An Alpha for Christmas

An Alpha for Christmas

last updateLast Updated : 2024-06-30
By:  M.S. WardCompleted
Language: English
goodnovel18goodnovel
9.4
14 ratings. 14 reviews
48Chapters
24.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Winter Stevens is a college student visiting her mom for the holidays and for her mom's wedding. She plans to move home from Georgia back to West Virginia after her break-up. Winter is witty and not afraid to speak her mind, especially when it comes to a certain she-wolf. Blake Conners is the future Alpha of the Snowstorm Pack who hasn't found his mate yet. Until he meets Winter. Blake's wolf, Shadow, is already in love with Winter the moment they meet and Blake matches Shadow's love. Blake learns of Winter's family history after following her one day where he will learn of the auburn hair girl who captured his heart as a pup. Secrets will unravel and truths will be told as Winter is confronted by a jealous she-wolf. Will Winter accept Blake once she learns the truth about herself? Dear Readers, I love reading stories of werewolves so I wanted to try my hand at writing a novel. This is not your typical “abused omega” wolf story. I hope you fall in love with the characters as much as I have. I am still currently in the process of writing so please bear with me. My goal is to upload a chapter or two everyday. Please show your support by commenting and sending gifts. Thank you for giving my story a chance <3

View More

Chapter 1

Chapter 1: Winter

   Martin Dailuna tengah mengendarai mobilnya, raut datar selalu nampak di wajah kharismatiknya. Seperti biasa, tak ada yang menarik, baik di kantor maupun di rumah, semuanya monoton! Itulah pikirnya, bahkan istrinya pun sudah tidak menarik di matanya.

Pria berusia 43 tahun itu sama sekali tak tertarik lagi dengan apapun. Kerja, pulang, sarapan, dan tidur, hanya itu rutinitasnya setiap hari. Hal biasa yang tak menantang. Gurat lelah setelah bekerja terlihat di matanya yang dibingkai kacamata minus. 

    Dan akhirnya mobil warna putih miliknya memasuki gerbang besar, yang dibuka oleh seorang satpam di kediaman Dailuna. Kini, Martin berada tepat di depan pintu rumahnya.

   "Sial," umpatnya saat sadar bahwa dia lupa membawa kunci rumahnya, dia terpaksa harus menekan bel di rumahnya sendiri.

    Ting Tong!

     Ting Tong!

    "Apa aku harus menekan lagi?" Kesal karena sudah sebanyak 2 kali dia menekan bel namun tidak ada yang membuka pintu.

    Dia lalu menggedor-gedor pintunya dengan tangan kasar miliknya, lelah, dan emosi sudah memuncak pada dirinya. Panas dalam hati karena lama menunggu membuatnya harus memarahi orang yang akan membukakan pintun untuknya.

    Tok tok tok!

    Gedorang tangan Martin semakin terdengar, hingga suara datang dari balik pintu,"Tunggu!" Tidak lama kemudian terbukalah pintu lebar milik Dailuna.

    "Oh makasih, akhirnya dibuka juga!" Kasar, dia lalu mendorong sayap pintu dengan agak keras dan masuk ke dalam rumah tanpa melihat siapa yang membukanya, karena asing dengan bentuk tubuh yang dimiliki oleh orang yang membukakan pintu rumahnya, Martin berhenti dan berbalik memandangi tubuh gadis yang menunduk, dengan pakaian memasak yang ada pada dirinya menandakan bahwa dia adalah pekerja di rumah Dailuna, namun Martin tidak pernah melihat gadis itu berada di rumah sebelumnya.

    "Kenapa masih di sini?" tanya Martin dengan tatapan tajam pada si gadis. 

    Lalu kemudian gadis tersebut mendongak pelan dan menatap wajah serius yang ada di hadapannya. Saat si gadis mengangkat kepalanya, memperlihatkan wajah cantiknya, seakan mata Martin tersangkut pada mata yang sejak dari tadi sudah berkaca karena sikap kasar Martin, mata yang membuat pria setengah baya itu takjub dan menganga tipis, dengan kulit seputih susu, bibir semerah delima, dan alis melengkung indah layaknya panah dan saat itu, seakan Martin belum pernah melihat gadis cantik sebelumnya.

