengan suara pelan.Ardi tersenyum sambil mengangguk. "Kamu begitu luar biasa dan begitu imut, sangat sulit bagiku untuk tidak mengingatmu. Lagi pula, tupai kecil yang makan permen dengan wajah acuh tak acuh memang sangat langka. Aku langsung tertarik pada pandangan per

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 834

    Ardi mengejarku, memegang pergelangan tanganku, lalu berkata, "Raisa, jangan bertindak impulsif.""Aku tidak bertindak impulsif, aku sangat rasional!" Sebenarnya aku tidak rasional, karena suaraku bergetar pada saat ini.Aku juga bertindak impulsif. Aku ingin kembali ke rumah sakit untuk menemui Nyonya Lina, lalu menanyakan alasannya padanya.Kenapa dia memperlakukanku seperti ini?Padahal dia mengetahui bahwa aku memiliki hal yang sangat penting untuk ditanyakan pada Hasan. Padahal dia mengetahui alasan aku mencari Rena. Namun, dia tetap bersikeras menentangku.Ketika aku dan Ardi meninggalkan rumah sakit, dia tidak lupa mengingatkanku untuk berhati-hati karena di aku sedang mengandung.Pada saat itu, hatiku masih bergetar, merasa tersentuh oleh perhatiannya.Namun, saat ini semua getaran sudah berubah menjadi lelucon. Aku benar-benar merasa semua ini menggelikan.Nyonya Lina biasanya terlihat santai, sering bertengkar dengan orang lain. Aku selama ini mengira dia adalah orang yang pa

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 833

    Namun, sebelum kata-kata Jesslyn selesai, Ardi yang ada di sampingku sudah mengerutkan kening sambil terbatuk ringan.Ardi bahkan tidak berbicara sepatah kata pun, tetapi Jesslyn langsung mengubah nada bicaranya. Jesslyn bahkan berinisiatif menjawab pertanyaanku sebelumnya, "Aku tidak tahu siapa yang meneleponnya, tapi aku melihat dia menjawab telepon. Setelah itu dia langsung membawa barang-barangnya pergi ke bandara. Sekarang ponselnya mati, aku juga sama sekali tidak bisa menghubunginya."Jawaban ini adalah jawaban yang tidak berguna.Jesslyn hanya melihat Rena menerima telepon, tetapi tidak tahu siapa yang menelepon.Namun, jawaban ini juga tidak sepenuhnya tidak berguna. Karena aku bisa dengan cepat menangkap satu informasi kunci darinya. "Rena pergi dari sini sebelum kami datang, jadi telepon yang dia terima juga datang belum lama ini, 'kan?""Ya. Dia langsung pergi setelah menerima telepon," jawab Jesslyn dengan jujur.Aku langsung memiliki dugaan di dalam hatiku.Rena saat ini

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 832

    Ekspresi Ardi tetap seperti biasa, tampak lembut dan sopan. "Kenapa? Apa Ibu ingin membantu Rena menyembunyikan kebenarannya?"Sepertinya Ardi juga memahami bahwa Nyonya Lina sengaja menyembunyikan kebenaran.Namun, Ardi tidak secara langsung membongkarnya, melainkan menggunakan cara yang lembut untuk memaksa Nyonya Lina menyetujui.Ekspresi Nyonya Lina menjadi makin serius. Aku bisa merasakan bahwa dia sedang mengalami pergulatan batin yang sangat hebat. Di dahinya kembali muncul butir-butir keringat halus. Bibirnya terbuka dan tertutup berulang kali sebelum akhirnya dia mengangguk. "Baiklah, kalau begitu kalian pergilah. Tanyakan dengan jelas padanya. Aku juga ingin tahu apa yang anak nakal itu katakan pada Hasan, sampai membuat Hasan menjadi seperti ini."Aku hampir bergerak dalam sekejap, langsung menarik Ardi berlari keluar. "Ayo kita cepat pergi."Aku sudah tidak sabar. Aku ingin sekali bertemu dengan Rena, ingin mengetahui jawabannya."Raisa, pelan-pelan saja. Kamu sedang mengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status