Share

Bab 493

Author: Erlina
“Emm. Serahkan masalah ini padaku. Kamu makan saja dulu. Kalau ada apa-apa, langsung panggil aku. Aku mau naik ke lantai atas,” ujar Caden.

“Oke. Tenang saja, aku akan jaga anak-anak. Kamu yang semangat ya! Oh iya, kalau kamu gagal dapatkan uangnya, panggil saja aku. Aku akan membantumu! Selain itu, jangan berkelahi sama mereka. Kita yakinkan mereka dengan logika.”

Caden terdiam sejenak, lalu menjawab, “Iya.”

Setelah Caden pergi, Naomi membawa keempat bocah ke meja berisi kue-kuean. Kue-kue yang dipersiapkan memang sangat banyak dan terlihat enak. Kue-kue di meja ini bahkan lebih banyak daripada yang ditampilkan di toko kue biasa. Ada beberapa macam kue yang bahkan baru dikeluarkan dari oven.

Baik cara penyajian maupun penataannya, kue-kue itu terlihat sangat menggugah selera. Air liur Hayden dan Jayden sudah hampir menetes.

Namun, Naomi tidak berani langsung membiarkan anak-anaknya makan kue-kue itu. Dia tetap kurang percaya pada anggota Keluarga Pangestu. Setelah memastikan bahwa ma
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2212

    Tiara menatap Andrew dengan kening berkerut. “Kamu sudah menghabiskan banyak uang untuk keluargaku. Aku jadi merasa nggak tenang.”Andrew tidak mengerti. “Apa kamu nggak suka?”Tiara segera menggeleng. “Aku sangat menyukainya.”“Jadi, kenapa kamu merasa nggak tenang?”Tiara menghela napas lagi. “Aku merasa aku nggak pantas untuk bersamamu.”“Sembarangan ….” Begitu Andrew menyelesaikan omongannya, dia pun tertegun sejenak, lalu menambahkan, “Kamu adalah yang terbaik.”Tiara menatapnya dengan tersenyum, lalu maju untuk mencium Andrew. Tatapan Andrew menjadi panik. Saat Tiara ingin menciumnya lagi, dia langsung menutup bibir Tiara dengan wajah merona. “Lagi di luar.”Tiara bertanya, “Jadi, aku boleh cium kamu saat di rumah?”Bibir Tiara bersentuhan dengan telapak tangan Andrew. Andrew pun bagai kesetrum saja, segera menepis tangannya. Dia melakukan gerakan menelan air liur, lalu berkata dengan nada bicara penuh kasih sayang, “Jangan bandel.”Tiara membenamkan wajah mungilnya ke dalam pel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2211

    Para wanita di dalam kompleks bergumam, “Dari ekspresi Bu Intan, sepertinya dia nggak terlalu ingin hadiah itu.”“Kemungkinan besar hadiah itu sangat memalukan. Bu Intan takut dia akan dipermalukan di hadapan orang banyak.”“Aku juga merasa seperti itu. Ujung-ujungnya, dia itu hanya seorang pengawal, bisa punya berapa banyak uang juga? Sepertinya gaji Pak Giman dan Bu Intan lebih tinggi daripada gajinya!”“Meskipun dia kenal dengan beberapa teman kaya, dia juga nggak mungkin disubsidi untuk seumur hidupnya!”“Kalau dia nggak punya kemampuan, kelak hidupnya pasti akan sengsara!”…Pada saat yang sama, Tiara sedang merangkul lengan Andrew sembari berjalan ke luar.“Apa kamu merasa sangat nggak nyaman hari ini?”Andrew berterus terang, “Bukan nggak nyaman, hanya merasa penat saja.”Andrew memang tidak menyukai suasana yang terlalu ramai seperti ini. Hatinya pun terasa penat. Hanya saja, dia juga tidak merasa tidak nyaman.Ini adalah dunia Tiara. Andrew ingin mendekat secara perlahan.Tiar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2210

    Rumah Keluarga Bascara tergolong kecil. Berhubung kedatangan banyak orang, tidak semuanya kebagian tempat duduk. Mereka semua pun mengobrol sejenak di dalam rumah, lalu beralih ke kantin.Dengan adanya keberadaan pimpinan dari Dinas Pendidikan dan Universitas Jawhar, semua pekerja yang tinggal di kompleks pun datang untuk memberi salam.Hari ini, Giman merasa sangat gembira. Dia memesan beberapa meja tambahan lagi, mengundang para tetangga untuk kumpul bersama.Suasana di dalam kantin hari ini sangat ramai!Hanya saja, sampai saat ini, masih ada beberapa orang di dalam kompleks yang tidak mengetahui identitas Caden dan yang lain. Ketika melihat para pimpinan tersenyum lebar ketika berbicara dengan mereka, kelihatan sekali para pimpinan sedang berinisiatif untuk menyapa anak-anak muda itu. Semuanya sungguh merasa syok dan penasaran!Ada yang tidak tahan kuasa untuk bertanya, “Pak Giman, padahal pacar Tiara setampan ini, kamu malah nggak kenalin ke kami semua. Kenapa mesti disembunyikan?

