Share

Bab 18. Elma Kritis 

“Vita …! Ini kamu, Sayang? Dan itu adek Tampan?” Arfan sontak berdiri, lalu berjalan menyongsong sang keponakan. Tubuh mungil Vita tenggelam di dalam pelukannya.

“Iya, Paman. Ini Vita. Itu adek Tampan. Paman di sini? Bibik juga?” Wajah cantik Vita terlihat semringah menoleh ke arah Rosa.

Sudah sangat lama dia merindukan keluarga dari pihak ibunya. Setiap dia utarakan keingiannya, sang nenek tak pernah meluluskan. Kali ini, tanpa dia duga-duga mereka bisa bertemu juga. Meskipun wajah sang Bibik tak pernah sedap untuk dia pandang, namun tertutupi dengan limpahan kasih sayang dan perhatian dari sang paman.

“Vita mau salim sama Bibik dulu, Paman!” pintanya seraya meloloskan diri dari pelukan Arfan.

“Iya, Sayang!” Arfan melepas pelukan, lalu menyambut Tampan yang berada di dalam gendongan Alva. Sementara Vita menyalam dan mencium punggung tangan Rosa.

“Bibik! Bibik juga mau ketemu Mama Vita, kan? Mama Vita di dalam, kan? Dokter obatin Mama Vita, kan, Bik?” tanyanya memastikan kalimat yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status