Share

17. Maaf, Aku Tidak Sengaja

Mendengar perintah tersebut, sang peneliti terbelalak. “Anda yakin, Tuan?”

“Tentu,” jawab Frank seringan desah tawanya.

Sang peneliti ingin menolak. Namun, ia sadar bahwa dirinya tidak punya kuasa. Dengan sangat terpaksa, ia menekan tombol danger pada remote control di tangannya.

Sebuah palang seketika muncul menghadang jalan. Hanya tersisa sedikit ruang di sisi kanan untuk bisa lolos tanpa menabraknya. Menyaksikan hal itu, seluruh urat dalam tubuh Kara menegang. Napasnya pun tertahan.

“Tidak, aku belum mau mati ...!”

Mobil tiba-tiba melambat dan berbelok mengambil ruang sempit yang tersedia. Bagian bodinya berderit bergesekan dengan ban pengaman. Kara tidak mampu lagi memproses keadaan. Ketika mobil berhenti, ia hanya bergeming dengan tatapan hampa. Kesadarannya hilang entah terlempar ke sudut mana.

“Bravo! Bravo!” Frank bertepuk tangan bangga.

Sang peneliti sontak melupakan ketegangan dan tersenyum semringah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Evi Elfiatun Nurhadi
kapan dapat bonus lagi
goodnovel comment avatar
Dauni
alamat nunggu besok deh
goodnovel comment avatar
Dauni
yah abis lg bonusnya ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status