Beranda / Rumah Tangga / Aku di Antara Kalian / 146. Dari Masa Lalu 1

Share

146. Dari Masa Lalu 1

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-25 14:44:52
AKU DI ANTARA KALIAN

- Dari Masa Lalu

Manggala pura-pura tidak tahu saat Denti kelihatan terkejut. Tatapan matanya menunjukkan rasa penasaran mendengar nama Kiara disebut. Dia kaget mungkin karena tahu kalau Kiara itu kekasihnya Narendra setelah putus darinya. Biar saja. Selagi tidak ditanya, dia tidak akan menjelaskan apapun. Itu urusan masa lalu mereka. Manggala tidak ingin diribetkan dengan permasalahan yang bukan urusannya.

"Gal, boleh aku tanya sesuatu?" Denti yang penasaran akhirnya bertanya.

"Tanya apa, Mbak?"

Denti diam sejenak. Kiara ... apa ada dua nama yang sama di desa ini? Atau istrinya Manggala ini adalah kekasihnya Narendra dulu? Rasanya tidak mungkin. Pacaran sama kakak, nikah sama adik.

"Mbak, mau nanya soal apa?" tanya Manggala melihat Denti masih diam. Meski dia bisa menduga tentang apa yang hendak ditanyakan wanita itu.

"Aku ingat kalau dulu Rendra punya pacar namanya Kiara juga. Katanya gadis dari desa ini, Gal. Nama lengkapnya Kiara Andriani kalau
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Adfazha
Suka bgt deh klo pasutri saling terbuka & jujur jd tiada dusta & curiga diantara mereka Gala sm Kia sm2 udh slg mencintai
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
dah gak usah ketemu aja malah tambah kepo ntr si Denti..Brati Denti pacaran dulu SM Rendra trs pacaran LG ma Candra ya kk Lis trs nikah trs slingkuh ma Candra apa gitu ya..
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
kadang memang gk perlu jujur demi kebaikan.. termasuk Soal Kiara & Rendra..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku di Antara Kalian   154. Yang Sebenarnya 3

    "Kamu terbangun?" Bukannya menjawab, Manggala malah bertanya. Kiara duduk di kursi depan meja sang suami. Rambutnya yang terurai tampak masai. Dia tadi bisa tidur sebentar, lalu terbangun. Saat melihat disebelahnya sang suami tidak ada, akhirnya dia beranjak keluar. "Bisa tidur sebentar tadi," jawab Kiara."Mas, kenapa? Sejak sore kelihatan gelisah."Manggala tersenyum. "Nggak ada apa-apa. Soal kerjaan saja. Bukan masalah serius juga.""Nggak biasanya Mas segelisah ini. Jangan karena alasan aku hamil, terus semua Mas simpan sendiri. Cerita saja, aku akan mendengarkan." Kiara memandang lekat suaminya. Biar Manggala tahu, Kiara juga peduli.Manggala bangkit dari duduknya, lalu memutari meja untuk menghampiri sang istri. "Jangan khawatir. Nggak ada apa-apa, Sayang. Kita ke kamar. Mas sudah ngantuk." Kiara menurut saja diajak suaminya. Walaupun dia tahu kalau Manggala menutupi sesuatu. Semenjak Kiara harus opname, lalu mengalami flek, Manggala tidak pernah menceritakan apapun yang sekir

  • Aku di Antara Kalian   153. Yang Sebenarnya 2

    Andai dia datang tepat waktu, Kiara tidak akan menikah dengan Manggala dan akan menunggu Narendra pulang. Namun sesalan tinggal sesalan. Segalanya benar-benar tidak bisa di ulang kembali."Maafkan aku, Ren. Kalau saja kamu mau jujur dengan apa yang terjadi antara kamu dan Kiara, aku pasti akan mengusahakan bicara pada Kiara dan menjelaskan pada orang tuamu. Mereka tidak mungkin memaksa adikmu untuk menikahi Kiara."Aku nggak nyalahin Kiara kalau dia panik, bingung, putus asa. Dia tidak aborsi dan bunuh diri saja sudah luar biasa itu. Ternyata bayi yang kukabarkan padamu sebagai anak Kiara dan Manggala, ternyata anakmu. Aku ngerti banget kesedihan dan penyesalanmu seperti apa." Mata Husein pun berkaca-kaca."Ya. Aku yang salah," jawab Narendra dengan suara serak."Aku tahu kamu cinta banget sama dia, Ren. Tapi hidup berjalan terus. Kiara udah nikah dengan adikmu dan sebentar lagi mereka juga punya anak. Kamu juga harus bahagia. Luka itu nggak bisa sembuh kalau kamu terus menggoreknya."

