Share

Kabar Duka

Ketika terbangun, Ivy merasa tubuhnya nyeri. "Ssh, aduhh."

Lebih terkejutnya lagi ketika menyadari perutnya sudah kempes. Akan tetapi, tidak ada keberadaan siapa pun di sebelahnya. "Perutku ... apa aku sudah melahirkan? Lalu di mana anakku?"

Ruangan itu sepi. Seperti ruangan rawat dengan selang infus yang tertancap di nadi Ivy. Ditahannya rasa pusing yang masih tersisa, lalu Ivy mencoba untuk duduk.

Baru hendak bangkit dari posisi rebah saja, rasa sakit seketika menghantam perutnya. "Arggh. Sakitt."

Air matanya berlinang. Nyeri tak tertahankan itu terasa sangat menyiksa. "Di mana anakku? Bayiku, apa dia baik-baik saja?"

Ivy tak tahu di mana keberadaannya saat ini. Dia terus menangis sampai terdengar suara pintu yang dibuka.

"Tan-tante, di mana anakku?"

Payton yang mengenakan gaun serba hitam itu hanya menatap datar. "Jangan banyak bergerak dulu. Kau baru bisa belajar berjalan besok."

Tindakan operasi yang dilakukan tanpa seizin Ivy, terjadi di bawah permintaan Payton. Namun, ruanga
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status