Share

48. Berpisah sementara

Siska di dalam kamar,merasa kesal sendiri. Dia kesal melihat tingkah Biantoro yang begitu angkuh padanya.

Siska menatap diri di cermin, wajahnya terlihat mengeras menahan emosi karena Biantoro, Siska berjanji dia pasti akan bisa membuat Biantoro bertekuk lutut di kakinya.

Siska menelepon seseorang, lalu tersenyum lebar, membayangkan apa yang nanti akan terjadi

"Kakak. Maaf tapi kamu akan tahu jika aku tidak main-main dalam hal ini, aku hanya ingin tahu sejauh mana suami kamu yang sombong itu bisa melindungi mu."

Biantoro naik ke atas, untuk melihat keadaan Rumi di kamar. Biantoro membuka pintu kamar perlahan-lahan, untuk sedikit mengintip apa yang sedang di lakukan Rumi saat ini.

Biantoro menatap Rumi, yang ternyata sedang melamun. Biantoro jadi merasa sedikit sedih, Biantoro dengan sengaja menutup pintu kamar dengan sedikit kuat, hingga menimbulkan suara agak keras, untuk menarik perhatian Rumi ke arahnya.

"Aku bosan! Apa kamu bisa temani aku keluar?" Seru Biantoro.

"Siapa suruh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status