Share

Bab 3

Author: Kejora
last update Last Updated: 2021-08-19 20:55:52

POV Vena 1

Sudah lebih dari satu bulan tapi mas Ibrahim belum juga balikin uang yang dia pinjam dariku, ini yang bikin aku sebal padanya, tidak pernah tepat waktu setiap balikin uang, oleh karena itu aku minta bunga 10% kalau dia sampai telat balikin uangnya.

Aku hanya kasih waktu 1 bulan paling lambat , aku takut Mas Pratama marah-marah , dari awal aku menikah dengan Mas Pratama beliau tidak pernah suka dengan Mas Ibrahim Kakakku.

Mas Pratama pernah cerita kalau dia amat sakit hati dengan Mas Ibrahim karena perbuatan Mas Ibrahim di masa lalunya. Tapi ketika aku bertanya ada masalah apa, Mas Pratama tidak pernah mau menjelaskan dengan detail kepadaku. Dia sering menghasut aku untuk jangan terlalu percaya dengan omongan Mas Ibrahim, semua omongan Mas Ibrahim hanyalah kebohongan belaka.

Mas Ibrahim sampai jatuh miskin karena ulah dia sendiri, itulah komentar Mas Pratama tentang Ibrahim. Sebagai istri yang sangat mencintai suami tentu aku percaya dengan apa yang dia omongin kepadaku.

Sebenarnya aku sangat sayang dengan Mas Ibrahim, karena dia aku bisa menempuh pendidikan hingga aku mendapatkan kerjaan yang layak, tapi karena omongan Mas Pratama tentang Mas Ibrahim membuat aku melupakan semuanya, lupa dengan segala kebaikan Mas Ibrahim padaku. Mas Ibrahim sangat sayang padaku, dia selalu mengutamakan keinginanku, dia selalu memanjakanku adiknya.

Kehidupan mengubah segalanya, ketika aku menikah dengan Mas Pratama, aku seperti berubah menjadi seorang ratu, tapi dengan syarat aku tidak pernah boleh membantah sedikitpun omongannya. Akupun tidak boleh bekerja , katanya tugasku hanya melayani dia dan mengurus rumah saja, oh enaknya hidupku.

Mas Pratama selalu bilang padaku, walaupun Ibrahim itu kakakmu, aku tidak pernah suka padanya, jangan sekali-kali kamu bantuin dia, dia miskin karena ulah dia sendiri, aku gak sudi uangku dipakai untuk bantuin dia, kamu harus ingat ini, aku tidak pernah Sudi sampai kapanpun.

Kata-katanya selalu terngiang-ngiang ditelingaku, oleh sebab itu aku takut sekali kalau mas Ibrahim tidak balikin uang 2 juta yang dia pinjam dariku, sedikitpun aku tidak tega untuk kasih bunga sampai 10%, itu hanya ancaman saja, karena yang aku takutkan adalah Mas Pratama, takut kalau dia tau aku pinjamin uang untuk Mas Ibrahim.

***

Kulihat di dinding udah jam 16.50 Wib, sebentar lagi Mas Pratama pulang kerja, bergegas aku mandi dan dandan cantik supaya Mas Pratama tidak pernah bosan kepadaku.

Selesai mandi dan dandan cantik, aku lihat keluar, mobil sudah diparkirkan oleh Mas Pratama, ternyata suami tercinta sudah pulang kerja, dengan semangat aku menghampirinya.

" Sudah pulang Mas?

 Aku hendak mencium tangannya, namun dengan cepat dia tepis tanganku.

" Kamu kenapa Mas? Apa aku ada salah ? 

" Kamu tidak pernah nurut ya dengan apa yang pernah aku bilang, aku sudah bilang padamu jangan pernah pinjamin uang ke Ibrahim tapi kenapa kamu masih tetap aja pinjamin dia, aku tidak sudi uangku dipakai dengannya, ngerti kamu!!!!!!