  • Aku di Antara Kalian   152. Yang Sebenarnya 1

    AKU DI ANTARA KALIAN- Yang Sebenarnya "Aku mau keluar, Bu. Ketemu teman. Aku nginep semalam, besok pagi pulang.""Kamu mau pergi ke mana?""Ke Malang."Bu Puri terdiam sejenak. Wajar sebagai ibu ada perasaan was-was. Terlebih ada kasus besar yang membuat Narendra harus pergi dari kota itu. Selama enam bulan sepulangnya dari Kyoto, Narendra belum pernah pergi ke mana-mana selain ke Blitar. Itu pun hanya sekali saja."Kenapa, Bu?" tanya Narendra melihat ibunya masih diam."Kamu nggak apa-apa pergi ke sana?""Nggak apa-apa. Peristiwa itu juga sudah berlalu hampir empat tahun yang lalu.""Siapa yang ingin kamu temui?""Husein. Dia ada di Malang sekarang."Bu Puri masih diam sejenak sebelum akhirnya mengangguk pelan. Ia sebenarnya juga keberatan. "Hati-hati, Ren.""Ya, Bu. Nanti tolong bilang ke Ayah, kalau aku pergi semalam ke Malang.""Nanti Ibu kasih tahu ayahmu."Narendra mengangguk, mencium tangan ibunya, lantas melangkah keluar rumah. Mobil bergerak pelan melewati gapura pagar.🖤L

  • Aku di Antara Kalian   151. Salah Paham 3

    "Iya!" jawab Arsha dengan riang."Oke, kita beli. Arsha mau rasa apa?""Cokat," jawabnya masih cedal. Narendra membelikan dua cone es krim. Mereka duduk di bangku panjang dekat air mancur indoor. Wajah Arsha belepotan cokelat. Tawa Narendra pecah melihat wajah Arsha yang lucu. Untungnya tadi dia kepikiran untuk sekalian membeli tisu. Segala kepedihan seolah terkikis habis setiap kali menghabiskan waktu bersama Arsha. Untuk sekarang, standar kebahagiaannya sudah berbeda.🖤LS🖤Langit sore tampak cerah. Angin berembus sepoi-sepoi masuk ke jendela kantor Narendra yang terbuka lebar. Pria itu duduk menatap layar ponsel yang kembali bergetar.Dari Denti ada empat panggilan tak terjawab. Dan satu pesan masuk. [Maaf aku ganggu, Ren. Teman-teman minta kontak kamu buat reuni bulan depan. Boleh aku share?]Narendra menutup layar ponsel. Matanya tak beranjak dari layar yang perlahan meredup dan gelap. Dahinya berkerut tajam. Dia belum membalas pesan itu. Semenjak Denti mendapatkan nomor handp

  • Aku di Antara Kalian   150. Salah Paham 2

    Bu Puri manggut-manggut. Kemudian menoleh ke dalam. Bersamaan dengan itu pintu kamar terbuka, muncul Arsha yang digandeng Kiara. Anak itu sudah ganti pakaian, sekaligus mengenakan topi. "Duh, gantengnya cucu nenek."Arsha menempel pada Bu Puri. Dia paling senang kalau diajak naik mobil dan jalan-jalan. Narendra memandang Arsha lalu tersenyum. Anak itu begitu melekat dalam jiwanya. Galeri ponselnya penuh foto candid milik anaknya.Denti juga memandang Arsha. Benar-benar Narendra dalam versi kecilnya. Dugaan Denti jadi ke mana-mana. Terlebih saat memperhatikan Narendra dan Kiara. Mereka tidak memandang satu sama lain. Kiara tenang duduk di samping suaminya, sedangkan Narendra duduk di dekat sang ibu. Padahal dulunya mereka adalah pasangan yang saling tergila-gila. Denti tidak mengikuti lagi kisah mereka, setelah dia harus pulang ke Pare untuk merawat kedua orang tuanya yang sakit-sakitan terus kemudian ia menikah. Lantas kehilangan jejak Narendra dan Kiara."Nak Denti, kami pergi dulu,

  • Aku di Antara Kalian   149. Salah Paham 1

    AKU DI ANTARA KALIAN - Salah PahamTernyata Narendra hanya turun dari mobil saja dan tidak ikut masuk ke dalam. Dia duduk berjongkok untuk mengecek ban mobil bagian belakang. Sedangkan Bu Puri masuk ke dalam. Wanita itu tersenyum melihat Arsha yang berteriak memanggilnya. "Nenek.""Arsha, kita jalan-jalan." Bu Puri bicara sangat antusias sambil melangkah ke teras. Senyumnya merekah melihat cucunya yang tampan berlari menyambutnya."Assalamu'alaikum," ucap Bu Puri saat Kiara menghampiri dan mencium tangan ibu mertuanya."Wa'alaikumsalam.""Ada tamu, Ki?" tanya Bu Puri memandang ke dalam."Iya, Bu. Mau pesan barang di Gudang.""Oh.""Saya gantiin dulu bajunya Arsha, Bu."Bu Puri mengangguk kemudian mengikuti Kiara dan Arsha masuk ke dalam rumah. Wanita itu memandang ke arah Denti yang mengagguk sopan padanya. Bu Puri memang tidak kenal siapa Denti. Sebab selama ini Narendra tidak pernah membawa kekasihnya untuk datang ke rumah dan dikenalkan pada keluarga. Baik Narendra maupun Manggal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status