Share

Bab 8

"Terserah kamu sajalah Mas, aku sudah capek. Mau debat sama kamu juga aku pasti kalah," gerutu Mayra sambil meninggalkan sang suami dengan rasa kesal yang membuncah.

"May tunggu Mas belum selesai bicara," jawab Doni pada sang istri namun tidak ditanggapi oleh Mayra yang terus saja masuk ke kamar.

Doni pun mengikuti Mayra sampai ke kamarnya.

"May, please donk! Ibu itu orang tua aku satu-satunya. Jadi aku wajib menuruti kemauannya, lagian kan ini pakai uang aku, lalu kenapa kamu kayak kebakaran jenggot gini sih May?" ujar Doni yang masih belum paham kenapa Mayra marah.

"Mas, kamu ngerti nggak sih kamu sudah berkeluarga? Kamu juga ada kewajiban loh untuk memberi nafkah buat keluarga kamu. Kamu pikir selama ini kamu memberi nafkah yang cukup? Mikir Mas, di jaman sekarang mana ada istri yang mau dikasih 15 ribu sehari," ujar Mayra yang tidak habis pikir dengan pola pikir suaminya.

"Tapi kan yang terpenting aku sudah ngasih kamu nafkah, kemampuanku segitu May, jadi dimana letak kesalahanku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status