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2209

    Shane sedang menunggu di depan pintu gedung. Begitu sanak saudara Keluarga Bascara melihatnya, mereka pun melihat Tiara dan Andrew secara serempak.Shane berinisiatif untuk menyapanya, “Tiara!”Tiara membalas dengan terang-terangan, “Beberapa hari ini aku nggak melihatmu. Apa kamu lagi sibuk banget dalam belakangan hari ini?”Shane berkata, “Cukup sibuk. Sebelumnya aku dirawat di rumah sakit, pekerjaanku pun sudah menumpuk. Pihak museum juga buru-buru meminta bantuanku. Belakangan ini aku sibuk sampai nggak ada waktu sama sekali.”Tiara membalas, “Kamu mesti jaga kesehatan. Mesti istirahat.”Shane tersenyum. “Emm.”Mereka berdua mengobrol beberapa saat di bawah tatapan semua orang. Setelah itu, Shane menyapa Andrew, baru berpamitan.Semua orang yang memiliki jiwa gosip itu masih merasa syok dengan cara interaksi Tiara dan Shane. Tiba-tiba pimpinan dari Universitas Jawhar datang dengan buru-buru.Mereka semua juga tidak memedulikan harga diri mereka, mulai menyapa dari kejauhan.“Pak Gi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2208

    Giman sudah berlari ke luar pintu gerbang. Di bawah pandangan orang-orang, Caden dan yang lain menyapanya, “Paman Giman.”Giman pun tertawa lebar. “Iya, iya, terima kasih kalian sudah mengantar Tiara pulang. Kami menyambut kalian untuk bertamu ke rumahku.”Anggota Keluarga Bascara lainnya juga tersadar dari bengong mereka, lalu segera berjalan kemari. Hendrick berjalan ke sisi Tiara, lalu berbisik, “Tiara, kamu sudah mengharumkan nama Keluarga Bascara saja!”Hubungan Tiara dengan pamannya cukup bagus. Dia pun berkata dengan tersenyum, “Pacarku agak pendiam. Kalian jangan tindas dia, ya.”Hendrick segera membalas, “Serahkan kepadaku. Barang siapa yang berani menindasnya. Aku pun akan beri pelajaran kepadanya!”Tiara pun tersenyum. Dia merangkul pamannya, lalu memperkenalkannya kepada Andrew, “Andrew, ini paman kandungku. Dia bekerja di Dinas Pendidikan. Selama ini, dia memperlakukanku dengan baik!”Andrew segera menyapa, “Paman.”Hendrick pun merasa sangat antusias. “Iya! Kamu kelihata

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2207

    “Apa kataku, bukan sekuriti atau preman, dia itu seorang pria tua yang kaya! Gimana, apa tebakanku benar?”“Sebenarnya apa yang dipikirkan putrinya Pak Giman? Padahal dia masih muda dan cantik, kenapa dia bisa bersama dengan pria tua?”“Hmph! Demi uang kali!”Satu detik kemudian, Dylan menuruni mobil. Saat semua orang terbengong, Caden juga telah menuruni mobil. Mata orang-orang di halaman pada terbelalak lebar.“Siapa mereka berdua? Tampan sekali!”“Mereka kelihatan sangat unggul, pasti bukan mereka berdua. Ada cewek di sisi mereka berdua!”Satu detik kemudian, Andrew berjalan menuruni mobil!Semua orang merasa syok. “Apa yang terjadi? Kenapa semuanya begitu tampan! Apa-apaan ini? Lagi fashion show, ya?”Begitu Andrew menuruni mobil, dia pun menyadari tatapan aneh orang-orang di sekitar. Dia sudah mempersiapkan mentalnya. Dia mengabaikan tatapan orang-orang, lalu membuka pintu mobil, memapah Tiara untuk menuruni mobil.Setelah Tiara menuruni mobil, dia menyadari ada yang aneh. Dia pun

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status