Share

Bab 48

Author: Dsdjourney17
last update Last Updated: 2025-05-12 06:26:00

Malam ini tim lion king kembali melakukan razia kost-kostan. Karena ada banyak laporan dari warga sekitar, kalau kost-kostan itu dijadikan sarang maksiat oleh abg berusia belasan tahun. Zina, mabuk-mabukan, dan konsumsi narkoba mereka lakukan tanpa rasa takut sedikitpun.

Enam puluh dua anggota tim, aku kerahkan untuk melakukan razia malam ini. Karena menurut laporan warga kost-kostan yang akan kami gerebek, terdiri dari tiga puluh pintu.

"Pasya, kau sudah masuk dua puluh sembilan tahun ya?" goda Bang Ucok.

"Hmmm," jawabku malas-malasan.

"Alamak, kasihan sekali komandan kami yang mantan playboy ini. Patah hatinya dia sama mantan polwan," ejek Bang Ucok.

Aku diam saja, karena berita tentang aku patah hati setelah ditinggal kabur oleh Senja sudah menyebar luas. Bahkan sampai para Jenderal, dan Ibu-ibu Bhayangkari mengetahuinya.

Sesampainya di depan kost-kostan yang dimaksud, aku melihat sebuah mobil suv warna hitam terparkir di depannya.

Boleh juga anak kost disini, punya mobil me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Anak Jenderal & Ajudan   Bab 55

    Akhirnya setelah seminggu, Bunda Syahnaz mau juga bertemu dengan keluargaku dan Pak Aldi. Beliau mengundang kami semua, untuk makan malam di rumah mewahnya. Papa, Mama, Kak Cepi, Bang Fikri, si kecil Jericho, Friska dan Johnson juga ikut. Ada perasaan berdebar, tapi lebih dominan perasaan bahagia. Aku tidak menyangka bisa kembali bertemu Rora, hanya dalam waktu satu minggu. Karena aku pikir bisa memakan waktu berbulan-bulan. Sesampainya di rumah mewah tersebut, kami bersamaan datang dengan Pak Aldi. Beliau tersenyum bahagia, dan mengajak kami masuk ke rumah yang berisi calon istriku. Rora menyambut kami dengan senyum sumringah. Dia langsung mencium tangan kedua orang tuaku, dan lanjut ke Kak Cepi baru terakhir aku. "Jangan aneh-aneh dulu kata Bunda," ucapnya dengan wajah mengejek. Semua orang menyorakiku, tapi aku tetap tertawa lepas karena akhirnya bisa bertemu lagi dengan gadis yang sangat aku cintai ini. Kami dibawa oleh Rora, ke sebuah ruang keluarga yang sangat luas dan ter

  • Anak Jenderal & Ajudan   Bab 54

    Aku ingin menertawakan diriku sendiri, saat melihat kepergian Rora dan Bunda Syahnaz. Padahal maksudku baik, ingin menyambung kembali silaturrahmi antara Rora dan Ayah kandungnya. Tapi aku terlalu bod**, karena tidak mencari tahu dulu apa penyebab utama kebencian membara yang ditunjukkan oleh Bunda Syahnaz pada Pak Aldi. "Pasya tolong maafkan saya, karena sudah tidak jujur pada kamu dan keluargamu. Saya juga tidak memiliki hak, untuk menjadi wali nikah untuk Rora. Tapi saya janji, akan membantu kamu agar bisa mendapatkan restu dari Syahnaz," janji Pak Aldi. Aku hanya bisa mengangguk, dan Pak Aldi langsung pamit pulang setelahnya. Sementara aku naik ke kamar, dan mencoba untuk menghubungi Rora. Tapi kedua handphonenya tidak aktif, dan hal itu membuatku semakin frustasi. Tiba-tiba masuk telpon dari Friska, Adik bungsuku yang super ceriwis. "Assalamualaikum, Abang Pasya yang ganteng tapi tidak laku!" ejeknya."Heeii, nggak boleh ngomong begitu, ingat kamu lagi hamil Yang!" omel Joh

