Compartir

Bab 42

Autor: Sunshine
Leni bergeser di kursinya. “Aku pikirkan dulu ya.”

“Ingat,” Jefri menekankan. "Perjamuannya malam ini, jadi kau harus segera putuskan. Dan karena Kau sudah bilang Candra bakal menikahi Siti, kalau kau berikan uangnya hari ini, aku akan suruh Candra untuk berikan Perusahaan Solusi Biokesehatan pada Siti."

Ruangan itu menjadi hening seketika.

Keluarga Sarjono sangat terkejut. Perusahaan Candra itu jauh lebih besar daripada bisnis mereka sendiri.

“Kenapa?” Leni bertanya. Suaranya bergetar karena keserakahan dan ketidakpercayaan yang muncul.

“Aku sedang berada di Kota Rosia untuk buka cabang Toko Elegana yang baru,” Jefri berbohong. “Dan aku butuh bantuan Candra untuk bangun Perusahaan Solusi Biokesehatan yang baru di sini.”

“Karena dia anak laki-laki aku satu-satunya, istrinya tentu adalah pilihan yang tepat untuk dipercayakan mengelola perusahaan cabangnya di Kota Vilego.”

Ibu Siti, Fiona mencondongkan tubuhnya dengan penuh semangat. “Ibu, ini adalah kesempatan besar bagi kita.”

Sementar
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado
Comentarios (1)
goodnovel comment avatar
Asrial Duri
akal busuk bermain disini
VER TODOS LOS COMENTARIOS

Último capítulo

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 405

    "Dasar wanita." Salah satu preman mencibir sambil melangkah maju, matanya mengawasi Joselin dengan tajam."Wajahmu cantik, tapi aku nggak tahu kau punya cakar. Bikin aku penasaran seberapa liar kau di ranjang."Dia tidak sempat menyelesaikan kalimatnya. Tendangan Joselin menghantam selangkangannya, membuatnya meringkuk sambil menahan jeritan."Jangan berani ngomong kotor di depan anak-anak!" bentaknya."Dasar jalang!" teriak preman lain, menerjang untuk meraih lengannya.Namun, Joselin bukan lagi gadis yang dulu.Dia sudah melewati banyak malam melatih tubuhnya dalam diam, menguasai aliran tenaga dalam yang diajarkan Alvaro kepadanya.Dunia seakan melambat di matanya. Dia melihat setiap gerakan, setiap langkah sebelum semuanya terjadi.Telapak tangannya menghantam wajah pria itu dengan keras, seperti petir yang menyambar.Pria itu tersungkur, pingsan bahkan sebelum menyentuh trotoar."Tangkap dia!" pemimpin mereka meraung.Joselin tak ragu sedikit pun.Dia memang selalu suka melawan or

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 404

    Taman Kota Vilego biasanya terbuka untuk umum, tetapi malam ini berbeda. Malam ini, taman itu berubah.Gerbangnya terbuka lebar, berkilauan dengan untaian lampu yang membuat seluruh tempat itu tampak seperti negeri ajaib.Biasanya, taman itu sepi di malam hari, hanya ada beberapa pelari, pejalan kaki yang mabuk, atau pasangan yang mencari sudut tersembunyi.Namun, malam ini berbeda.Taman itu tidak sekadar dibuka. Taman itu terasa hidup, seolah-olah keajaiban sudah menunggu untuk disambut.Dua puluh truk makanan berjajar rapi di sepanjang jalan setapak. Penjual mainan mendirikan kios, dan di pintu masuk, papan neon besar menyala dengan huruf-huruf terang. Tulisannya berbunyi, "Selamat Ulang Tahun Gita Lucinta".Yang terlihat di matanya bukan sekadar pesta ulang tahun, melainkan keajaiban yang diselimuti cahaya."Apa kalian … kalian yang melakukan ini?" bisik Gita, matanya masih tak percaya. Mereka baru meninggalkan lounge itu 30 menit yang lalu. Mustahil sesuatu sebesar ini disiapkan

