Share

Bab 47

 Malam itu, Gerry terbangun dari tidurnya. Ketika dia melirik jam yang tergantung di dinding kamar masih menunjukkan pukul satu kurang sepuluh menit. Dia mencoba membenamkan kepalanya pada bantal supaya bisa melanjutkan tidurnya. Matanya masih terasa mengantuk, tapi seberapa keras pun dia menutup mata, ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya membuat Gerry tidak bisa tidur.

 Dengan malas Gerry memaksa tubuhnya untuk bangkit, lalu duduk di atas ranjangnya. Dia menatap kosong ke arah depan, seperti sedang memperkerjakan otaknya dengan sangat keras untuk berpikir. Beberapa saat kemudian ekspresi wajahnya tampak murung, dia mengacak-acak rambutnya dengan kasar menggunakan kedua tangannya seperti seorang yang sedang frustrasi. 

 Dia mungkin bisa bersikap tenang seolah tidak ada hal berat yang ia pikirkan ketika di depan semua orang. Tapi yang sebenarnya terjadi adalah Gerry merasa sangat stres dengan apa yang ada di otaknya.

 Dia merasa m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status