" Ehm...kq  kamu bisa tau Mas?

" Iya, tadi katanya dia mau nelfon kamu, tapi hp kamu tidak aktif, jadinya dia nelfon aku, dia bilang belum bisa balikin uangnya sekarang karena jualannya sepi, aku bilang jangan pernah pinjamin uang ke dia tapi masih tetap aja kamu pinjamin.

" Kamu mau jatah bulanan kamu aku kurangi ? Ahhhh? atau kamu sama sekali tidak aku kasih uang bulanan? Maunya kamu gitu yaaa?

"Ma....maaf Mas, Aku Janji untuk yang terakhir kalinya aku pinjamin Mas Ibrahim , aku minta maaf ya Mas .

" Untuk kali ini kamu aku maafin, tapi jika ketahuan sekali lagi kamu pinjamin uang ke dia, aku tidak segan-segan untuk tidak memberimu uang bulanan, mengerti!!!

" I..iyaaa Mas, maafin aku yaa..

" Yasudah kamu aku maafin, bikinin aku teh hangat sekarang juga.

" Baik Mas.

***

Kisah ini diangkat dari kisah nyata dan dibumbui dengan  fiksi.

Mohon maaf jika ditulisan ini ada kata-kata yang tidak berkenan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina   Bab 37

    POV HerlambangAku Herlambang, saat ini aku menjabat sebagai Direktur keuangan di Perusahaan Sawit Madani.Sebelumnya aku hanya staff keuangan yang berada dibawah kepemimpinan Pak Ibrahim.Semenjak Pak Ibrahim diberhentikan dari perusahaan sawit ini dan lima tahun kemudian aku diangkat menjadi direktur keuangan.Bagiku Pak Ibrahim orang yang sangat jujur dan kinerjanya sangat bagus dan tidak ada sifat sombong dari dirinya.Pernah suatu ketika anakku sakit dan harus dioperasi beliaulah yang membantuku untuk bayar administrasi di rumah sakit dan tidak tanggung tanggung biayanya , untuk operasi dan perawatan selama 2 Minggu menghabiskan uang sekitar 50 juta rupiah, ketika aku hendak menggantinya Pak Ibrahim tidak mau menerimanya.****Aku benar-benar bertekad dan sangat berharap bisa menemukan

  • Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina   Bab 36

    POV AmoraNamaku Amora, aku seorang wanita yang terhormat karena aku lulusan sarjana dan menempuh pendidikan di luar negeri, tapi aku bukanlah seorang wanita yang terlahir dari turunan bangsawan atau orang tua yang kaya raya, tapi aku terlahir dari kehidupan keluarga yang miskin dan dicampakkan banyak orang.Masa kecilku, aku habiskan untuk membantu ibuku jualan kue keliling.Kalian pasti bertanya kemana Ayahku kan?Ayahku seseorang yang sangat aku benci karena dia telah menjadikan aku budak nafsu sejak aku duduk dibangku SMP kelas 1. Aku ingin melawan tapi aku tidak mampu karena dia selalu mengancamku. Untuk menghindari Ayah aku selalu pulang kerumah sore hari dengan alasanngerjain tugas.Ayahku seseorang.. , ah rasanya tidak sudi lidah ini memanggil dia Ayah, karena dia bukan sesosok Ayah , dia tidak bedanya dengan penjahat, kerjaannya hanya tidur, makan , berjudi serta mabuk-mabukan.Waktu

  • Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina   Bab 35

    POV Vena1 tahun yang Lalu aku minta mas Pratama untuk menceraikan aku, karena aku tidak kuat dengan sikapnya.Pernikahan apa yang kujalani ini, aku merasa hidup sendiri. Setiap hari Mas Pratama selalu pergi pagi dan pulang larut malam dan terkadang sama sekali tidak pernah pulang.Aku juga sudah mengetahui kalau Mas Pratama berselingkuh dengan sekretaris nya yaitu Amora. Pernah suatu ketika aku mengikuti Mas Pratama dan akhirnya aku memergoki dia bersama Amora di apartemen Amora. Hati ini terasa hancur berkeping keping , mungkin inilah alasannya kenapa Mas Pratama mengurangi jatah bulananku karena dia lebih memilih memanjakan kekasih haramnya.Setiba di Apartemen itu aku pun langsung masuk tanpa permisi dan mendorong wanita hina itu dan tamparan demi tamparan aku layangkan kepada seorang laki-laki yang masih berstatus sebagai suamiku." Vena !!!!Keterlaluan kamu yaa!!Kenapa kamu menampar aku hahhhh?Istri stresss kamu it

  • Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina   Bab 34

    Flash Back Off POV WindyAku merasa jenuh ditempat ini, sudah 2.5 tahun berada disini tapi aku belum bisa dan merasa belum siap dan semoga saja aku akan terbiasa berada disini.Setiap hari mesti bangun jam 03.00 pagi untuk sholat tahajud , lanjut baca Al-Quran dan sholat subuh. Aku merasa waktu untuk istirahat sangat sedikit.Selama 2.5 tahun aku coba untuk instropeksi diri, aku sadar kalau aku salah . Aku selalu jahatin Sena karena terlalu berambisi untuk bisa taklukkan hati Ruri.Aku lihat, Ruri menyukai Sena walaupun aku tau Ruri tidak pernah mengungkapkannya. Ruri memang pria idaman banyak wanita. Wajahnya yang tampan, sangat cerdas dan sangat menghargai wanita.Tapi sekarang aku sadar, tidak ada yang bisa dipaksakan karena semuanya telah diatur dan ditetapkan oleh Allah dan sebagai hamba kita hanya dapat me

  • Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina   Bab 33

    POV WindyFlash Back2.5 Tahun yang laluAku lelah dengan apa yang aku jalani sekarang, aku berada ditempat yang aku benci, ditempat yang penuh dengan aturan-aturan yang membuat aku muak.Karena Sena aku dikirim ketempat ini.Ketempat yang tidak ada kesenangan didalamnya . Karena perbuatan ku yang suka fitnah Sena dan pada saat itu juga dengan sangat tegas Papi mengatakan kepadaku bahwa aku bukan anak kandungnya." Windy selama ini Papi dan Mami sangat menyayangimu nak dan mengajarkan hal-hal yang baik tapi kenapa tingkah lakumu seperti ini, Papi kecewa Windy !" Maafin Windy Papi, Windy janji akan berubah menjadi lebih baik lagi.hiks..hiks.." Sudah nak, berhenti kamu menangis.Papi selalu beri kamu kesempatan tapi apa? Kamu selalu mencoreng nama baik Papi." Benar kata pepatah

  • Aku dan Keluargaku yang Selalu Dipandang Hina   Bab 32

    2.5 Tahun KemudianPOV SenaWaktu subuh akan segera tiba dan lantunan ayat Al Qur'an pun terdengar. Hati ini merasa begitu tentram ketika mendengarkannya dan tidak berapa lama adzan subuh telah berkumandang yang telah menandakan bahwa waktu subuh telah datang.Segera kubergegas untuk berwudhu dan menjalankan perintah Allah Yang Maha Kuasa.Kutunaikan kewajiban sebagai hamba yang selalu bersandar kepada-Nya dan berdoa dengan penuh keyakinan bahwasanya setiap do'a pasti akan selalu di ijabah oleh Sang Maha Kuasa.Semoga hari ini aku diberi kemudahan dalam menghadapi ujian karena ini merupakan penentu kehidupanku untuk kedepannya. Ya, hari ini aku akan menghadapi ujian skripsi , semoga saja hasilnya memuaskan.***Jam di dinding menunjukkan pukul 07.30 dan aku bergegas untuk berangkat ke kampus karena ujian akan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status