  • Anak Jenderal & Ajudan   Bab 53

    Pov. RoraAku seharusnya tahu, kalau Bunda memiliki mata-mata yang akan mengawasiku selama dua puluh empat jam. Begitu melihat kami berlima muncul, Bunda langsung mendekati Ayah dan ... Plaaakkkk ... Tamparan super keras, Bunda layangkan ke pipi Ayah kandungku. "Aldiansyah, masih belum puas kamu menyakiti kami berdua! Kamu ingat, dulu waktu aku bilang hamil apa yang kamu katakan! Cepat bilang sekarang, mumpung ada Rora, Pasya dan kedua orang tuanya!" teriak Bunda. Ayah hanya bisa diam, dan aku tahu jawaban beliau pasti akan menyakiti hatiku dengan sangat. "Rora, laki-laki yang kamu panggil Ayah ini dulunya meminta agar Bunda menggugurkan kamu! Karena setelah dia wisuda Kedokteran, beliau juga lulus tes Akademi Militer TNI AD! Dia tidak mau menyakiti kedua orang tuanya, dengan bertanggung jawab atas hadirnya kamu di rahim Bunda!"Tubuhku gemetar dan air mataku mengalir mendengarnya, karena selama ini aku kira Ayah hanya lari dari tanggung jawab. Tapi ternyata Ayah malah mau memb

  • Anak Jenderal & Ajudan   Bab 52

    Setelah puas menggodaku, Pak Aldi baru mengajakku ke ruangannya. "Saya mandi dan berganti baju sebentar ya Pasya.""Iya Pak."Tidak lama Pak Aldi sudah kembali lagi, dengan kondisi tubuh lebih segar. "Jadi, ada apa calon menantu?" tanya Pak Aldi. "Rora mau bertemu dengan Bapak, tapi katanya tolong tentukan tempatnya. Karena Rora takut, akan ketahuan Bunda Syahnaz dan menyakiti hati beliau."Pak Aldi terdiam, dan dia terlihat berpikir lumayan lama. "Oke, ajak Rora ke rumahmu saja. Karena kata Pak Tommy, Bunda Syahnaz belum mau mendatangi rumah kamu. Bolehkan?" tanya Pak Aldi, penuh harap. "Tentu boleh Pak, tapi kita harus cocokkan waktunya dengan jadwal kuliah Rora. Sebab katanya Rora sedang UTS, selesainya minggu depan. Jadi Bapak masih bisa bersabarkan?""Tentu, saya akan terus bersabar untuk bisa bertemu dan memeluk Putriku satu-satunya," ucap Pak Aldi, dengan tatapan nanar. Aku hanya bisa mengangguk, dan segera pamit untuk kembali ke kantor. Satu minggu kemudian, aku baru bi

  • Anak Jenderal & Ajudan   Bab 51

    Setelah Pak Aldi pulang, tiba-tiba saja Bang Ucok masuk ke ruanganku tanpa mengetuk pintu. Padahal aku sedang menatap hampa, ke layar laptop. "Pasya, sekarang Abang ingat siapa Bapak tadi. Beliau itu Mayor Jenderal TNI AD Aldiansyah. Abang pernah bertemu sekali, saat baru mulai bertugas. Tapi setelah itu, beliau ditugaskan ke Timika Papua selama beberapa tahun. Makanya Abang lupa-lupa ingat dengan wajah beliau. Kenapa Bapak Aldi cari kau?" cecar Bang Ucok. "Bapak Mayjen itu Ayah kandungnya Rora," jawabku pelan, seperti kehilangan semangat. "Alamak, mulut rombeng kau sudah buat masalahnya?""Sudah Bang, habislah aku," ucapku, sambil memejamkan mata dan membenturkan kening ke meja kerja. "Aaahhhh, sudah kita. Wooiiii, komandan Lion King batal nikah lagi!" teriak Bang Ucok tidak sopan. Walaupun hatiku dongkol, tapi aku sudah kehilangan tenaga untuk memarahi Bang Ucok. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku, dan saat aku menengadahkan kepala ternyata itu Abeng. "Kenapa kau jadi selalu

  • Anak Jenderal & Ajudan   Bab 50

    "Padahal Bunda membawa Rora dan Ravi ke Singapura. Agar Rora susah untuk kalian temukan, sambil Bunda urus juga perubahan identitas mereka berdua. Tapi Papamu cepat sekali bisa menemukan keberadaan kami. Beliau juga menyusul kami ke Singapura, dua minggu setelahnya."Aku langsung ingat, saat Papa pergi ke Singapura hanya berdua dengan Pace Martinus. Saat itu Papa masih belum mau menegur Mama. Di rumah suasana menjadi dingin. Friska juga menolak makan bersama, seperti biasanya. Tapi setelah kepulangan Papa dari Singapura, mendadak Friska kembali bersikap manis lagi. Tapi dia jadi lebih sering menginap di rumah teman, setiap malam libur. "Apa yang Papa katakan pada Bunda?" tanyaku penasaran. "Papamu bilang, beliau ingin terus memiliki hubungan baik dengan Bunda, Rora dan Ravi. Ditambah lagi Adik bungsumu, selalu menangis setiap merindukan Ravi yang kala itu masih bernama Aiman Dirgantara. Akhirnya Bunda luluh, dan memperbolehkan Friska untuk sering menginap di rumah kami setiap malam

