Alena Caitlyna Meijer, seorang Putri Tercantik dari selir Kerajaan Hutan. Melarikan diri dari kehidupan pernikahannya, di saat dia sedang hamil muda. Tekanan dari Dewa Iblis itu lah yang membuatnya harus meninggalkan Istana megah yang penuh air mata. Bagaimana dan kemanakah Putri Alena harus menyelamatkan diri dan anak yang dikandungnya? Akankah Dewa Iblis dapat mempertahankan pernikahannya?
View MoreAlena menjatuhkan gelas dari tangannya hingga teh bunga Kasturi terguyur bersamaan dengan pecahan kaca berderai mengotori lantai kamarnya. "Aku tidak sudi menikah dengan orang itu, Ayah! Dia jelas-jelas yang sudah membuat rakyat menderita! Dia yang membuat kerajaan kita krisis seperti sekarang!"
Madrw Antonio, ayah dari Putri ke-5 dan sekaligus Raja di Kerajaan Hutan Romana itu, mendengkus sedih. Perlahan dia mendekati Alena. "Ini bukan keinginan ayah. Tetapi, ini demi menyelamatkan Hutan Romana, putriku. Arthur berjanji akan memerdekakan Romana, apabila kamu bersedia menikahinya." "Ayahanda bisa saja menikahkan Kak Flora. Dia jauh lebih siap untuk menikah, Ayah. Aku masih 19 tahun. Aku bahkan belum mengenyam pendidikan di Asrama Kerajaan Kota. Kenapa aku harus menikah?!" Protes Alena tanpa sengaja memancing air mata Ayahnya. "Kamu melihat sendiri bagaimana Dewa Iblis itu datang mengacaukan Romana, Alena. Dan dia akan berhenti apabila ayah menyerahkan salah satu putri Ayah. Ayah sudah memperlihatkan Kakakmu, tapi Arthur lebih tertarik akan kecantikanmu," Antonio perlahan memeluk Alena, "Ayah juga belum siap kamu menikah, Alena. Usiamu belum cukup umur. Dan Ayah juga sangat menyayangimu. Tapi Ayah tidak bisa apa-apa. Kerajaan kita sudah kalah, dan hanya pernikahan ini yang bisa menyelamatkan kita semua dari segala krisis yang terjadi." Alena mengepalkan tangannya. Dia bahkan tidak kuasa lagi untuk membalas pelukan sang Ayah. Perasaannya mulai diam-diam membalut relung kebencian. Hatinya sangat sakit sehingga seakan terasa panas di dalam sana. Sesak sekali. Dia tidak membenci ayahnya. Tetapi dia membenci Dewa itu. Tempo hari, dia bermain keluar istana, dan melihat betapa mengenaskannya keadaan di luar istana. Banyak rakyat kurus kering dengan pakaian compang camping. Anak-anak hingga orang tua saling berebut makanan. Kabarnya, pasokan makanan untuk rakyat ditahan oleh prajurit Arthur dengan alasan kemenangan perang. Tidak hanya itu, bayi-bayi menangis karena banyak terluka akibat serangan bengis dari para prajurit Arthur. Alena tidak paham, Orang macam apa yang begitu tega terhadap bayi yang bahkan tidak tahu-menahu urusan orang dewasa. Oh tidak. Dia memang bukan manusia. Dia terlahir sebagai Iblis. "Aku pasti akan membalas dendam." Kata Alena dari hatinya. Gadis itu perlahan melepaskan pelukan Ayahnya lalu mengusap air mata yang membasahi wajah Ayahnya. "Apa dengan aku menyetujui lamaran ini si iblis itu mau memberikan kebebasan kepada Romana?" "Dekrit Perjanjian itu sudah Ayah bawa, Nak. Dan itu adalah jaminan bahwa Arthur tidak akan mengingkari janjinya. Dia pasti akan memerdekakan Romana." Alena menunduk sejenak, dia memejamkan mata. Menarik napas dalam-dalam dan berusaha untuk menegarkan dirinya. "Baiklah. Alena setujui lamaran darinya." Antonio memandang Alena begitu dalam. "Apa kau benar-benar setuju. Apa kau membenci Ayah?" Alena menggeleng,"aku tidak pernah membenci Ayah hingga detik ini. Aku memang tidak mau menikah dan belum siap menikah dengan Iblis seperti dia. Dia itu Iblis ayah. Dia mengacaukan banyak kerajaan di dunia. Dia bahkan tidak memiliki empati terhadap Bayi. Dia begitu kejam. Bagaimana mungkin Alena bisa hidup di samping orang yang seperti itu? Alena sangat benci dengannya Ayah. Dia-" Alena memberi jeda. Serasa suaranya menipis karena getaran hatinya memaksa dia untuk menangis. Cepat-cepat Alena menarik napas, dan menghembuskannya mantap untuk menjaga air matanya agar