Home / Fantasi / Alam Keabadian : Penerus Para Dewa / 01 - Awal Mula ( Prolog )-

Share

Alam Keabadian : Penerus Para Dewa
Alam Keabadian : Penerus Para Dewa
Author: Vickry

01 - Awal Mula ( Prolog )-

Author: Vickry
last update Last Updated: 2022-05-13 10:50:57

Alam Semesta Heaven Celestial, satu dari sekian banyak Alam Semesta yang ada di Void Star. Alam Semesta ini memiliki ribuan dunia kecil dan ratusan dunia besar yang menyimpan banyak keindahan didalamnya. Namun, Alam Semesta Heaven Celestial sedang diambang kehancuran saat ini.

Sekelompok Ras Demon yang berasal dari Alam Semesta lain menyerang dan hampir menghancurkan sebagian Alam Semesta dengan tujuan menguasai seluruh isi Alam Semesta ini. Ras Demon ini adalah ras yang sangat kejam dan memiliki kekuatan yang tirani.

Tetapi untungnya, Para Guardian dari Alam Semesta Heaven Celestial berhasil menyegel mereka meskipun dengan mengorbankan nyawa.

Namun, mereka dibuat gemetar ketika mendengar kata-kata terakhir dari Pemimpin Ras Demon sebelum tersegel. "Kalian akan menyesal telah menentang Ras Demon-ku! Ratusan atau ribuan tahun kemudian, kami akan bangkit kembali! Satu hal yang lebih penting, kami hanya sedikit dari seluruh pasukan Ras Demon dari Alam Semesta Arch Demon! Hahahah... Alam Semesta-mu ini akan dihancurkan dan dikuasai oleh Ras Demon-ku!"

****

Di sebuah dunia kecil yang baru berkembang, ada hutan yang luas dan tidak berujung mengelilingi benua di dunia kecil itu. Hutan itu dipenuhi oleh monster yang mereka sebut sebagai Demonic Beast. Penduduk dunia ini masih sedikit primitif, jadi mereka hanya bisa memburu Demonic Beast sebagai makanan mereka.

Untungnya daging Demonic Beast itu tidaklah berbahaya. Bukan hanya tidak berbahaya, daging Demonic Beast juga ternyata bisa memperkuat tubuh dan perlahan membuat mereka memiliki akal sehat yang juga membuat mereka semakin pintar dan cerdas. Lama kelamaan mereka pun terbiasa menggunakan daging Demonic Beast sebagai makanan utama mereka dan itupun membuat ke-primitif-an mereka perlahan menghilang. Digantikan oleh akal sehat layaknya manusia dan kekuatan tubuh yang setara Demonic Beast.

Pada suatu hari, penduduk dunia kecil ini melihat ratusan cahaya yang turun ke dunia mereka. Cahaya itu memberi mereka perasaan yang mendalam dan tak terjangkau. Salah satu cahaya itu turun ke arah pemimpin dari penduduk dunia itu.

Di dalam cahaya itu, terdapat seorang pria tua yang memakai jubah sarjana dengan kipas bulu Phoenix ditangannya. Meskipun dibilang tua, dia memiliki kulit sehalus bayi tanpa keriput dan rambut putihnya terlihat seperti bersinar. Aura yang diberikan oleh pria tua itu membuat pemimpin dan penduduk dunia kecil ini merasa rendah dan tanpa kekuatan. Mereka cukup lama menatap cahaya-cahaya itu dalam keheningan.

Orang yang pertama sadar adalah pemimpinnya, tetapi entah kenapa pemimpin itu langsung menundukkan kepalanya, berlutut kemudian bersujud.

"Salam kepada Para Dewa!" Ucap Pemimpin itu dengan lantang. Insting dan akal sehatnya memberitahunya bahwa mereka ini adalah sosok yang diagungkan oleh semua orang, seorang Dewa.

"Salam kepada Para Dewa!"

"Salam kepada Para Dewa!"

"Salam kepada Para Dewa!"

Penduduk dunia itu yang tidak lebih dari 1000 orang ikut bersujud dan berkata dengan lantang. Hal ini membuat pria tua yang dipanggil Dewa itu tersenyum.

"Bisa membangkitkan kecerdasan hanya dengan memakan Demonic Beast, dunia kecil ini cukup menarik. Kurasa tempat ini memang cocok" Pria tua itu mengulurkan tangannya. Cahaya yang tipis keluar dari jari telunjuknya, mengalir ke arah pemimpin itu dan masuk ke titik diantara kedua alisnya.

