Share

43. Penyerangan 1

“Argh!” seru Amora sembari terbangun dari tidurnya. Ia terduduk dengan napas terengah-engah, dan segera menyentuh lehernya.

“Kau sudah bangun.”

Amora menoleh dan segera berusaha menghindar dari Xavier yang berniat melakukan kontak fisik dengannya. Tentu saja, Xavier mengerti mengapa Amora bertindak seperti itu. Amora kini berada di sudut ranjang dengan menjadikan bantal sebagai tameng yang melindunginya dari Xavier. Amora bahkan tidak yakin jika pria di hadapannya ini adalah Xavier. Masih lekat dalam ingatan Amora apa yang terjadi tadi malam. Bagaimana pria yang menyamar menjadi Xavier, mencekiknya dengan penuh nafsu untuk membunuh. Amora masih mengingat seberapa rasa sakitnya saat jalan napasmu diputus paksa. Itu terasa sangat menyakitkan.

“Menjauh dariku!” seru Amora.

Melihat jika Amora begitu ketakutan, Xavier pun sadar jika apa yang sudah terjadi tadi malam pasti sangat mengguncang Amora. Jika saja mereka bisa salin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status