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 403

    Seisi lounge itu hening, lalu meledak tak percaya."Astaga! Satu setengah miliar cuma buat suruh orang menggonggong? Orang itu pasti kebanyakan uang!"Seorang pria lain menggeleng sambil tertawa getir."Aku bahkan nggak bisa bayangkan hidup orang kaya. Satu setengah miliar itu gajiku setahun penuh. Kalau ada yang menawarkan sebanyak itu, aku bakal menggonggong seperti anjing selama satu jam dan libur setahun."Suara-suara melengking terdengar dari kerumunan, ada yang kaget, ada yang iri, geli, atau dengki luar biasa."Mulai menggonggong!""Gonggong! Gonggong!"Dan di balik suara gonggongan itu, mereka melihat kebebasan mereka sedang diperjualbelikan.Salah satu pengusaha yang angkuh mencondongkan tubuh ke depan, nadanya tajam dan mengejek."Ada apa, bocah? Kau mendadak bisu? Jangan bilang kau belum pernah lihat uang 1,5 miliar? Merangkaklah. Mulai menggonggong, dan uang itu jadi milikmu."Ekspresi Marcel langsung muram. "Berani sekali kau mengejekku. Kau pikir kau bisa pamer kekayaan d

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 402

    Satu jam kemudian, Alvaro dan Joselin masuk ke sebuah lounge di atas atap.Kota terbentang di sekeliling mereka, berkilauan seperti berlian yang bertaburan.Tempat itu keren dan bergaya, musik lembut mengalun, sekelompok orang menyeruput minuman, tertawa, berpura-pura hidup dalam mimpi."Joselin! Sini!"Seorang pria segera berdiri saat mereka masuk, melambaikan tangan dengan penuh semangat.Matanya menatap Joselin seperti anjing kelaparan yang menggigit tulang, rasa lapar yang begitu nyata sampai membuat orang-orang di lounge menoleh.Alvaro mencari sumber suara itu di antara kerumunan, tatapannya tajam, memeriksa setiap wajah.Lalu satu sosok muncul dari kebisingan orang-orang asing, sulit diabaikan. Wanita itu tampak seperti burung merak yang memamerkan bulu-bulunya.Dia sungguh memesona.Muda, cantik, wajah ovalnya tampak seperti porselen yang rapuh, rautnya begitu rapi seolah-olah dipahat dengan sabar.Dia mengenakan kepolosan seperti mahkota, berkilau dan tanpa noda, kemurnian yan

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 401

    "Celyn," ucap Alvaro sambil menghela napas, suaranya rendah hampir lelah."Jangan keras kepala begitu. Aku nggak pernah kepikiran buat threesome.""Benarkah?" Mata Celyn berbinar, lalu redup lagi."Ya," kata Alvaro dengan seringai tipis."Kalau aku sampai ke tahap itu, threesome bahkan nggak ada apa-apanya. Sepuluh wanita? Minimal. Seratus? Nah, itu baru legenda.""Bayangkan aku rebahan di tengah ranjang, dikelilingi seratus wanita telanjang. Begitu caranya mengukir nama di sejarah."Ekspresi Celyn mengeras, matanya menyala marah."Kau nggak lihat? Itu layak diperjuangkan. Pria yang bisa melakukan itu sudah hidup sepenuhnya. Itu mimpi utama setiap pria.""Kau akan mati, Alvaro!" bentaknya."Ya, aku tahu." Dia menyeringai muram. "Tidur sama seratus wanita pasti membunuhku. Tapi seorang pria harus mengejar mimpinya."Tangan Celyn meraih meja samping tempat tidur.Dia mengambil sepotong buah dan melemparkannya dengan niat membunuh. Seluruh keranjang jatuh, menghantam Alvaro.Namun Alvaro

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 400

    Febrian Kusuma duduk mematung di kursi kantornya, menatap layar kosong dengan tak percaya.Aksesnya ke situs web Organisasi Kujaya telah ditolak, terkunci sepenuhnya.Berapa kali pun dia memuat ulang situs, hasilnya tetap sama. Semua jejak otoritasnya sudah lenyap.Dia telah dikeluarkan dari Organisasi Kujaya, otoritasnya dilucuti seolah-olah Raja sendiri yang menyingkirkannya.Rasa takut yang dingin menjalar di dadanya. Dia meraih ponsel dan menghubungi atasannya, suaranya bergetar ketika teleponnya tersambung."Pak ... bisa kau jelaskan apa yang terjadi dengan akun Organisasi Kujaya milikku? Apa ini cuma kesalahan sistem?""Febrian Kusuma." Suara di ujung sana terdengar berat, penuh pertimbangan, sekaligus menyayat hati."Kau seharusnya menganggap dirimu beruntung. Kau sudah melayani Raja dengan setia, dan kau cukup baik sebagai gubernur. Tapi apa yang kau lakukan dengan otoritas Organisasi Kujaya belakangan ini nggak bisa diterima."Febrian menelan ludah. "Apa maksudmu, Pak? Aku ngg

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status