Share

13. Pesta Pernikahan

Rumi menahan rasa marahnya, dia memilih untuk meninggalkan Biantoro, rasanya percuma jika harus bertengkar dengannya.

"Eh! Tunggu. Kita belum selesai bicara." Teriak Biantoro.

Rumi tidak memperdulikan teriakkan Biantoro, dia mempercepat langkahnya mendekati nenek. Hanya nenek yang bisa membungkam Biantoro.

Benar saja di depan nenek, Biantoro tidak berkutik. Rumi tersenyum melihat wajah kaku Biantoro.

"Jangan pikir kamu bisa berlindung terus pada nenek," ucap Biantoro sinis.

Rumi menoleh ke arah Biantoro mendengar itu, namun kemudian mencibir tidak perduli, membuat Biantoro kesal.

"Pernikahan kalian tinggal dua hari lagi, kalian harus hati-hati walaupun kalian sudah resmi menjadi suami istri, nenek ingin kalian baik-baik saja," ucap nenek tiba-tiba.

"Baik, nek." Ucap Rumi dan Biantoro bersamaan.

Biantoro menarik Rumi agar mendekat padanya, lalu merangkul pinggang Rumi, dengan kuat di depan nenek sambil berkata.

"Aku akan pastikan, jika istriku ini tidak akan lari dari pernikahan nya, ne
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status