Anak Jenderal & Ajudan

Anak Jenderal & Ajudan

last updateLast Updated : 2025-05-16
By:  Dsdjourney17Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
59Chapters
373views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

IPTU Pasya Haitham Isyraf, Polisi muda berusia dua puluh enam tahun lulusan Akademi Polisi. Memiliki tubuh tinggi seratus delapan puluh enam centimeter, badan kekar dan wajah tampan. Dengan semua modal itu, Pasya selalu berganti kekasih setiap dia sudah bosan dengan yang lama. Tapi kehadiran Mentari Senja, Polwan cantik yang menjadi ajudan Mamanya. Membuat hidup Pasya seketika berubah. Berbagai pikiran buruk, selalu Pasya sematkan pada Polwan muda yang sebenarnya seorang Sniper handal itu. Simak keseruan Pasya dan Senja, apakah mereka akan berakhir menjadi pasangan bucin? Atau hanya akan terus menjadi hubungan Komandan dan anak buah saja?

View More

Chapter 1

Bab 1

"Kamu pulang jam berapa semalam Bang?" tanya Mama, saat kami sedang sarapan.

"Jam lima Ma, ini belum ada tidur lagi. Soalnya semalam ada buronan kawanan begal, yang sudah kami ketahui posisinya. Jadi Abang sama anak buah, harus cepat menangkap mereka. Takutnya keburu kabur lagi, kan jadi susah mau cari tempat persembunyian barunya," jawabku santai.

"Kasihan banget anak Mama, pasti capek ya? Lihat tuh, gara-gara Papa ingin anak laki-laki satu-satunya ikut jadi Polisi. Jadinya anak Mama yang paling ganteng ini, punya mata panda.  Nanti ikut Mama perawatan ya nak, biar dihilangkan itu kantong matanya," rengek Mama manja.

Aku hanya geleng-geleng kepala saja, karena malulah! Masak Polisi keren seperti aku, ikut perawatan sama Mama. Bikin image jantan aku jatuh saja!

"Hmmm, asrama putrinya Abang Pasya ribut banget deh!" omel Friska. Adik bungsuku, yang baru berusia enam belas tahun.

"Berisik ya Dek. Ehh, ngomong-ngomong Bang Jono kamu kemana?" godaku.

"Jono! Jono! Johnson namanya, enak banget main ganti-ganti nama anak orang! Memang Abang, sudah bikin bubur merah putih apa!" ketusnya.

Aku hanya senyum-senyum sendiri saja, karena hatiku merasa puas setelah menggoda Adikku yang cantik tapi genit ini.

Johnson kekasih Adik bungsuku, adalah temanku dari SMP. Sekarang Johnson bekerja di perusahaan milik keluarganya, yang bergerak di bidang Arsitektur. Entah bagaimana ceritanya, sudah satu tahun ini Johnson menjadi kekasih pertama Adikku yang menggemaskan dan selalu menjadi target usilku ini.

Perkenalkan, aku Pasya Haitham Isyraf. Usiaku masih muda, baru dua puluh enam tahun. Sekarang aku berpangkat IPTU, bertugas sebagai anggota Satuan Reserse Mobile atau RESMOB Polres.

Wajahku tampan, punya jabatan, dan jenjang karir yang bagus. Latar belakang keluarga juga baik, karena Papa adalah seorang Jenderal bintang dua. Sementara Mamaku adalah mantan model, yang sangat cantik rupawan.

Jadi biasa sajakan, kalau ada banyak gadis muda yang ingin menjadi kekasihku?

Salah satunya, Emily Larasati. Model berusia dua puluh tahun, yang sekarang sedang kuliah Kedokteran di sebuah universitas swasta ternama.

Kami baru menjalin hubungan selama tiga bulan. Sejauh ini aku suka dia tidak rewel, ataupun matre, seperti mantan-mantanku yang lainnya.

Saat aku membuka handphone, memang benar kata Friska. Sudah ada ratusan notifikasi masuk, dari beberapa akun sosial media milikku. Rata-rata DM, masuk dari para gadis muda.

Mereka suka sekali mengirimkan pesan untuk mengingatkan sarapan, makan siang. Atau kalau bekerja, jangan sampai terlalu lelah. Ya pokoknya semua niat baik, mereka kirimkan padaku.

Baru saja aku membuka handphone, telpon dari Emily masuk.

"Assalamualaikum, Baby," sapanya manja.

Friska yang memiliki pendengaran tajam, langsung menunjukkan ekspresi ingin muntah. Aku langsung menoyor kepalanya, karena terlalu gemas.

"Waalaikum salam, kamu kuliah hari ini?"

"Iya, kuliah, tapi pulangnya langsung kerja lagi. Ada pemotretan di Bandung, kayaknya malam Minggu besok kita batal nonton deh, yang. Maaf ya," ucapnya manja.

"It's oke babe, aku juga kayaknya harus patroli. Karena ada banyak laporan masuk, dari masyarakat. Kamu hati-hati di jalan ya, aku mau pergi kerja dulu."

"Iya, kamu juga hati-hati darling. Love you."

"Love you too, cantik."