tidak terjatuh di hadapan Antonio. "Tetapi, Alena juga tidak bisa egois Ayah, Alena harus memikirkan kehidupan banyak orang. Dan sejenak Alena sudah berpikir, bahwa Ayah adalah Raja yang harus melakukan cara apapun agar rakyat tetap baik-baik saja. Dan jika, Alena berguna, maka Alena akan gunakan kesempatan ini sebagai bakti Alena terhadap Ayahanda dan juga Kerajaan Romana," lanjut Alena, menuntaskan segala apa yang dirasakan hatinya. Antonio tersenyum penuh luka, dia membelai rambut Alena,"Maafkan Ayah. Dan Terima kasih atas bakti yang sudah Alena berikan. Ayah akan berusaha untuk melindungimu setiap saat. Kirimkan surat menggunakan Merpati Romana di saat kamu butuh bantuan Ayah. Ayah pasti akan siap sedia mendampingimu." "Baik, Ayah." "Kerajaan Romana berhutang budi pada kamu, Nak." ***** "Bagaimana? Sudah dapat info dari Rajey?" tanya sang Dewa. "Arthur Kailash telah menumpahkan darah Romana," jawab Alan, kaki-tangan Dewa Kailash. "Apa maksutmu?" "Maaf, Rajey menghilang setelah berita Tuan meratakan Romana tersebar luas. Hamba tidak mengerti lagi bagaimana penelitian Rajey selanjutnya." "Baiklah. Sampaikan ke keluarga Rajey. Mungkin beberapa hari dia tidak pulang." "Siap, Tuan." Alan lalu mempersiapkan singgasana Tuan-nya itu. Kini, Arthur Kailash dan Alan berada di sebuah Mansion besar Kerajaan Kota seberang Kerajaan Hutan Romana. Arthur Kailash, lalu duduk dengan penuh wibawa ketika Alan sudah selesai menyiapkan singgasana untuknya. Arthur Kailash. Namanya begitu perkasa. Dia dikenal sebagai Dewa Iblis yang sangat tangguh. Sudah ribuan kerajaan dari 11 alam semesta takluk di tangannya. 11 Alam Semesta. Di dunia Nirwana ini, Ada 11 semesta dengan Kerajaan Surgawi sebagai kasta semesta tertingginya. Sebenarnya asal-usul Arthur terlahir dari darah bangsawan. Namun, dia harus terlantar dan berjuang mendapatkan pencapainnya sendiri hanya karena kejamnya peraturan kekuasaan semesta. Hingga saat ini, dirinya membenci siapa yang sudah menciptakan peraturan tersebut sehingga dirinya, dan keluarganya harus terpisahkan dengan penuh penderitaan. "Bagaimana dengan Reinkarnasi ke-11 Putri Raja Surgawi?" Arthur Kailash menatap Alan, sembari bertanya di atas singgasananya itu. "Hamba sudah sampaikan lamaran kepada Antonio tuan. Reinkarnasi Putri ke-11 itu bersedia menikahi Tuan." Arthur tersenyum miring. "Aku sangat ingin melihat apa yang akan Handryc perbuat padaku, ketika aku berhasil membawa jiwa putrinya kembali." "Tuan akan segera mencapai tujuan," kata Alan. "Pelajari sifat perempuan itu. Aku tidak mau dia merepotkanku." "Sudah mendapatkan informasi penting tentangnya, Tuan. Semua sudah hamba pelajari dengan baik." Alis Arthur terangkat sebelah,"Di tempat ini, kau sudah berapa lama?" "Bagaimana tuan?" "Kau seperti penyusup kasta Surgawi. Baru sekali bertemu sudah mempelajari dengan baik." Alan tertawa canggung. "Hamba memang asli penduduk Romana Tuan, dan hamba memiliki rekan di petinggi kerajaan Romana." "Lalu, apa informasi pentingnya?" Alan terlihat ragu-ragu. Arthur berdiri dari tempat duduknya, "katakan saja. Saya sudah terbiasa dengan berita buruk." "Menurut garis waktu, dan titik koordinat dari kesebelas alam semesta. Peramal di Dunia Cincin Angkasa, mengatakan bahwa reinkarnasi Putri ke-11 bukanlah anak pertama yang Tuan inginkan." Tongkat milik Arthur tiba-tiba bergetar dan bergeser dari pangkuan Arthur. Membuat, Alan sedikit ngeri. Tongkat itu adalah senjata andalan milik Arthur. Tongkat itu terbentuk dari tetesan darah Penguasa Petir dari Kerajaan Surgawi, yang dihadiahkan kepada Arthur oleh Raja Bertodo, penguasa matahari di Kerajaan Surgawi. Arthur mendapatkannya sebagai hadiah telah menyeimbangkan badai cahaya meteor yang hampir saja menghancurkan elemen penyeimbang matahari dan petir. Tongkat itu memiliki kesaktian yang luar biasa dan sangat setia serta memahami apapun yang sedang