    Dia menelan ludah, lalu berkata, "Maaf Tuan, tadi saya sedang memasak untuk makan malam, jadi saya sedikit terlambat membukakan

pintu buat Tuan," ucapnya menunduk.

    "Sedikit? Kau membuat pemilik rumah ini

menunggu di hadapan rumahnya sendiri," balas Martin dengan tegas pada gadis di hadapannya.

    Walau cantik, dan membuat Martin takjub, itu tidak akan mampu membuat Martin Dailuna luluh sedikitpun, sikapnya akan selalu seperti itu,

kejam dan tidak banyak bicara.

    Tanpa bertanya siapa gadis yang di hadapannya itu, dia langsung berjalan mendaki tangga menuju kamar tidurnya.

    Martin memandangi wajahnya di hadapan cermin, terlihat beberapa kerutan di sela-sela matanya, Martin melepas kacamata dan memajukan wajahnya ke depan cermin melihat mata lelah dan sedikit kerutan di samping dan di bawah kelopak matanya, lalu sesaat kemudian terbayang mata indah yang baru saja ia pandangi, dan wajah polos nampak di benaknya.

    Martin melepas rompi hitam dan kemejanya menggantinya dengan baju biasa, walau tanpa rompi dan kemejanya dia tetap terlihat gagah karena memiliki postur badan yang atletis.

    Lalu kemudian seseorang membuka pintu, istri elegan nan cantik dari Martin, yang bernama Sarah Nadia Dailuna.

   "Kau pulang lebih awal Mart," ucapnya, dan langsung memeluk suaminya dari belakang.

    "Aku yang pulang lebih awal atau kau yang terlalu lama di kantormu?" Perkataan yang tentu menyakiti hati sang istri.

     Martin kemudian melepas pelukan sang istri dan berjalan seakan ingin keluar dan meninggalkan sang istri sendiri di kamarnya.

     Namun sebelum membuka pintu kamarnya

Martin berhenti dan berbalik.

    "Kau tahu gadis yang baru aku lihat tadi berada di rumah kita?"

     "Oh, dia anak Bi Ana, Andira, dia menggantikan ibunya karena sedang sakit, semoga dia sepandai ibunya dalam memasak dan merawat rumah kita," jawab Sarah.

    Martin dan Sarah menuju meja makan untuk makan malam, terlihat dua anak mereka Nadira dan Randy Dailuna sudah berada di kursi mereka masing-masing namun anak sulung Martin Dailuna yaitu Raisi Dailuna tidak terlihat di antara mereka, atau mungkin masih sibuk mengurus organisasi yang dia miliki di kampus itu membuat sulung dari Dailuna selalu telat makan malam di rumahnya.

     Andira Mirat namanya, gadis yang sekarang menyediakan makanan di setiap piring yang ada di meja makan dan tiba saatnya dia menyediakan makanan untuk Martin Dailuna, disaat tangan Andira menaruh makanannya, tangan berkulit putih terlihat jelas indahnya di mata Martin, dan bau parfum yang dihirup langsung oleh hidung mancung milik Martin Dailuna membuat Martin ingin sekali menempelkan hidungnya tepat pada tubuh yang berbau harum itu, ingin sekali dia menyentuh tangan lembut nan putih layaknya kapas yang menaruh makanan di setiap piring di meja makannya, ingin sekali dia puas memandangi lekat-lekat mata cerah milik Andira, tak sedikitpun gerakan milik Andira yang tak ditatap oleh Martin, tak sedikitpun. LAda sesuatu yang tidak biasa terjadi pada Martin setelah makan malamnya, matanya selalu saja memandangi setiap gerakan Andira, disaat Andira keluar masuk dapur, maka tatapan Martin pun akan keluar masuk dapur, saat mereka sedang berada di ruang utama menonton telivisi bersama anak-anak dan istrinya bukannya menonton acara yang ada di televisi matanya malah menonton setiap gerakan dari Andira.

