Share

23. Tawa Dingin

Rio memutar badannya dan dia menyeringai.

"Kenapa memangnya? Apa kau takut mati?"

Vesa tertawa dingin.

Tawa pemuda itu bahkan membuat Jefri merinding seketika. Vesa memandang dua pria itu dengan tatapan remehnya.

"Aku? Takut mati? Yang benar saja," ucap Vesa tak gentar sedikitpun.

Rio terkejut tapi wajahnya mengeras. 

"Oh, jadi kau benar-benar mau mati?" ucap Rio tak kalah dingin.

Pria itu mendekat ke arah Vesa. Dia menjambak rambut Vesa dan berkata, "Sebenarnya aku ingin sekali mengabulkan keinginanmu itu dan segera mengirim dirimu ke neraka tapi sayangnya kau harus menunggu itu sedikit lebih lama, anak muda."

"Pengecut. Kau hanya berani menggertak saja. Kau tak akan berani membunuhku. Jika kau membunuhku, ayahku tak akan melepaskanmu. Sampai ke liang kubur pun, dia akan memburumu." Vesa menunjukkan gigi taringnya.

Rio yang diprovokasi seperti itu tentu saja sangat kesal. Tangannya terangkat dan melayang ke wajah t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status