Arthur rasakan. Tongkat itu Arthur beri nama Raff. Ketenaran tongkat tersebut juga sudah diketahui mahkluk hidup di seluruh dunia. Jika diukur dari segi kekuatan, hanya Raja penguasa dari Kerajaan Surgawi saja yang sepadan dengan tongkat tersebut. Sampai-sampai, Alan ngeri terkena serangan mendadak dari tongkat itu, karena sudah pasti suasana hati Arthur akibat informasi darinya menjadi kacau. Tentu saja Raff bisa ikut mengacau jua. "Tenangkan energimu Raff. Jangan mengamuk. Alan tidak dapat bercerita jika kau mengamuk," Arthur mengendalikan tongkatnya yang sedikit bergerak itu, hingga tongkat itu kembali ke pangkuan Arthur, "lanjutkan kata-katamu, Alan." Alan mengangguk,"Hamba mengerti, Tuan tertarik pada putri pertama ketika melihatnya menari di Rumah Bordil Romana, jadi-" "Saya tidak tertarik." Alan berdehem, "ehm. Maksut hamba, hamba mengerti Tuan sempat mengira bahwa Putri pertama adalah reinkarnasi Putri ke-11. Namun, ternyata darah Raja Surgawi berada di keping darah Putri ke-5. Bukan anak permaisuri, tetapi anak selir Raja. Dan, putri ke-5, sangat nakal Tuan. Susah dikendalikan. Kabarnya juga putri ke-5, memiliki beberapa kekuatan sihir yang didapat karena bawaan ras dari Raja Surgawi." "Kau sudah pastikan ramalan itu?" "Sudah tuan. Hamba sudah meleburkan ramalan itu ke dalam kolam kejujuran di Cincin Angkasa, dan hasilnya murni. Tentu saja ramalannya murni." "Seberapa merepotkannya?" "Seperti Asal mulanya.." "Seperti Raja Surgawi?" "Benar sekali, Tuan." Arthur tertawa. Perlahan dia berdiri. Lalu berjalan, meninggalkan Raff dan Alan. Arthur memandang ke arah langit. "Sebenarnya kutukan apa yang sedang kujalani. Hingga aku harus bermusuhan dengan Ayah dan Anak ini. Bedebah!"Hari ini, Alena memasak begitu banyak sajian makanan. Meski dia seorang Putri Raja, keahlian memasaknya tidak ketinggalan. Alena suka belajar beberapa masakan di dapur istana ketika dulu dia bosan. Yah, akhirnya, dia lumayan suka dengan kegiatan masak-memasak. Apalagi, setelah dua hari ditinggal pergi di istana sebesar ini sendirian, Alena juga sangat bingung saking tidak punya teman. Ibu mertuanya juga sudah pulang ke Dunia Iblis. Ngomong-ngomong ibu mertua, Alena jadi teringat lagi tentang kisah hidup Arthur yang panjang dan sangat rumit itu. Membuat dia bergidik. "Ya namanya ibu, pasti menceritakan sisi baik anaknya. Tetapi, aku sebagai wanita yang bersandingan dengan iblis keturunan surgawi sepertinya tidak boleh terlena dengan cerita-cerita sedih itu," ucapnya seorang diri. Alena memang jadi tahu bagaimana cerita hidup pria yang dijuluki Dewa Iblis itu. Tetapi, cerita hanyalah cerita. Fakta yang bisa dia terima tentang kebenaran Arthur sebagai putra kandung Raja Bertodo
Mahkota yang mengambang di atas kepala hewan itu membuat Arthur tersentak. Jika tidak salah, itu adalah mahkota milik Raja Abadi sebelum Raja Abadi resmi pergi dari Alam Semesta. "Apa kau Naga Shappire?" Raungan menggelegar langsung terdengar. Hewan itu memiliki wujud yang begitu besar, tubuhnya panjang seperti ular, namun memiliki kaki serta tonjolan taring di punggung sisiknya. Hewan itu terbang tanpa bantuan sayap dan memiliki wajah Naga bermahkotakan mahkota milik Raja Abadi. Sorot mata hewan itu dipenuhi dengan sirat elemen api. "Benar. Aku adalah Naga Shappire! Kau datang kesini karena mengikuti sayembara itu bukan?" "Tentu saja." Naga Shappire tertawa licik sambil memutari Arthur, "Aku merasakan bau darah Raja Abadi darimu," ucapnya kemudian. "Aku adalah keturunannya. Keturunan dari tuanmu dulu." "Cih. Sekarang aku sudah tidak punya tuan. Apa gunanya mengungkit masalalu," decih sang naga. "Kau tidak perlu banyak bicara. Mari lakukan pertarungan, dan segeralah t