  • Anak Jenderal & Ajudan   Bab 49

    Saat aku mendapatkan libur, langsung aku hubungi Senja atau Rora untuk segera menemui Bunda Syahnaz. Akhirnya jam sembilan pagi ini, aku sudah sampai di sebuah rumah super mewah di komplek elit. Aku tersenyum malu, saat melihat hanya membawakan sebuket bunga lili putih kesukaan Rora dan sebuah parsel buah untuk Bunda Syahnaz. "Aduh, malah aku yang jadi minder sekarang. Polisi seperti aku, tidak akan mungkin bisa memberikan kehidupan mewah seperti ini untuk Rora," keluhku. Dengan segala keinsecurean yang bergejolak di dada, aku turun dari mobil dan memberanikan diri untuk memasuki rumah mewah yang full penjagaan ini.Rora langsung keluar menyambutku, dengan senyum manis di bibirnya. "Rumah kamu mewah banget sayang, Abang nggak akan bisa kasih kamu kehidupan seperti ini," bisikku. "Yang aku suka dari Abang adalah, kepribadian dan kehangatan keluarganya. Jadi Abang nggak usah insecure begitu, oke? Ayo masuk, Bunda sudah menunggu di dalam."Aku memberikan buket bunga pada Rora, yang

  • Anak Jenderal & Ajudan   Bab 48

    Malam ini tim lion king kembali melakukan razia kost-kostan. Karena ada banyak laporan dari warga sekitar, kalau kost-kostan itu dijadikan sarang maksiat oleh abg berusia belasan tahun. Zina, mabuk-mabukan, dan konsumsi narkoba mereka lakukan tanpa rasa takut sedikitpun. Enam puluh dua anggota tim, aku kerahkan untuk melakukan razia malam ini. Karena menurut laporan warga kost-kostan yang akan kami gerebek, terdiri dari tiga puluh pintu. "Pasya, kau sudah masuk dua puluh sembilan tahun ya?" goda Bang Ucok. "Hmmm," jawabku malas-malasan. "Alamak, kasihan sekali komandan kami yang mantan playboy ini. Patah hatinya dia sama mantan polwan," ejek Bang Ucok. Aku diam saja, karena berita tentang aku patah hati setelah ditinggal kabur oleh Senja sudah menyebar luas. Bahkan sampai para Jenderal, dan Ibu-ibu Bhayangkari mengetahuinya. Sesampainya di depan kost-kostan yang dimaksud, aku melihat sebuah mobil suv warna hitam terparkir di depannya. Boleh juga anak kost disini, punya mobil me

  • Anak Jenderal & Ajudan   Bab 47

    Danua tahun setelah hilangnya Senja dan Aim, akhirnya hari pernikahan Andrew dan Sandra dilakukan. Mereka adalah contoh pasangan selingkuh, yang berhasil sampai ke pelaminan. Bahkan saat ini, Sandra sedang mengandung dua bulan. Benar-benar duo mesum!Aku masih ingat, saat Mami Hana dan Papi Albert sampai hampir pingsan mendengar pengakuan keduanya."Papi, Mami, kami berdua sebenarnya hanya ingin bersenang-senang saja. Kami juga selalu menggunakan pengaman, tapi tiba-tiba saja Sandra hamil dan aku yakin itu anak hasil bersenang-senang kami."Itulah pengakuan yang diucapkan oleh Andrew, di hadapan kami semua yang sedang berkumpul bersama. Suasana langsung hening, sampai tiba-tiba Mami Hana berdiri menghampiri putra satu-satunya untuk memberikan hadiah bogem mentah yang entah darimana beliau pelajari.Ya begitulah proses permintaan restu ala mereka berdua. Aku sampai takjub, melihat bagaimana dengan santainya mereka berdua menjelang hari pernikahan. Masing-masing masih bekerja, dan Sandr

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status