Pemimpin itu tersentak ketika menyadari sesuatu masuk ke pikirannya. Begitu memeriksanya, dia langsung terkejut. "Terima kasih atas pemberiannya, Tuan Dewa! Hamba ini akan memanfaatkannya sebaik mungkin!"

Beberapa saat kemudian, pemimpin dan penduduk dunia itu mengangkat kepalanya dan melihat bahwa ratusan cahaya itu telah tiada. Penduduk dunia itu masih bingung dengan apa yang terjadi sebelumnya tapi pemimpin mereka tahu apa yang terjadi dengan jelas. Kejadian hari ini akan merubah mereka dan dunia kecil itu selamanya.

****

Di sebuah ruangan di kedalaman hutan yang memenuhi sebagian besar dunia kecil itu, terdapat ratusan cahaya yang menyinari gelapnya gua tersebut. Dibawah masing-masing cahaya terdapat patung besar yang menyerupai bentuk asli cahaya-cahaya itu.

"Apa kau yakin akan melakukan ini, Dewa Ruang & Waktu?" Ucap salah satu cahaya kepada pria tua yang sebelumnya mendatangi pemimpin dunia kecil ini.

"Aku sangat yakin! Lagipula apalagi yang bisa kita lakukan? Kita hanyalah Jejak Jiwa yang tidak bisa masuk ke Lingkaran Reinkarnasi, jadi kita hanya bisa melakukan ini. Meskipun ini akan bekerja ribuan tahun setelahnya, tapi hanya ini satu-satunya harapan kita agar ada yang bisa melawan Ras Demon nanti dan menggagalkan kehancuran Alam Semesta" Ucap Dewa Ruang & Waktu dengan serius.

"Tapi apa yang terjadi jika orang yang kita panggil tidak bisa menggagalkan kehancuran Alam Semesta? Bukannya ini hanya akan membuat semuanya percuma?" Ucap cahaya lain yang memiliki tubuh seorang pemuda.

"Jangan hanya banyak bicara, jika kau memiliki rencana lain, maka katakanlah!" Teriakan keras keluar dari cahaya merah yang berapi-api membuat pemuda tadi dan yang lain terdiam.

"Kau berapi-api seperti biasa. Layak dijuluki sebagai Dewa Api" Ucap orang didalam cahaya yang menyerupai gelembung air.

"Berisik kau, Dewa Air! Jangan sampai aku menguapkanmu dengan apiku!" Balas orang didalam cahaya merah yang berapi-api.

"Cukup! Kita ini hanya Jejak Jiwa yang hanya memiliki ingatan dan beberapa persen sisa kekuatan. Tapi dengan ini kita bisa memberikan jalan bagi orang yang akan kita panggil dan memberikan lebih banyak harapan untuk masa depan Alam Semesta kita" Ucap cahaya lain yang terlihat cukup mendominasi.

Dewa Ruang & Waktu memandang ratusan cahaya satu persatu. Setelah semuanya mengangguk, dia berkata, "Kalau begitu, mari kita mulai!"

Selanjutnya, masing-masing dari mereka mengulurkan tangannya dan mengirimkan cahaya berbagai warna ke ruang di tengah-tengah ratusan patung besar. Cahaya-cahaya itu perlahan membentuk susunan formasi yang menutupi seluruh patung besar dengan ruang kosong itu sebagai intinya.

Patung-patung besar itu menyala dengan cahaya yang menyilaukan mata dan energi yang misterius. Patung itu menyala sekitar beberapa menit sebelum cahaya diatasnya memutus energi yang mereka kirim ke titik tengah. Kemudian ratusan cahaya di atas patung-patung besar terhisap kedalam patung-patung dibawahnya.

Setelah semua cahaya terhisap, susunan formasi itu perlahan memudar kemudian menghilang. Hanya tersisa ratusan patung besar yang melingkar dan ukiran yang memenuhi tanah diseluruh ruangan.

****

Beberapa ribu tahun kemudian. Di sebuah dunia kecil yang tersembunyi dan terisolasi, retakan sebesar 2 meter terlihat di atmosfer dunia kecil itu. Semburan energi dengan lingkar 1 meter masuk ke retakan itu.

Tidak lama setelahnya, ada sosok yang ikut mengalir keluar dari retakan, mengikuti semburan energi itu. Sosok itu berupa bentuk tubuh manusia yang transparan. Beberapa saat selanjutnya, cahaya dan sosok transparan itu mulai menghilang dari retakan yang ada di atmosfer dunia kecil itu.