      Andira masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan untuknya mata Martin pun tetap mengikuti. Lama kemudian Raisi Dailuna datang, pria yang jika dilihat sangat mirip dengan Martin namun sikapnya sangat berbeda, Martin yang dikenal dengan sifat cueknya maka anaknya dikenal dengan karakter yang begitu supel.

    "Putraku sudah datang rupanya," sambut

Sarah, dia langsung menghampiri sang anak

dan memeluknya, sedang Martin dia bukannya

menyambut anaknya dia malah masuk ke ruang

kerjanya dan merenungkan sesuatu di dalam ruang yang penuh dengan buku dan berkas kerja

     "Apa aku terlambat lagi makan malamnya?" tanya Raisi, setelah melepas pelukan sang mama. 

    "Ah Kakak selalu tepat waktu di kampus tapi tidak pernah tepat waktu di rumah," ucap Nadira, lalu menjulurkan lidahnya mengejek kakaknya.

    Kesal sekaligus gemas dengan tingkah adiknya membuat Raisi berlari dan menuju adiknya berniat mencubit pipi milik Nadira namun sebelum itu Nadira sudah berlari duluan. Sedang Randy, si bungsu masih asik menonton acara televisi dan datang sang mama duduk di sampingnya merangkul anak bungsunya itu.

    Raisi masih berlari mengejar sang adik dan tanpa sengaja matanya tersangkut pada Andira yang baru saja keluar dari kamarnya. Tatapan Raisi sama terpukaunya seperti Martin saat memandang Andira untuk pertama kalinya.

     Sedang Martin dia terlihat duduk dan menggambar sesuatu di atas kertas di meja kerjanya, dia terlihat sangat tenang dan terus menggambar wajah Andira menggunakan pensil dan dengan warna hitam putih. Setelah meluangkan waktu yang cukup lama menggambar wajah Andira akhirnya selesai dan terlihat sempurna, wajah yang dalam setengah hari ini, menari di benak Martin Dailuna. Setelah menggambarnya, Martin kemudian menulis di bagian bawah kertas itu dengan tulisan 'MILIKKU' tulisnya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

user avatar
rochelle baptiste
I love the book, one of my best reads. I highly recommend it. Kudos to the author.
2025-03-18 00:08:32
0
user avatar
kim
Excellent book. Loved the characters. The leading lady was tough but kind.
2024-11-07 18:13:08
2
user avatar
Derena Marie
will you write another story..this one so sweet
2024-11-02 04:05:24
4
default avatar
Tiffany Rose
Great book
2024-10-27 17:27:27
2
default avatar
susieq22070
I really enjoyed this story! A definite must read! Looking forward to reading more of your work!
2024-10-09 09:09:01
3
default avatar
Sooz
Wow! Just wow, I Loved this story so much. Sharp, romantic, sexy, not drawn out but long chapters which was great. I think this now number one on my list. Well done Author, I look forward to reading more from you. ...️...️
2024-10-07 08:09:29
3
default avatar
graciela.castano.l
The story is sweet. I liked all the main characters!
2024-09-29 10:23:12
4
user avatar
Cynthe
Most definitely read this book! It’s sweet and funny! I hope the author will continue to bless us with more stories!!
2024-09-06 02:18:04
5
default avatar
momgtotwo
Great story!
2024-09-03 11:14:44
5
user avatar
Cynthe
Loving it so far! I hope you continue to write more stories!
2024-09-03 08:18:41
3
default avatar
Sheila
Great story!!! Loved the different story!!! It was amazing.
2024-07-28 06:28:00
5
user avatar
Hina Simpson
i will recommend this book to anyone. This is your first story, and I can honestly say, you are doing an amazing job. This book is short, funny, awesome characters, kind, loving, and sass. Strong female character. Your book is not dragging the story line which I like. Well done author, keep the work
2024-07-20 00:05:09
5
default avatar
Rose Rehbein
It might have been a good story, but the detail is juvenile and takes away from any plot.
2024-10-08 10:32:33
0
default avatar
Demitra Robertson
Fantastic read! Loved the whole story!
2025-02-15 01:16:51
0
48 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status