Analog jam berbalutkan batu safir Istana Athlana membuat Alena sejenak merasakan perasaan rileks. Hari ini, dia ditinggalkan seorang diri saja di Istana. Alan tadi memberitahunya bahwa Arthur mungkin tidak pulang beberapa hari. Alena tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi, Arthur juga tidak mengatakan apapun dan pergi tanpa berpamitan. "Aku masih tidak mengerti. Sejauh ini, yang kutahu dia menikahiku karena dia tertarik dengan kecantikanku. Namun, kenapa perlakuannya terhadapku seperti biasa saja?" Alena bermonolog. Reinkarnasi ke-11 Putri Kerajaan Surgawi tersebut, mengitari isi istana. Benar-benar indah. Lantainya terbuat dari marmer berlapis kaca. Banyak vas tanaman yang sepertinya berasal dari berbagai tempat. "Ibu menikahi Ayah karena dia mencintai Ayah. Putri Kailash dan Raja Bertodo menikah karena memang saling mencintai. Sedangkan aku? Aku tidak mencintai Arthur. Apa Arthur yang mencintaiku?" Alena menduga-duga semuanya sendiri dengan ketidaktahuannya. "Dengarkan bai
Alena merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya. Perlahan kelopak matanya terbuka. Langit-langit kamar mulai terlihat. Biru pekat, membuatnya sedikit legah. "Akhirnya sadar." Alena mendongak, dia mendapati keberadaan Arthur berdiri tegak. "Ambilkan aku kismis." Namun Arthur hanya diam saja. "Aku tau kau tidak tuli. Cepat ambilkan aku kismis." "Aku tidak punya kewajiban melayanimu." Alena diam. Dia memalingkan wajahnya. Terbiasa hidup di Romana dengan segudang pelayan, dia kira dirinya masih di istananya sendiri. "Atap biru pekat itu persis atap yang ada di kamarku. Kukira kau pelayan." Arthur menghela napas. "Ada bubur yang Ibu buatkan. Aku diminta menyuapkannya padamu." Alena membelalak, sontak dia semangat untuk duduk dari baringnya. "Benarkah? Di mana ibuku?" "Ibuku. Di tempat ini orangmu tidak bisa datang dan tidak kuijinkan datang." Seketika itu juga Alena langsung terbaring lagi. "Cepat segera makan bubur ini. Kau bukan iblis sepertiku yang tahan penyaki
Pernikahan antara Arthur Kailash dan Alena Caitlyna Meijer telah dilaksanakan. Kini, Alena adalah istri sah dari sang Dewa Iblis. Sejak saat itu juga, Alena telah berpisah dengan keluarganya di Kerajaan Romana. Dia saat ini berada di Istana, yang Arthur berikan kepadanya dengan nama Mansion Athlana. Istana ini dibangun dengan sembilan puluh sembilan persen material emas murni. Mutiara begitu banyak di mana-mana. Ornamen permata warna-warni juga tergantung apik di sisi-sisi lampu istana. Sangat indah, membuat Alena takjub. Padahal, Alena belum memasuki istana itu, namun rasanya kemewahan sudah terasa sangat pekat. Arthur Kailash mempersiapkan Istana yang begitu megah itu, memang khusus untuk tempat tinggal Alena. Bagaimanapun juga, perempuan itu sudah menjadi istrinya. Meski dikenal sebagai Dewa Iblis yang kejam dan bengis di dunia perang, namun faktanya Arthur adalah orang yang menghormati perempuan. Karena dia terlahir dari perempuan. Fakta bahwa Alena adalah reinkarnasi dar
"Putri Alena, Dewa Iblis sudah menunggu di Kastil Cendana," ucap dayang Istana Kerajaan Romana. Alena menyisir rambutnya yang sangat indah dan lembut serta penuh dengan semerbak wangi Jasmine. Lalu, dia menatap dayang yang baru saja menyampaikan kabar tersebut melalui pantulan cermin riasnya,"apa dia membawa pasukan?" "Tidak, Tuan Putri. Dewa Iblis hanya sendiri." "Baik. Pergilah. Katakan padanya, aku akan segera menemuinya." "Baik, Tuan Putri. Hamba mohon pamit." Gemericik perhiasannya berbunyi ketika Alena berdiri dari kursi riasnya. Dia menatap kembali penampilannya. Manik-manik bunga Tulip terpasang indah di gaun birunya. Berlian blue fire di rambutnya juga terpasang begitu indah. Alena Caitlyna Meijer, adalah bidadari dalam wujud manusia yang tidak bisa dipungkiri lagi kecantikannya. Di antara ke-9 Putri Raja Antonio, Putri Alena adalah putri yang tercantik. Sehingga sang Raja sangat menyayanginya. "Apalah gunanya menjadi seindah ini? Jika harus menikah dengan ibli
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments