Share

Rasa Tak Nyaman

"Ivy."

Suara itu membuat ketakutan di kepala Ivy sirna. Gegas dibukanya pintu. "Ma-maafkan aku, Nyonya. Aku tadi berada di kamar mandi."

"Susui saja dia sebentar di sini. Dia mendadak bangun dan menangis tadi. Aku ... takut." Marion menyerahkan Lake yang sudah berhenti menangis.

Dengan penuh kelembutan, tubuh mungil yang mengenakan jumpsuit merah itu berpindah ke dekapan Ivy. "Kenapa tidak menggunakan stok asi perah saja?"

Marion menggeleng. "Di sana ada Kakek Ferdinand. Dia akan berkomentar pedas."

Ivy sempat melihat sosok laki-laki berusia senja yang menjadi pusat perhatian semua tamu. Memang laki-laki itu punya kharismanya tersendiri. Hanya saja, kenapa Marion harus takut?

"Anda gemetar, Nyonya. Apa butuh sesuatu? Mau aku buatkan teh atau panggil Tuan?" Ivy tampak cemas. Bayi Lake sendiri sudah tampak tenang dalam dekapan Ivy.

"Ak-aku ... entahlah. Ada rasa tak nyaman yang aku sendiri tidak bisa menjelaskannya, Ivy. Ingatanku sungguh buruk belakangan ini."

"Ayo, kita ke kamar bay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status