Share

21. Kematian Albert

Albert di bawa ke sebuah rumah kosong yang dulunya rumah orang tua Azura. Bangunan yang kokoh dahulu itu kini terbengkalai. Puing-puing dari sisa kebakaran masih melekat jelas. Kemegahan yang dulu jadi sorotan publik tinggal kenangan.

“Ikat dia!” perintah Andre mengamati Albert yang pingsan.

Anak buah Andre mengikat Albert di tiang beton sisa dari pilar rumah. Atap rumah sebagian hancur dan dibiarkan menganga. Angin dan hujan bisa masuk kapan saja.

“Bangunkan dia!” Andre menyeret kursi kayu, ia duduk di depan Albert.

Salah seorang anak buah Andre membawa ember berisi air lalu disiram ke wajah Albert. Sontak pria tua itu terbangun. Kacamata yang bertengger di hidung Albert jatuh.

“Siapa kalian?” tanya Albert samar penglihatannya.

Andre tersenyum sinis, bergerak mengambil kacamata milik Albert di bawah kakinya.

“Kau cukup berani juga ya.” Andre memakaikan kacamata untuk Albert.

Andre kembali duduk di kursi menyilang kaki dengan angkuh.

“Katakan di mana Avantika Hadinata?”

Sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status