Setelah aku mematikan sambungan telepon, Papa berdehem membuat semua mata tertuju padanya.

"Jangan sering-sering mainin perasaan perempuan. Ingat Pasya, Kakak dan Adikmu juga perempuan!" ujar Papa tegas.

"I-iya Pa."

Friska tersenyum penuh kemenangan, lalu dia berangkat sekolah diantar oleh Bang Galih salah satu ajudan Papa.

"Pa, nanti Senja datang jam berapa?" tanya Mama.

"Sebentar lagi, tadi pesawatnya sudah sampai. Dan Senja langsung laporan, kalau sekarang sudah berada di dalam Taksi. Mama tunggu saja ya, anaknya baik kok. Semua atasan Senja di Tanjung Pandan Belitung, berani jamin kalau Senja akan menjadi Ajudan yang baik, setia dan royal sama keluarga kita."

Aku yang belum tahu apa-apa, jadi kepo dan mulai bertanya.

"Siapa Ma?"

"Itu, Mbak Bella ajudan Mama yang dulukan sudah menikah. Dia ikut suaminya yang TNI-AU, pindah tugas ke Papua Barat. Jadi Mama dikasih ajudan baru, namanya Mentari Senja. Cantik lho, Bang, kalah semua wanita yang ada di asrama putri kamu itu," ejek Mama.

"Halah, mau secantik apapun kalau rambutnya Bondol ala polwan aku nggak suka," ucapku jujur.

"Dilihat dulu Abang Pasya, yang ini cuantik poll. Mama saja sampai kaget, waktu lihat foto dan video dia saat sedang latihan menembak. Kok bisa, secantik itu menjadi polwan? Kenapa nggak jadi model saja, pasti cepat terkenalnya," puji Mama habis-habisan.

Aku yang penasaran, akhirnya menunda pergi bekerja. Solusi agar tidak terlambat, ya tinggal bawa motor saja supaya gampang menyalip dan masuk ke jalan tikus.

Tidak lama, masuk sebuah mobil minibus warna hitam. Lalu para penjaga dengan sigap bertanya, dan memeriksa siapa yang datang.

Aku dan Mama saling pandang, saat melihat para penjaga yang merupakan Polisi berusia muda melongo kaget, dan kompak terlihat salah tingkah.

"Kenapa?" tanyaku, yang sudah penasaran.

"Oohh, itu Bang apa namanya? Aduh, cantik kali Bang," jawab Andi salah tingkah.

"Kenapa kalian ini, suruh masuk saja. Itu ajudan baru Mamaku, kenapa pula kalian tahan disana!" ketusku.

"Iya Bang, maaf," jawab ketiganya panik.

Mama tersenyum menggoda, dan mencolek pinggangku.

"Kenapa Ma?" tanyaku bingung.

"Lihat saja Bang, cantik banget pokoknya," jawab Mama bangga.

Aku hanya mendengus kesal, dan mataku sontak melotot saat melihat seorang wanita luar biasa cantik turun dari mobil. Tubuhnya tinggi semampai, dibalut jeans ketat dan baju kaus putih v-neck. Luar biasa Boss, bidadari yang sempurna.

Dia tersenyum, lalu mendatangi kami dengan langkah sigap.

"Siap lapor, saya Mentari Senja sudah datang menghadap," ucapnya lantang.

Aku sampai meneguk air liur, melihat betapa putih dan indahnya wajah wanita ini.

Mulai sekarang, aku akan menyukai wanita berambut pendek bondol. Karena memperlihatkan tengkuk yang seksi, membuat kepalaku pusing seketika.

"Bang, heehh, Abang sadar!" ternyata Mama menepuk pundakku keras, karena mataku terpaku menatap wajah cantik yang berada di depanku.

Aku langsung tersentak kaget, dan baru menyadari kalau Senja sudah berada di dekatku. Untuk menyodorkan tangannya, mengajak bersalaman.

"Oohh iya, saya IPTU Pasya Haitam Isyraf."

Aku langsung menerima uluran tangan itu, dan hatiku agak sedikit kecewa. Karena menemukan kapalan, tanda sering memegang senjata di tangan gadis cantik ini.

Karena menurutku, secantik apapun wajah seorang wanita. Kalau tangannya ada kapalan, karena biasa mengokang senjata. Maka dia bukanlah typeku.

"Ma, Abang berangkat kerja dulu ya. Dan kamu, jangan suka sok tebar pesona! Disini tempat kerja, bukan tempat kamu cari pacar!" ketusku.

"Siap, Ndan," jawabnya.

Aku jadi tambah kesal, karena wanita ini seolah tidak terganggu dengan sikap ketusku padanya. Awas saja, akan aku kerjai dia setiap hari!

Aku menaiki motor dinas, dan sebelum benar-benar keluar dari rumah aku berbalik, untuk melihat Senja. Dian sedang menurunkan barang-barang miliknya, yang ternyata hanya ada sebuah koper berukuran sedang. Serta sebuah tas jinjing, berwarna hitam.

Untuk ukuran wanita, Senja adalah gadis yang tidak terlihat ribet serta merepotkan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
59 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status