Namun, tidak ada yang mengetahui kalau ada sesuatu yang juga masuk ke dunia kecil itu melalui retakan seukuran 2 meter di atmosfer. Itu akan masuk terus menerus mulai sekarang dan itu akan merubah semua hal yang ada didalam dunia kecil itu.

Para Dewa tidak akan menyangka perbuatan mereka akan sangat memberikan perubahan kepada dunia kecil yang terisolasi. Bukan hanya membuat dunia kecil ini tidak lagi terisolasi bahkan suatu hari dunia kecil ini akan berkembang menjadi salah satu dunia yang memiliki kemajuan paling pesat di Alam Semesta.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kici Solala
novelnya bagus banget
goodnovel comment avatar
Fahmi
Kemajuan paling pesat dialam semesta
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Alam Keabadian : Penerus Para Dewa   Season 1 Alam Keabadian Tamat !

    Novel ini pertama kali publish 5 chapter sebelum pengajuan kontrak pada tanggal 13 Mei dan di kontrak sebulan kemudian. Jadi, setelah kurang lebih 10 bulan, Alam Keabadian : Penerus Para Dewa tamat dengan jumlah 117 chapter dan 1 chapter wikipedia. Memang durasi yang sangat sangat lama hanya untuk 117 chapter. Sangat disayangkan memang, tapi hanya sebatas ini yang bisa saya berikan. Tentunya saya juga terus mendorong diri sendiri untuk memberikan yang lebih. Mohon maaf pada para pembaca karena update yang sangat lama. Tapi saya tidak bisa melakukan apapun selain terus berusaha update dengan cepat, walaupun pada akhirnya mengecewakan kalian. Dengan kemampuan saya saat ini, saya hanya mampu update paling banyak 3 chapter dalam waktu satu minggu. Ketidakfokusan, ketidakseriusan, dan kejenuhan menjadi problem utama ketika Author menulis. Jadi saya sarankan untuk kalian yang menulis untuk fokus dan melawan kejenuhan ketika menulis. Terima kasih pada para pembaca yang setia dan menunggu up

  • Alam Keabadian : Penerus Para Dewa   117 - Selamat datang di The Great Boundless! ( End Season 1 )

    Woooo!Suara mengaum yang sangat keras menggema di seluruh bagian bukit. Xiao Long menoleh ke belakangnya. Sumber suara itu berasal dari makhluk setengah serigala bertubuh besar dengan kapak raksasa di tangannya.Hahaha! Xiao Long tertawa melihat makhluk di depannya.“Tidak salah lagi, Reruntuhan Celestial Beast adalah The Great Boundless!”Whoosh!Serigala itu melompat dan melayangkan kapak besarnya ke arah Xiao Long.Bummm!Xiao Long menghindarinya dengan mudah dan kapak raksasa itu menghancurkan batu yang besar dan tanah di sekitarnya.“Bagaimana bisa manusia sepertimu memasuki The Great Boundless?” Tanya serigala itu dengan terkejut.“Bukankah kalian seharusnya sudah tahu kalau manusia bisa memasuki The Great Boundless setiap 50 tahun sekali?”“50 tahun sekali?” Serigala itu berpikir dengan keras. Dia sudah lama tinggal di bukit ini dan tidak mendapat kabar dari The Great Boundless. Tapi dia memang mendengar beberapa rumor dari para Beast yang mendatangi bukit ini, bahwa akan ada

  • Alam Keabadian : Penerus Para Dewa   116 - Reruntuhan Celestial Beast adalah The Great Boundless!

    Bummm! Tombak yang Huang Zhen lemparkan meledak dengan sangat kuat. Asap ledakannya menutupi pandangan mereka terhadap apa yang terjadi. “Seranganmu lumayan kuat. Jika aku terlambat sedikit saja, mungkin aku akan sedikit tergores” Suara yang terdengar bersamaan dengan keluarnya seorang pemuda dari sumber ledakan. “Kau bajingan sombong!” Ucap Huang Zhen sambil menggertakkan giginya dengan kesal. “Tidak. Aku hanya orang yang jujur” Ucap Xiao Long dengan tersenyum kecil. Untungnya, dia bisa menyelesaikan susunan formasi itu dengan tepat waktu. Jika tidak, dia akan benar-benar tergores oleh serangan Huang Zhen. “Kalian, berhenti main-main dengan mereka dan serang orang ini segera!” Seru Huang Zhen pada para anak buahnya yang belum mengalahkan para semut lemah itu. “Reruntuhan Celestial Beast akan terbuka sekitar lima menit lagi, jadi maafkan aku jika harus mengakhiri ini dengan cepat” Ucap Xiao Long. Sriing! Whosshh! Xiao Long mengeluarkan Meteorite Sword dan juga Spirit Kegelapan

  • Alam Keabadian : Penerus Para Dewa   115 - Sedikit Mengulur Waktu

    “Hah~ Benar-benar membuang waktu. Aku akhiri saja dengan cepat” Huang Zhen mengangkat tangan kanannya.Whosshh!Energi Spiritual berkumpul di tangan kanan Huang Zhen dan membentuk sebuah bola Qi yang besar. Kemudian bola Qi yang besar itu menembakkan laser Qi ke segala arah, dengan kekuatan yang besar.“Sial! Itu serangan yang sulit untuk dihindari!” Seru Lao Qing ketika melihat serangan Huang Zhen. Sepertinya serangan itu bisa membantai mereka dalam sekejap mata!Whoosh! Whossh! Whossh!Tiba-tiba, api hitam yang berbentuk lingkaran muncul di setiap tempat dimana laser Qi menyerang. Kemudian, laser Qi hilang begitu saja ketika masuk ke lingkaran api hitam itu. Serangan laser Qi itu seakan menghilang ke dimensi yang lain, bahkan jejaknya pun tidak ada. Semua orang terkejut melihat itu, begitu juga dengan Huang Zhen yang melebarkan pandangan di depannya.“Aku benar-benar meremehkanmu. Kau bahkan masih bisa melakukan hal lain ketika membuat formasi serumit itu. Siapa kau sebenarnya?” Hua

  • Alam Keabadian : Penerus Para Dewa   114 - Kekuatan Huang Zhen

    “Jangan sampai membunuhnya, karena aku sendiri yang akan membunuh bajingan pengganggu seperti mereka!” Seru Xiao Long dengan niat membunuh yang besar. Kemudian, dia melanjutkan menggambar pola susunan formasi. Ini adalah bagian terakhir dan yang paling penting dari formasi ini, jadi dia tidak bisa menundanya apalagi hanya untuk orang seperti mereka.Huang Zhen dengan terkejut menatap Xiao Long dari kejauhan. Dia tidak memerhatikannya sebelumnya karena dia tidak merasakan sesuatu yang kuat selain dari Gu Tian. Dia tidak menyangka kalau ada orang yang memiliki kekuatan yang mungkin setara dengan Gu Tian, terlebih dia masih sangat muda.Semua orang ingin melakukan apa yang Xiao Long katakan. Tapi kekuatan yang dimiliki Four Heaven Law memang tidak seharusnya disamakan dengan Benua Barat, mereka jauh lebih kuat dari Benua Barat. Jadi, mereka tidak ingin mengambil resiko tanpa sesuatu yang jelas.“Aku tahu apa yang kalian pikirkan. Aku juga sama pada awalnya, tapi kupikir sudah cukup untuk

  • Alam Keabadian : Penerus Para Dewa   113 - Kedatangan Four Heaven Law

    Satu minggu kemudian, perwakilan-perwakilan dari Seven Star dan 5 kekuatan di bawahnya berkumpul di depan Formasi Teleportasi Reruntuhan Celestial Beast. Formasi Reruntuhan ini terletak tepat di perbatasan Hutan Tanpa Batas.“Formasi akan terbuka sekitar setengah hari lagi, kenapa kalian sudah berkumpul?” Ucap Xiao Long, dia datang diikuti oleh Great Demoness dan perwakilan Earthly Paradise.“Kami sengaja memberikan waktu yang lebih banyak padamu karena aku yakin membuat formasi tingkat tinggi akan memakan waktu yang cukup banyak” Ucap Tetua Zhuge.“Kau cukup pengertian, Tetua Zhuge. Baiklah, kalau begitu keluarkan materialnya” Ucap Xiao Long.Kemudian, Tetua Zhuge memberikan sebuah Cincin Ruang yang berisi material-material yang Xiao Long tulis sebelumnya. Xiao Long tersenyum melihat apa yang ada didalamnya, semuanya sesuai dengan pesanannya.Xiao Long mulai menyiapkan material yang dibutuhkan. Material-material itu diantaranya adalah Spirit Stone, Beast Core Tingkat 5-6, dan materia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status