Share

Bab 17.Vita dan Tmpan Ke Rumah Sakit

“Om, jangan culik kita, ya, Om! Kita mau pulang! Mau sama nenek aja, Om!” Kembali suara Vita memelas. Itu membuyarkan semua kekacauan di dalam benak Alva.

“Diam dulu! Jangan berisik, ok! Biar Om mikir, dulu! Tuh, suruh adek kamu diam!” perintah Alva berusaha tetap lembut agar tak menakuti kedua bocah itu.

Ponsel pria itu tiba-tiba berdering. Pria itu melirik ke arah layar. Nomor Riris tak henti memanggil.

“Ya,” sahut Alva dengan enggan. Ada benci yang mulai tumbuh di sanubarinya.

“Mana anak-anak itu, Bang? Kok belum sampai di terminal! Ini udah malam banget!! Sebentar lagi Bus terakhir malam ini akan berangkat! Aku harus nunggu besok pagi lagi, kalau ini aku telat, Bang!” cerocos Riris sangat tidak sabar.

“Dalam perjalanan! Sabar!” jawab Alva singkat. Dia langsung menon-aktifkan ponselnya. Pria itu kini fokus kepada Vita dan Tampan.

“Kita ketemu mama kalian, yuk!” bujuknya dengan suara lembut.

“Ketemu mama?” ulang Vita tak percaya.

“Hem, liat tuh! Itu rumah sakit, kan? Mama kalian ad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
malang benar-benar malang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status